Ibadah Haji 2024

Catatan Menjadi Petugas Haji - Ikut Sedih Ketika Bertemu Jemaah yang Alami Demensia

Wanita tua berusia sekira 65 tahun itu kami temukan di jalan raya, cukup jauh dari area Markaziah atau tempat hotelnya menginap

Penulis: M Taufik | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/m taufik
Seorang jamaah haji terpisah dari rombongannya di Tanah Suci karena mengalami demensia. 

Penderita demensia sebagian juga sampai harus mendapat perawatan dan penanganan khusus dari petugas psikiatri.

Demensia merupakan salah satu jenis penyakit terbanyak diderita jemaah haji yang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah maupun di Mekkah, selain pneumonia atau radang paru.

Menurut dokter spesialis kedokteran jiwa di KKHI Mekkah Ahmad Andi, demensia ialah kumpulan gejala pada orang berusia di atas 65 tahun karena gangguan otak yang bersifat kronis progresif.

Gangguan tersebut berupa gangguan daya ingat atau memori, dan daya pikir atau mengolah informasi.

Sejumlah pasien terdeteksi demensia ringan sebelum berangkat haji.

Namun, kondisinya memburuk akibat kelelahan dan kurang cairan, situasi baru, dan kurangnya dukungan antaranggota jemaah.

“Ketika di kamar yang sedang tertutup, atau pada momen-momen tertentu, penderita mengira berada di asrama haji atau di tempat tinggal asalnya,” kata Andi.

Faktor pemicunya yakni situasi baru. Penderita demensia mengalami disorientasi waktu, tempat, dan orang, misalnya mencari anak dan istri di kampung.

Saat disorientasi waktu, penderita tak paham waktu pagi, siang, dan malam. Penderita tak mengenali lokasinya berada.

Ada beberapa jenis demensia, di antaranya demensia alzheimer, yakni kemunduran daya ingat dan demensia vaskular akibat gangguan pembuluh darah. Kasus demensia pada anggota jemaah umumnya jenis demensia alzheimer kombinasi gangguan metabolik. (bersambung)

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved