Pembunuhan Vina Cirebon
Dalang Skenario Kasus Vina Cirebon Iptu Rudiana, Aep atau Dede? 2 Kubu Adu Kuat hingga Saling Lapor
Kemunculan Dede RIswanto (30) menguatkan dugaan adanya skenario di balik kasus Vina Cirebon. Benarkan didalangi Iptu Rudiana?
SURYA.CO.ID - Kemunculan Dede Riswanto (30) menguatkan dugaan adanya skenario di balik kasus Vina Cirebon.
Dede dalam pertemuannya dengan mantan Bupati Purwakarta, Dede Mulyadi, mengungkapkan, skenario kasus Vina Cirebon yang menyeret 8 terpidana itu dibuat Aep dan Iptu Rudiana.
Dede tidak bisa menyebutkan, apakah di skenario ini Aep yang mengikuti Iptu Rudiana, atau sebaliknya Iptu Rudiana mengikuti Aep.
Dede hanya menyebut saat dia datang ke Polres Cirebon untuk memberikan kesaksian, dia sudah didekte Aep dan Iptu Rudiana.
Dede diminta mengikuti skenario yang telah dibuat keduanya.
Baca juga: Hotman Paris Tantang Iptu Rudiana Laporkan Dede yang Telah Membongkar Skenario Kasus Vina Cirebon
Di bagian lain, kuasa hukum Iptu Rudiana justru menyebut, Aep dan Dede lah yang membuat skenario.
Kuasa hukum Rudiana, Pitra Romadoni menyatakan, pernyataan Dede adalah hoaks dan merupakan fitnah.
"Katanya Dede disuruh bapak Iptu Rudiana untuk men-setting. Saya pastikan itu adalah tidak benar dan fitnah karena sebelum 31 Agustus Pak Rudiana tidak kenal dengan Aep dan Dede.
Kenal itu pada 31 Agustus 2016 sekitar pukul 14.00 WIB dia bertemu Aep dan Dede, itu ditanya kepada Pak Rudiana, apakah pernah melihat peristiwa 27 Agustus yang dia diinformasikan itu laka lantas," kata Pitra di program Sapa Indonesia Pagi, Kompas TV, Senin (22/7/2024).
Pitra menegaskan, bukan Rudiana membentuk skenario melainkan kronologi penyerangan Vina dan Eky disampaikan Aep dan Dede.
"Jadi mereka ini menyampaikan, Aep juga menyampaikan kepada Pak Iptu Rudiana,.
Saya melihat Pak, motor ini dikejar-kejar dan dilempar batu," kata Pitra.
Pihak Rudiana sudah mebentuk Tim 6 yang beirsi 60 advokat untuk melakukan somasi dan pelaporan kepada Dede.
"Kami sudah membentuk tim 6 yang menaungi 60 advokat untuk melakukan tindakan hukum ke depan.
Karena kami kira cuma sampai sini kita berikan panggung, kepada mereka-mereka ini, kita hormati mereka buat laporan polisi," jelas Pitra.
Pitra menyebut kilennya, Iptu Rudiana sudah habis kesabaran karena terus-terusan dituding macam-macam soal kasus kematian anaknya sendiri.
"Dan kita akan menggunakan hak hukumnya juga untuk memproses ini ke ranah pidana seperti itu.
Hari ini, Pitra mengatakan, Tim 6 yang dibentuknya akan melayangkan somasi kepada Dede.
"Per hari ini kita akan layangkan somasi terbuka. Dan kemungkinan dalam waktu dekat kita akan buat laporan terbukti," jelasnya.
Pitra pun mengklaim punya bukti fisik untuk membantah pernyataan Dede yang disebutnya hoaks.
"Itu pasti ada (bukti fisik). Jadi kita tidak mengungkapkan itu kepada publik karena kita menghormati penyidik."
"Selanjutnya giliran kita yang akan menyerang. Jangan klien kita terus yang diserang," katanya.
Pengakuan Dede
Di Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, Dede mengungkap adanya skenario jahat yang dibuat Iptu Rudiana dan Aep.
Di depan Dedi Mulyadi, Dede mengungkap kronologi dia masuk dalam skenario Iptu Rudiana dan Aep.
Awalnya, Aep meminta Dede untuk mengantarkannya ke Polres Cirebon beberapa hari setelah penangkapan Saka Tatal Cs sekira awal September 2016.
Saat tiba di Polres Cirebon, Dede ternyata diminta bersaksi oleh Iptu Rudiana dan Aep terkait tewasnya Vina Cirebon.
"Awalnya malam, sekitar jam berapa saya lupa. Aep nelepon saya, 'De, anterin saya ke Polres yuk'. Saya posisi di rumah, rumah di Tangkil."
"Ep kan kita gak tahu apa-apa, kenapa kita jadi saksi. Udah entar ikutin aja katanya," kata Dede menirukan percakapannya dengan Aep.
Dede mengungkapkan Aep memang sosok yang akrab dengan sejumlah anggota kepolisian.
Bahkan, staf Iptu Rudiana mengenal Aep serta kerap mencuci kendaraannya di tempat cuci steam keduanya bekerja.
"Yang kenal sama pihak kepolisian kan Aep, bukan saya Pak," kata Dede.
Namun, sebelum masuk ke ruang penyidik, dia justru didoktrin untuk mengikuti skenario Iptu Rudiana dan Aep.
"Sebelum saya masuk ruangan, saya dibilagin dulu, 'Kamu bilang aja lagi ke warung, ada orang nongkrong ngelemparin batu dan bambu, lalu melakukan pengejaran'," kata Dede.
"Siapa yang ngomong begitu?" tanya Dedi Mulyadi.
"Aep sama Pak Rudiana ngasih tahu saya pak," jawab Dede.
"Itu diarahkan?" tanya Dedi Mulyadi.
"Iya Pak saya diarahkan," tegas Dede.
Mendengar pengakuan mengejutkan Dede, Dedi Mulyadi sempat tak percaya.
"Kamu bohong enggak sama saya?" tanya Dedi Mulyadi.
"Enggak pak, 100 persen saya benar," ucap Dede.
"Saya hanya mengikuti alur cerita yang sudah dibuat Pak Rudiana dan Aep," imbuhnya.
Dede kembali menegaskan kesaksiannya pada delapan tahun lalu merupakan skenario yang disusun Iptu Rudiana.
"Saya diarahin, saya bingung," ucap Dede.
Kala itu, Dede mengaku ia tak ingin memberikan kesaksian palsu, namun dirinya terlalu takut untuk menolak.
"Saya di dalam hati enggak mau jadi saksi, tapi saya takut, saya kan enggak ngerti hukum," kata Dede.
Dede lalu menegaskan sebenarnya ia tak pernah tahu soal kematian Vina dan Eky.
"Saya enggak pernah tahu peristiwa itu sama sekali pak," ujar Dede
Disinggung terkait munculnya nama 8 tersangka, Dede tidak tahu sama sekali.
Diakui Dede, dia diajukan sebagai saksi setelah 8 orang sudah ditahan dan ditetapkan tersangka.
Dia lalu diminta menyebutkan nama 8 tersangka itu oleh Iptu Rudiana, saat diperiksa penyidik Polres Cirebon.
"Nama nama pun saya dikasih tahu dari luar, suruh sebutin ini, ini, ini," ungkap Dede.
Dedi Mulyana lalu menanyakan siapa yang meminta dia menyebutkan 8 nama tersebut?
Dijawab Dede, Iptu Rudiana lah yang memberitahu dia.
Saat ditanya, apakah Iptu Rudiana mendapatkan nama-nama itu dari Aep? Dede menyangkalnya.
Menurutnya, justru Aep yang menjadi pendatang di desa itu, tidak mengetahui nama-nama tersebut.
"Aep bilangnya gak tahu nama pak. Emang gak tahu nama sih pak. Setahu saya, Aep ngobrol dengan orang-orang di situ juga gak pernah," kataya.
Lalu, darimana Iptu Rudiana mendapat nama-nama itu? Dede menduga Aep justru dapat dari Rudiana.
Dede mengaku tidak tahu, dari mana Iptu Rudiana mendapatkan nama-nama itu.
Meski begitu, Dedi Mulyadi mengaku sudah mengantongi sosok yang memberikan nama-nama itu ke Iptu Rudiana.
"Saya tahu pak Rudiana dari mana, tapi saya gak mungkin ngungkapin," sebut Dede.
Setelah mengungkapkan fakta ini, Dedi Mulyadi meminta Dede untuk bersamanya dan keluar dari pekerjaan untuk sementara.
Dede juga didampingi kuasa hukum dari Peradi.
Kini kesaksian Dede sudah ada di tangan pengacara Peradi.
Pengakuan Dede ini selanjutnya akan dijadikan bukti baru (novum) untuk mengajukan peninjauan kembali (PK) 7 terpidana kasus Vina.
Sebelumnya pihak Peradi juga telah melaporkan Iptu Rudiana ke Bareskrim Polri dengan tuduhan keterangan palsu.
Di sisi lain, hingga kini keberadaan Aep belum diketahui.
Ditantang Hotman Paris

Hotman Paris Hutapea, kuasa hukum keluarga Vina Cirebon menantang Iptu Rudiana melaporkan Dede, jika tuduhan itu tidak benar.
Hotman Paris yang sejak awal kasus ini meminta bertemu Iptu Rudiana namun tidak direspons, pun meminta sang polisi untuk muncul ke publik.
"Saya sebagai pengacara almarhum Vina, kalau pak rudiana memang merasa tidak benar tuduhan tersebut, segera buat laporan polisi," tantang Hotman dikutip dari akun youtube miliknya, Minggu (21/7/2024).
Menurut Hotman, tuduhan Dede terhadap Iptu Rudiana itu sangat fundamental dan viral terhadap kasus Vina Cirebon.
"Tuduhan baru-baru ini dari Dede kepada Rudiana, sangat vital terhadap kasus keseluruhan.
Kalau itu (Dede) benar, berarti anda tahu jawabannya," sebut Hotman.
Hotman kembali meminta Iptu Rudiana segera membuat laporan polisi kalau merasa tuduhan itu tidak benar.
Dia lalu menyinggung kehormatan dan seragam Polri yang dikenakan Rudiana.
"Jaga kehormatan seragam yang engkau pakai
Jaga kehormatan institusimu
Inilah saatnya anda harus bersuara," katanya.
Menurut Hotman, sebagai abdi negara, Rudiana harus bersikap masalah ini.
"You kan polisi, kamu kan polis. Kamu sudah dituduh dengan tuduhan yang sangat kejam.
Pak Rudiana, Kita tunggu, apa tindakan kamu kalau benar kamu seorang abdi negara," tukas Hotman.
Sebelumnya, kemunculan Dede mendapat sorotan luas.
Dede adalah saksi kunci kasus Vina Cirebon.
Dalam kesaksiannya Dede bersama saksi Aep mengakui adanya pelemparan dan pengejaran terhadap Vina dan Eky sebelum sejoli ini ditemukan tewas di jembatan atau flypver Talun, Cirebon.
Kesaksian Dede dan Aep ini lah yang dipakai polisi untuk menjebloskan delapan tersangka ke jeruji besi.
Dari delapan tersangka tersebut, tujuh diantaranya divonis hukuman seumur hidup, yakni Rivaldi Aditya Wardana, Eko Ramdani, Hadi Saputra, Eka Sandy, Jaya, Supriyanto dan Sudirman.
Sementara satu tersangka, Saka Tatal divonis hukuman 8 tahun penjara karena saat itu masih di bawah umur.
Setelah delapan tahun kasus bergulir, Dede akhirnya muncul dan mengakui telah membuat kesaksian palsu.
>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id
kasus Vina Cirebon
Iptu Rudiana
Dede Riswanto
Aep
Saksi Kasus Vina Cirebon
Skenario Kasus Vina Cirebon
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Tak Tahan Lihat 7 Terpidana Kasus Vina Cirebon, Jutek Ingatkan Prabowo: Jangan Sampai Ada Keranda |
![]() |
---|
Ingat Sudirman Terpidana Kasus Vina Cirebon yang Ditembak Peluru Karet? Tiba-tiba ke Rumah Sakit |
![]() |
---|
7 Terpidana Kasus Vina Cirebon Bisa Lolos Pidana Seumur Hidup dengan Remisi Perubahan, Jutek Beraksi |
![]() |
---|
Kondisi Miris Sudirman Terpidana Kasus Vina Cirebon Usai PK Ditolak, Otto Hasibuan: Harus Dicek |
![]() |
---|
2 Jalan agar Terpidana Kasus Vina Cirebon Bisa Lolos Hukuman Seumur Hidup, Ini Kata Otto Hasibuan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.