Berita Jember

Lagi-lagi Anggota PSHT di Jember Dilaporkan Polisi, Kali Ini Mengeroyok Satu Pesilat di Ambulu

Dua anggota pesilat PSHT dilaporkan menghajar seorang pesilat Pagar Nusa di Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, Jatim.

Penulis: Imam Nahwawi | Editor: Cak Sur
Ilustrasi
Ilustrasi pengeroyokan antar pesilat 

SURYA.CO.ID, JEMBER - Dua anggota pesilat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dilaporkan menghajar seorang pesilat Pagar Nusa di Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, Jawa Timur (Jatim).

Padahal, belum lama ini, Polda Jatim baru saja menetapkan 13 anggota PSHT yang diduga menghajar anggota Polisi di Kaliwates, Jember.

Kapolsek Ambulu AKP Suhartanto membenarkan kasus tersebut.

Kata dia, peristiwa dua anggota PSHT melawan seorang pesilat Pagar Nusa telah dilaporkan ke polisi.

"Iya kami terima dan korban melaporkan," ujar AKP Suhartanto saat dikonfirmasi, Kamis (25/7/2024)

Menurutnya, peristiwa itu terjadi di lokasi pesilat Pagar Nusa latihan atau di kawasan pesisir Pantai Payangan, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu pada 24 Juli 2024 malam.

"Pesilat Pagar Nusa sedang latihan, tiba-tiba ada dua orang dari PSHT mabuk mengendarai sepeda motor yang bleyer-bleyer dan muter-muter. Kemudian ditegur," kata Tanto, AKP Suhartanto.

Ia mengungkapkan, saat itu dua anggota PSHT tersebut tidak terima ditegur oleh korban. Kemudian mereka menghajar seorang pesilat Pagar Nusa.

"Ditegur kenapa bleyer-bleyer? Tidak terima ditegur malah memukuli orang yang menegur," ucap Tanto.

Setelah menerima laporan tersebut, kata Tanto, anggota Polsek Ambulu bersama Pengaman PSHT (Pamter) dan Pagar Nusa mendatangi tempat kejadian perkara. Secara organisasi kasus ini berakhir damai.

"Kami datang di sana ada juga Ketua Pagar Nusa dan Pamter memediasi, dan sudah selesai damai di tempat. Jadi secara organisasi sudah damai," ungkapnya.

Namun, kata Tanto, video berdurasi 15 menit yang memperlihatkan dua anggota PSHT menghajar seorang pesilat Pagar Nusa terlanjur tersebar di grup WhatsApp, hingga sampai disaksikan orang tua korban.

Akhirnya, orang tua korban tidak terima dan melaporkan kasus itu ke Polisi.

"Dan baru dilaporkan sekarang, besok akan kami lakukan visum. Untuk luka korban kami belum tahu, karena masih perlu visum," tandas Tanto.

➢ IKUTI UPDATE BERITA MENARIK LAINNYA di GOOGLE NEWS SURYA.CO.ID

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved