Berita Kota Surabaya

7.809 Lulusan SD di Surabaya Belum Dapat Sekolah, Orangtua Diajak Mengarahkan ke SMP Swasta

Kalau melihat jumlah lulusan SD tersebut, siswa yang seharusnya tidak masuk negeri kan masuk swasta. Tapi belum signifikan

surya/Bobby Constantine Koloway (Bobby)
Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Dinas Pendidikan Surabaya dilakukan secara online. 

SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA - Memasuki hari pertama masuk sekolah, Senin (15/7/2024), belum semua Calon Peserta Didik Baru (CPDB) di Surabaya mendapatkan sekolah. Terutama, bagi para lulusan SD yang beralih ke SMP.

Mengutip data Dinas Pendidikan Surabaya; sebanyak 39.783 siswa diperkirakan lulus SD tahun ini. Namun belum semua lulusan tersebut terdata sebagai siswa SMP di Surabaya.

Berdasarkan data lagu SMP Negeri tahun ini, jumlah siswa yang dapat diterima di sekolah negeri hanya sekitar 17.792 siswa. Jumlah tersebut terbagi dalam 556 rombongan belajar (rombel) di 56 sekolah negeri dengan jumlah maksimal tiap rombel mencapai 32 siswa.

Sedangkan jumlah siswa yang diterima di sekolah swasta (hingga Minggu, 14/7/2024), baru mencapai 14.182 siswa. Jumlah tersebut terbagi ke dalam 262 SMP swasta se-kota Pahlawan.

Dengan kata lain, masih ada sekitar 7.809 lulusan SD di Surabaya yang belum terdata masuk SMP di Surabaya. "Kalau melihat angka lulusan SD tersebut, masih ada siswa yang belum mendapatkan sekolah," kata Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Erwin Darmogo di Surabaya, Senin (15/7/2024).

Jumlah siswa yang diterima tersebut juga masih jauh dibandingkan dengan jumlah yang diterima tahun sebelumnya. Pada 2023, sekolah swasta di Surabaya menerima sebanyak 17.044 anak.

"Kalau melihat jumlah lulusan SD tersebut, siswa yang seharusnya tidak masuk negeri kan masuk swasta. Tapi sampai sekarang, belum signifikan," kata Erwin.

Erwin merinci, beberapa sekolah swasta juga belum banyak menerima siswa jika dibandingkan dengan kapasitas kelas. "Kalau misalnya sekolah itu bisa menampung 20 siswa, nah mereka baru mendapatkan 10 siswa. Sehingga, baru terisi 50 persen," katanya.

Erwin belum mengetahui soal banyaknya siswa yang belum terdata di sekolah Surabaya. Namun berkaca pada tahun sebelumnya, banyak siswa yang masih berharap dapat masuk sekolah negeri.

Meskipun PPDB SMP negeri telah ditutup secara resmi awal Juli lalu, muncul dugaan adanya sekolah yang masih melakukan pemenuhan kuota. "Karenanya, kami minta untuk sekolah negeri dan Dinas Pendidikan transparan," katanya.

Selain itu, ada pula yang bersekolah di luar kota, termasuk pondok pesantren. "Namun, kami rasa jumlah siswa yang ke luar kota tidak terlampau besar," katanya.

Dengan masih banyaknya siswa yang berpotensi belum masuk SMP, sekolah swasta di Surabaya masih akan membuka proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) hingga akhir Juli. Yang mana, pemerintah memberikan batas waktu pengisian Data pokok pendidikan (dapodik) hingga awal Agustus mendatang.

"Kami mengajak orang tua/wali murid untuk segera mendaftarkan putra-putrinya. Selama proses tersebut, sekolah swasta masih akan membuka proses PPDB," tandasnya.

Pemkot Surabaya sejauh ini masih melakukan pendataan terkait dengan lokasi para lulusan SD melanjutkan sekolahnya. Pendataan dilakukan di antaranya dengan berkoordinasi bersama sekolah swasta.

Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Yusuf Masruh mengajak Wali Murid untuk segera mendaftarkan putra-putri mereka. Yusuf memastikan, intervensi akan diberikan tetap sama, khususnya kepada keluarga miskin (gamis) dan pra-gamis.

Di antaranya, bantuan seragam bagi siswa dari gamis. "Jalur apapun nggak perlu khawatir. Ketika yang bersangkutan daftar ulang, sudah keluar ukuran baju. Begitu juga dengan swasta. Nggak perlu khawatir," kata Yusuf sebelumnya. *****

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved