Berita Viral

Kisah I Made Aditya Wahyu Anak Peternak Jadi Lulusan Terbaik Akmil 2024, Cita-cita Nyaris Kandas

Pernah mengalami kegagalan, I Made Aditya Wahyu Palguna tak lantas putus asa meraih cita-citanya menjadi seorang anggota TNI. Ini kisahnya 

|
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Tribun Bali
I Made Aditya Wahyu 

SURYA.CO.ID -  Pernah mengalami kegagalan, I Made Aditya Wahyu Palguna tak lantas putus asa meraih cita-citanya menjadi seorang anggota TNI. 

Apalagi cita-cita itu muncul sejak dirinya masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP).

Namun, perjuangan I Made Aditya tentu tak mulus. 

Saat sekolah, ia mengisi waktu luangnya berternak babi bersama saudara-saudaranya.

Rutinitas itu dilakukan I Made Aditya Wahyu Palguna setiap pukul 05.00 subuh sebelum berangkat ke sekolah.

Setelah lulus SMP, I Made Aditya Wahyu Palguna ingin melanjutkan pendidikan ke SMA Taruna Nusantara.

Sayang harapan I Made Aditya Wahyu Palguna belum terwujud.

Ia gagal masuk ke SMA Taruna Nusantara.

Ayah Aditya, I Made Sumerta alias Made Koplo didampingi istrinya, Ni Luh Sumiantari menceritakan, sebelum masuk ke SMAN 1 Sukawati, Aditya pernah mendaftar ke SMA Taruna Nusantara.

Menariknya, saat akan tes pendaftaran, sempat terjadi insiden yang membuat Aditya emosional. Yakni saat itu, Aditya diantar oleh ibunya untuk tes di Denpasar.

Namun di tengah perjalanan, mobil yang dikemudikan ibunya tiba-tiba mogok.

"Saat mogok, Aditya panik, emosional. Akhirnya saya carilah taksi, mobil saya tinggal. Lalu ikut tes, tapi tidak lolos, akhirnya masuk ke SMAN 1 Sukawati," ujar Ni Luh Sumiantari.

Pihak keluarga awalnya mengira Aditya telah mengubur cita-citanya masuk militer.

Karena itu, saat lulus SMA, mereka pun mengarahkan Aditya untuk masuk kedokteran.

Saat itu, Aditya pun menuruti kemauan orangtuanya, dan mendaftar di kedokteran di samping Aditya tetap mendaftar di Akmil.

"Ikut tes kedokterannya dia ikut, tapi hasilnya disembunyikan, lulus apa tidak."

"Tapi karena di Akmil pengumuman kelulusannya duluan, akhirnya anak kami langsung ke Akmil. Jadinya kami tidak tahu lulus apa tidak di Kedokteran."

"Kami belokkan ke kedokteran, biar kalau kami tua ada yang ngurus. Tapi karena semangat anak kami di kemiliteran sangat kuat, tentu kami juga sangat mendukung," ujar Pak Koplo.

Tak disangka, beberpa tahun kemudian, Aditya lulus Akademi Militer 2024. 

Ia juga menyandang penghargaan Adhi Makayasa Akmil 2024.

Baca juga: Sosok Irvan Anak Penjaga Warung Kelontong yang Jadi Lulusan Terbaik AAL 2024, Ibu: Jangan Jumawa

Adhi Makayasa adalah penghargaan untuk lulusan terbaik Akmil, Akademi Angkatan Laut, Akademi Angkatan Udara, dan Akademi Kepolisian.

Dalam hal ini, Aditya berasal dari program studi (prodi) manajemen pertahanan, kecabangan infanteri.

Dengan ini, nama Aditya pun mengukir sejarah Bali dalam kemiliteran.

Sebab sebelum Aditya, nama warga Bali yang berhasil sebagai lulusan terbaik Akmil hanya dua orang, yakni Mayjen I Ketut Duara dan Letjen TNI I Nyoman Cantiasa.

Di dalam kesuksesannya saat ini, juga ada peran mendiang kakeknya, I Wayan Jedog.

Sebelum meninggal pada 14 April 2024, mendiang lah yang membuatkan restok atau alat olahraga fisik untuk Aditya, di samping memberikan dukungan moral.

Hal ini pula yang membuat keluarga ini bersedih.

Sebab, I Wayan Jedog yang begitu semangat mendukung cucu Aditya menjadi bagian dari militer, justru tidak ikut mendampingi cucunya saat menerima penghargaan sebagai lulusan Akmil terbaik 2024.

Sosok Cerdas

Aditya merupakan anak kedua dari empat bersaudara.

Ia memiliki kakak bernama I Gede Wahyu Arta Wibawa, dua adiknya I Nyoman Satya Wahyu Indraguna dan Ni Ketut Nadya Putri Wahyuni.

Pak Koplo yang menjabat Kelian Adat Banjar Tebongkang tersebut mengatakan, Aditya yang merupakan kelahiran 2 Agustus 2002, selama ini dikenal sebagai sosok disiplin dan cerdas.

Sejak SD, ia selalu kerap meraih ranking 1, sementara di SMP dan SMA, ia selalu masuk peringkat lima besar.

Meskipun tergolong siswa berprestasi, Pak Koplo mengatakan, Aditya bukanlah kutu buku.

Aditya tumbuh seperti anak-anak banjar pada umumnya.

"Setelah pulang sekolah ngurus ternak lagi. Setelah itu bebas, biasanya nongkrong bersama teman-temannya atau bermain sepak bola. Kami orangtua tidak pernah menekan. Semuanya berjalan begitu saja, seperti sudah kesadaran," ujar Pak Koplo

Rumah Aditya di Banjar Tebongkang, yang berada di barat daya Banjar, memiliki pekarangan yang dulunya kandang ternak babi.

Diketahui, kandang tersebut merupakan salah satu saksi kedisiplinan Aditya.

Sebab, sejak masih duduk di bangku SDN 3 Singakerta, SMPN 1 Ubud dan SMAN 1 Sukawati, Aditya bersama saudara-saudaranya, selalu bangun pukul 05.00 Wita, untuk mengurusi ternak babi milik keluarganya, dengan jumlah babi mencapai ratusan ekor.

"Setiap pagi, selalu bangun jam 5 mengurusi ternak babi bersama saudara-saudaranya. Setelah jam 6, mereka langsung mandi untuk berangkat ke sekolah."

"Saat ini kandangnya sudah saya ratakan, sejak adanya virus yang membuat babi mati mendadak," ujar ayah Aditya, I Made Sumerta alias Made Koplo didampingi istrinya, Ni Luh Sumiantari dikutip dari TribunBali.com.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved