Berita Surabaya

Jemaah Umrah Kini Wajib Punya 'Buku Kuning' Vaksin Meningitis untuk Berangkat ke Tanah Suci

Umat muslim yang hendak perjalanan umrah ke Tanah Suci pascamusim haji kali ini wajib vaksin meningitis.

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: irwan sy
nuraini faiq/surya.co.id
Kepala Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Surabaya, Rosidi Roslan, saat meninjau layanan vaksin mingingitis yang mulai wajib diberlakukan untuk semua calon jemaah umrah, Selasa (16/7/2024). 

SURYA.co.id | SURABAYA - Umat muslim yang hendak perjalanan umrah ke Tanah Suci pascamusim haji kali ini wajib vaksin meningitis.

Nanti akan mendapat buku vaksin yang teregister secara online sehingga akan terdeteksi dalam perjalananan ke Arab Saudi.

Manakala memaksa berangkat umrah tapi tidak bawa buku kuning (hasil vaksin) akan tertahan di bandara.

Kalau pun lolos hingga bandara Arab Saudi bisa dipaksa balik ke tanah air kalau belum vaksin, sebab Pemerintah Arab Saudi yang mewajibkan vaksin itu.

Kemudian melalui Kemenkes, terbit Surat Edaran Sekretariat Jenderal Kemenkes Nomor HK.02.02/A/3717/2024 tentang pelaksanaan vaksinasi meningitis bagi jamaah haji dan umrah.

"Ini untuk antisipasi risiko penyakit. Sebab berbagai orang dari belahan dunia ada di sana. Dari pada perjalanan umrah terhambat lebih baik vaksin saja. Semua demi kepentingan yang lebih besar," kata Kepala Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Surabaya Rosidi Roslan, Selasa (16/7/2024).

Selain itu, biaya vaksin mingingitis juga relatif terjangkau.

Untuk saat ini, BBKK Surabaya sudah menetapkan biaya vaksin itu Rp 305.000 untuk yang dilayani vaksin di kantor BBKK Jl Juanda Sedati Sidoarjo (arah Bandara Juanda).

Di luar kantor ini bisa lebih mahal.

Kewajiban vaksin itu bermula saat Pemerintah Arab Saudi memberikan nota diplomatik.

Kementerian Kesehatan Arab Saudi mewajibkan orang yang datang ke Arab Saudi baik menggunakan visa haji maupun umroh, harus sudah divaksin meningitis meningokokus (MM) atau meningitis.

Rosidi menyebut bahwa jemaah umrah sebaiknya tak perlu meragukan ketentuan tersebut.

Vaksinasi meningitis ini baik, memberi perlindungan kepada pelaku perjalanan haji dan umrah. Ibadahpun jadi aman dan nyaman.

Sejak dimulai layanan vaksin, kantor BBKK mulai dipadati pemohon.

Semula puluhan kini saban hari sudah mencapai 200 pemohon.

Jika terlalu banyak, takutnya malah nanti tidak terlayani dengan baik, sehingga kuota harian kini dibatasi 75 orang.

Selain di BBKK Surabaya ada BBKK wilayah kerja di daerah, yakni di Tanjung Perak, Gresik, Tuban dan Kalianget.

Namun kuota vaksin meningitis dibatasi 50 pemohon.

"Untuk menjamin kepastian kuota, sistem pendaftaran online terpusat melalui website sinkarkes.go.id. Semua pelanggan yang dilayani adalah yang telah mendaftar online. Kalau tidak terdaftar di online tak dilayani," kata Rosidi.

Saat di Bandara Juanda, BBKK Surabaya juga akan memperketat pengawasan terhadap perjalanan ke luar negeri.

Pengawasan tersebut dibagi menjadi dua tahap yakni pengawasan keberangkatan dan kedatangan.

Saat keberangkatan, petugas akan lebih ketat melakukan pengawasan terhadap sertifikat vaksinasi Internasional (Buku Kuning) dan memastikan bahwa setiap orang sudah vaksinasi.

Sebaiknya vaksin meningitis ini paling lambat H-10 keberangkatan umrah.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved