Berita Bangkalan

Popularitas Damkar Bangkalan Tembus Google, Santriwati Mojokerto Pun Datang Untuk Lepas Cincin

Aurin menunjukkan cincin yang mulai menyesak di jari manis kanannya. Ia berupaya tegar meski wajahnya menyiratkan ketakutan

|
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Deddy Humana
surya/ahmad faisol (edo)
Anna Aurin Nafisa, santriwati Ponpes Amanatul Ummat Pacet, Mojokerto menunjukkan cincin emas yang mencekik jari manis kanannya di Damkar Satpoll PP Bangkalan, Selasa (9/7/2024). 

SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Terlepas dari keterbatasan peralatan pemadam, reputasi baru Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Bangkalan sebagai spesialis lepas cincin justru makin populer. Begitu kesohornya, sampai ada santriwati asal Mojokerto datang untuk urusan melepas cincin yang mencekik jari.

Selasa (9/7/2024), Anna Aurin Nafisa (14) yang merupakan santriwati di Ponpes Amanatul Ummah, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, datang dengan kepentingan serupa.

Aurin mengetahui keahlian personel Damkar Bangkalan itu setelah melakukan penelusuran di kolom pencarian Google Di mesin pencari itu, warga akan diarahkan ke Jalan KH Moh Kholil, Kelurahan Demangan, Kota Bangkalan yang merupakan alamat mako damkar.

Munculnya Damkar Satpol PP Bangkalan dari hasil searching di Google disampaikan Nur Holis, wali santriwati Anna Aurin Nafisa yang tiba di mako damkar bersama isterinya, Selasa (9/7/2024).

“Berawal dari searching di Google, biasanya yang bisa nolong siapa saja. Ternyata muncul damkar, kan damkar biasanya kalau di rumah ada ular bisa juga, ternyata lepas cincin bisa juga,” ungkap pria asal Perumahan/Kelurahan Tunjung, Kecamatan Burneh itu kepada SURYA.

Keputusan membawa Aurin ke mako Damkar Bangkalan karena anak pertamanya itu mengeluh kesakitan pada jari manis kanan akibat tercekik cincin emas. Padahal Aurin sudah kembali beraktifitas di pesantren mulai, Rabu (10/7/2024) besok.

Aurin menunjukkan cincin yang mulai menyesak di jari manis kanannya. Ia berupaya tegar meski wajahnya menyiratkan ketakutan.

Sementara sejumlah personel damkar mulai mempersiapkan peralatannya. Mulai dua utas tali ties, sendok, hingga peralatan utama, yakni mesin gerinda kecil.

“(Cincin) tidak bisa dibuka karena kekecilan dan sakit di jari. Saya pasang cincin sejak kelas IV SD. Alhamdulillah sekarang sudah lega, sempat takut terkena kena jari,” singkat Aurin.

Kasi Penyelamatan Damkar Satpol PP Bangkalan, Ortiz Iskandar mengungkapkan, Aurin bersama keluarganya merupakan pasien ketiga dengan masalah jari tercekik cincin hingga pertengahan 2024.

Tiga hari sebelumnya, personel damkar juga melepaskan cincin monel dari jari kelingking kanan seorang pria berusia 14 tahun asal Ponpes Darul Hikmah, Kecamatan Burneh, Sabtu (6/7/2024) malam.

“Sudah ada tiga pasien lepas cincin tahun ini. Proses pemotongan cincin emas kali ini lebih mudah karena bahannya tidak terlalu padat dibandingka perak, tembaga, atau monel. Tadi hanya berjalan 10 menit karena bahannya memang lunak,” ungkap Ortiz. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved