Dekan FK Unair Dicopot

Ramai-ramai Bela Dekan FK Unair yang Dicopot, AIPKI Kritik Kebijakan, Rektor Unair Enggan Komentar

Meski Dekan FK Unair Surabaya, Budi Santoso, sudah dicopot dari jabatannya, sejumlah pihak justru beraksi untuk memberikan pembelaan

|
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase FK Unair/Kompas.com
Dekan FK Unair, Budi Santoso (kiri) Rektor Unair, Moh Nasih (kanan) 

SURYA.CO.ID - Meski Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) Surabaya, Budi Santoso, sudah dicopot dari jabatannya, sejumlah pihak justru beraksi untuk memberikan pembelaan. 

Mereka adalah para guru besar, civitas akademik, serta alumni FK Unair pun ikut menyuarakan penolakan atas keputusan tersebut.

Baru-baru ini juga muncul petisi yang menutut Rektor Unair, Mohammad Nasih hingga Presiden Jokowi untuk mengembalikan jabatan Budi Santoso.

Terkait pemecatan Budi Santoso, para dekan yang tergabung dalam Asosiasi Institusi Kedokteran Indonesia (AIPKI) memberikan penilaian terhadap kebijakan pihak Unair.

Mereka menilai, pencopotan Budi Santoso tak menghargai kebebasan akademik.

Baca juga: UPDATE Dekan FK Unair Dicopot, Rektor Unair Prof Nasih : Nanti Segera Kami Selesaikan

Poin kedua, pemberhentian itu terlalu mendadak dan bisa berdampak pada seluruh civitas akademik di FK Unair. 

Keputusan yang menyangkut pemimpin akademik seharusnya dipertimbangkan secara matang dengan melibatkan proses yang transparan dan partisipatif.

Poin ketiga, terkait integritas akademik sebagai salah satu pilar utama yang harus dijaga oleh setiap institusi pendidikan tinggi, AIPKI menegaskan bahwa pemberhentian yang tidak melalui proses yang jelas dan adil berpotensi merusak kepercayaan komunitas akademik dan publik terhadap institusi pendidikan tersebut.

Poin keempat, terkait komitmen terhadap profesionalisme dan etika, AIPKI mengingatkan bahwa posisi pimpinan akademik seperti dekan memerlukan penanganan yang profesional dan etis.

Menurut AIPKI, tindakan pemberhentian secara tiba-tiba mencerminkan kurangnya komitmen terhadap nilai-nilai profesionalisme dan etika dalam manajemen akademik, sehingga mereka mendesak agar keputusan tersebut ditinjau kembali dengan mengedepankan dialog yang konstruktif dan berdasarkan prinsip keadilan.

Poin kelima, Budi Santoso yang juga merupakan Ketua AIPKI Surabaya, dekan FK UNAIR memiliki tanggung jawab besar dalam memajukan pendidikan kedokteran di Indonesia, sehingga mereka menyatakan dukungan kami kepada Budi dan berharap agar keputusan pemberhentian tersebut tidak menghalangi upaya bersama dalam meningkatkan mutu pendidikan kedokteran di tanah air.

Baca juga: Sosok Budi Santoso, Dekan FK Unair yang Dicopot Imbas Tolak Rencana Menkes Datangkan Dokter Asing

Melalui lima poin pernyataan sikap tersebut, AIPKI berharap dapat menjadi perhatian bagi semua pihak terkait dan mendorong terciptanya iklim akademik yang lebih baik dan berkeadilan.

Rektor Universitas Airlangga, Prof Dr Moh Nasih SE MT Ak
Rektor Universitas Airlangga, Prof Dr Moh Nasih SE MT Ak (surya.co.id/sulvi sofiana)

Rektor Unair Enggan Komentar

Terpisah, Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Mohammad Nasih, menghindar ketika ditanya soal kasus Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Budi Santoso yang dicopot imbas tolak rencana kedatangan dokter asing.

Saat ditemui awak media seusai sholat Jumat di Masjid Ulul Azmi, Kampus C Unair, Jumat (5/7/2024), Nasih bergegas kembali ke kantor Rektorat.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved