SURYA Kampus
Sosok Refiqka Anak Buruh Sawit yang Dapat Kuliah Gratis di FKH UGM, Sempat Ragu: Terlalu Tinggi
Sosok Refiqka Asmilla Rahma jadi satu dari sekian banyak siswa tak mampu yang berhasil mendapat kesempatan kuliah gratis di UGM.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
“Om tidak berani kayaknya, UGM itu terlalu tinggi,” kata Fiqka pada pamannya.
Dengan dukungan orang-orang terdekatnya, Fiqka akhirnya bersyukur karena merasa dikelilingi oleh orang-orang yang peduli dan mencintainya, meskipun ada juga yang tidak menyukai dia.
Fiqka, yang merupakan anak pasangan Kasto dan Wiwik Purwaningsih, memiliki adik kandung bernama Ferizka Asmilla Rahma.
Ayahnya, Kasto, yang bekerja sebagai penjual mi ayam keliling, meninggal ketika Fiqka duduk di kelas V SDN 64/VII Sukasari II, Kecamatan Sarolangun.
Setelah itu, ibunya menikah lagi dengan Suyatno, seorang pekerja serabutan di perkebunan kelapa sawit. Dari pernikahan ini, Fiqka memiliki adik tiri bernama M. Raka Dirga Wijaya.
Fiqka sering mengalami ejekan dari teman-temannya karena kondisi keluarganya yang miskin. Namun, dia memilih untuk menahan diri dan tidak membalas.
Di SMA Negeri 1 Sarolangun, beberapa temannya bahkan gemas karena Fiqka tidak membalas perlakuan mereka yang membully. Namun, Fiqka tetap memilih diam dan fokus pada prestasinya.
Prestasi-prestasi Fiqka terus berlanjut, termasuk menjadi juara 4 Olimpiade Kebumian tingkat kabupaten 2022, juara 2 Olimpiade Kebumian tingkat kabupaten 2023, dan juara 1 lomba cipta puisi tingkat kabupaten 2023.
Dia juga aktif dalam organisasi Kerohanian Islam (Rohis) dan sebagai penghafal Al-Qur'an (Tahfiz).
Fiqka membagi waktunya dengan baik, biasanya belajar setelah shalat Isya hingga pukul 22.30. Di waktu luang, dia suka membaca novel.
Bagi Fiqka, fokus adalah kunci keberhasilannya dalam belajar.
Saat musim kemarau, sebelum berangkat sekolah, Fiqka membantu ibunya menjemur jagung dan menjual dagangan jagung marning serta keripik tempe di sekolahnya.
Kini, Fiqka lega karena diterima di Fakultas Kedokteran Hewan UGM dengan subsidi UKT 100 persen dari UGM.
Dia berharap bisa kuliah dengan baik dan setelah lulus, ingin kembali ke daerah transmigrasi di Jambi yang masih membutuhkan dokter hewan.
Ibunya, Wiwik Purwaningsih, merasa lega dan berharap Fiqka dapat kuliah dengan baik di UGM.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.