Berita Surabaya

Surabaya Printing Expo 2024, BFI Finance Bidik Pembiayaan Industri Grafika Hingga Manufaktur

Perusahaan pembiayaan PT BFI Finance Indonesia (BFI Finance) kembali meramaikan Surabaya Printing Expo (SPE) 2024.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
ist
Dari kiri ke kanan: Amelia Tjahjadi, Machinery Product Head bersama Bambang Hartoyo, Area Manager dan Abi Gayuh Sopana, Product Manager Machinery Surabaya, saat hadir dalam Surabaya Printing Expo (SPE) 2024. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Perusahaan pembiayaan PT BFI Finance Indonesia (BFI Finance) kembali meramaikan Surabaya Printing Expo (SPE) 2024.

Pameran tahunan yang diikuti oleh para pelaku dan penggiat industri grafika dan ekonomi kreatif.

Area Manager BFI Finance Surabaya, Bambang Hartoyo, mengatakan pihaknya melihat industri percetakan menunjukkan geliat yang positif.

"Sebagai dukungan perusahaan terhadap kemajuan industri printing dan ekosistemnya, kami kembali berpartisipasi dengan memberikan promo menarik," kata Bambang, Kamis (11/7/2024).

Selain itu, pihaknya memanfaatkan kesempatan ini untuk bertemu langsung dengan para konsumen, mitra bisnis, dan pengunjung lainnya guna memperkenalkan produk dan layanan pembiayaan mesin.

Salah satu dukungan yang diberikan adalah program bunga 0 persen.

Perusahaan membagikan promo lainnya berupa gratis biaya admin dan potongan biaya provisi yang berlaku bagi debitur yang mengajukan pembiayaan selama periode program promo.

"Adapun semua program promo dalam rangka partisipasi BFI Finance dalam perhelatan SPE ini berlaku hingga 11 Oktober 2024," jelas Bambang.

Untuk sektor produktif, BFI Finance mendukung bisnis para pelaku usaha di berbagai kategori industri melalui produk-produk pembiayaan, termasuk pembiayaan mesin.

Khusus pada pembiayaan ini, BFI Finance dapat membiayai mulai dari industri bisnis percetakan, manufaktur, woodworking, laundry, food beverage, supporting machineries (genset/welding), industri alat kesehatan, hingga IT equipment.

"Tak hanya badan usaha (berbentuk CV/UD/FA/PT), konsumen atau debitur perorangan juga dapat dibiayai dengan menjaminkan invoice asli dari aset mesin tersebut," ungkapnya.

Secara nasional, pembiayaan mesin yang paling banyak berasal dari jenis aset mesin percetakan dan manufaktur.

Di Region Jawa Timur sendiri, pembiayaan mesin per Maret 2024 tercatat sebanyak lebih dari 500 kontrak berdasarkan piutang pembiayaan dikelola (managed receivables) yang didominasi oleh pembiayaan dengan jaminan aset mesin printing.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved