Wanita Ditemukan Tewas di Tangga
Wanita Ditemukan Tewas di Tangga Diduga Dibunuh Adik Kandung, Warga Tahu Sempat Ada Cekcok
Wanita berinisial SA (30) yang tewas di tangga loteng rumah kontrakan di Jalan Taman Darmo Indah Selatan Surabaya diduga merupakan korban penganiayaan
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: irwan sy
SURYA.co.id, SURABAYA - Wanita berinisial SA (30) yang tewas di tangga loteng rumah kontrakan di Jalan Taman Darmo Indah Selatan Surabaya dengan kondisi leher terikat kabel charger, Selasa (30/7/2024), diduga kuat merupakan korban penganiayaan.
Wanita yang dikenal sebagai pekerja buruh pabrik itu, diduga tewas akibat dianiaya oleh adik kandungnya, yakni wanita berinisial PR (26).
Kasus dugaan penganiayaan hingga berujung tewasnya korban, sedang diselidiki oleh Anggota Unit Reskrim Polsek Tandes, bahkan terduga pelaku dikabarkan sudah diamankan petugas kepolisian dan kini menjalani pemeriksaan beserta tahapan reka adegan awal di lokasi kejadian, Rabu (31/7/2024) siang.
Baca juga: Breaking News - Wanita Ditemukan Tewas di Tangga Rumah di Surabaya, Diduga Dianiaya Adik Kandung
Sekuriti perumahan, Septa Eka Pratama (23) menceritakan, sosok PR si terduga pelaku tampak berada di lokasi kejadian untuk mengikuti jalannya prarekonstruksi.
Berdasarkan pantauan langsung di lokasi, sekitar pukul 14.00 WIB, Terduga Pelaku PR tampak menunjukkan adegan saat menaiki pagar teralis besi warna hitam setinggi sekitar dua meter di sisi kiri rumah tersebut.
"Tapi kalau yang saya lihat langsung, saat rekonstruksi, dia di depan pagar, lalu memanjat pagar masuk ke dalam," ujarnya, Rabu (31/7/2024).
Namun, berdasarkan informasi yang didengarnya dari beberapa orang tetangga di lokasi.
Sosok terduga pelaku PR juga sempat memperagakan momen tersebut sejak dari pintu pagar gerbang sisi belakang perumahan tersebut.
"Pas tadi ada. Reka adegan, dia naik lompati panjat pagar. Kalau kata warga yang lihat reka adegan, katanya saat reka adegan dia jalan dari belakang," katanya.
Menurut Septa Eka, korban dan pelaku sebenarnya merupakan tiga bersaudara.
Hidup dalam pengasuhan ibunda kandung seorang, karena ayahanda mereka telah tiada.
Korban wanita SA merupakan anak pertama.
Kemudian, wanita PR, si terduga pelaku, merupakan anak kedua.
Dan, anak ketiga, laki-laki berinisial JNT (23) yang bekerja sebagai pegawai jasa pencucian mobil di kawasan Kecamatan Tandes, Surabaya.
Cuma, sejak Bulan Maret-April, PR beserta ibundanya berinisial EN, tidak lagi tinggal di rumah tersebut.
Kabarnya, PR dan EN mengontrak di sebuah rumah kawasan Kelurahan Manukan, Tandes, Surabaya.
Sedangkan, si sulung SA dan si bungsu JNT, masih tinggal di rumah kontrakan tersebut.
"Kata warga di sebelah rumah. Saat lebaran itu, ada cekcok, 5 bulan lalu. Tapi kurang tahu apakah cekcok besar atau apa," jelasnya.
Menurutnya, lanjut Septa Eka, SA dan JNT memiliki kesamaan hobi yakni bermain game online; mobile legends.
Ia mengira kesamaan kesenangan tersebut, yang membuat keduanya lebih akrab dan diketahui masih tinggal bersama di kontrakan tersebut.
"Saya dengar, saat adik dan ibu diinterogasi dalam satu ruangan. SA dan JNT adiknya sering main game online mobile legends. Cuma itu aja. Iya punya hobi yang sama. Game online mungkin pakai HP. Nah di dalam ada lampu buat live, ring light ya, banyak itu di dalam. Kemungkinan, almarhum suka nge-live. Ada 3-4 right light," tambahnya.
Mengenai alasan keluarga tersebut terpecah tempat tinggal, beberapa bulan terakhir.
Septa Eka menduga, karena adanya permasalahan di antara mereka.
Beberapa cerita yang didengarnya dari para tetangga.
Mereka sempat terlibat pertengkaran sebelum akhirnya memutuskan berpisah tempat tinggal.
"Kata warga di sebelah rumah. Saat lebaran itu, ada cekcok, 5 bulan lalu. Tapi kurang tahu apakah cekcok besar atau apa," jelasnya.
Namun, ungkap Septa Eka, berdasarkan cerita yang didengarnya selama menjalani pemeriksaan pihak kepolisian.
Terduga pelaku PR mengaku merasa jengkel dengan perilaku sosok SA yang kerap tidak menurut, kerap membantah, atau sulit diatur oleh ibunda mereka EN.
"Setahu saya dari warga, dan mendengarkan dari ibunya saat diinterogasi. Almarhum susah dibilangin, dibiarkan hidup mandiri gitu. Makanya enggak diurusin. Kurang tahu karena apa. Saat dibilangin susah, suka bantu. Kata ibunya begitu," pungkasnya.
BREAKING NEWS Rekonstruksi Adik Bunuh Kakak di Surabaya, Pelaku Peragakan 56 Adegan |
![]() |
---|
Adik Aniaya Kakak Hingga Tewas di Surabaya, Pelaku Ternyata Mahir Teknik Pukulan MMA |
![]() |
---|
UPDATE Adik Aniaya Kakak Hingga Tewas di Surabaya, Pelaku Ditetapkan Tersangka Usai Gelar Perkara |
![]() |
---|
Dipicu Soal Uang, Motif Adik yang Aniaya Kakak Kandung Hingga Tewas di Surabaya Terbongkar |
![]() |
---|
Terduga Pelaku Pembunuhan Wanita Tewas di Tangga di Surabaya Diduga Hendak Palsukan Kematian Korban |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.