Berita Gresik

DPRD Gresik Minta Beroperasinya Smelter Freeport di Gresik Bisa Tekan Angka Pengangguran

Operasi smelter PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khsusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) telah diresmikan.

Penulis: Willy Abraham | Editor: irwan sy
ist
Pekerja Smelter PT Freeport Indonesia di KEK JIIPE Gresik. 

SURYA.co.id | GRESIK - Operasi smelter PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khsusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) telah diresmikan.

DPRD Gresik meminta agar keberadaan Smelter PT Freeport Indonesia bisa menekan angka pengangguran di Gresik.

Ketua DPRD Gresik, Much Abdul Qodir, berharap dengan adanya Smelter baru PT Freeport Indonesia di Gresik ini bisa semakin berdaya, mulai dari sisi kekuatan fiskal maupun nonfiskal.

"Kami berharap Freeport juga ikut memikirkan pengangguran kita yang masih di angka 7, sekian persen. Artinya apa, ada serapan tenaga kerja lokal yang masif," ucapnya.

Selain itu, Abdul Qodir berharap adanya kemitraan dengan para pengusaha lokal di Gresik.

Keberadaan Smelter PT Freeport Indonesia bisa memberikan multiplier effect yang dirasakan masyarakat.

"Kemitraan dengan para pengusaha lokal juga tidak kalah pentingnya untuk memastikan para pelaku usaha di Gresik, utamanya UMKM, UKM dan lain-lain bisa bermitra dengan Freeport," ucapnya.

Hal yang sama juga disampaikan Wakil Ketua DPRD Gresik Ahmad Nurhamim.

Keberadaan Smelter PT Freeport Indonesia diharapkan menjadi stimulus ekonomi lokal di Gresik.

Selain itu, smelter single line terbesar di dunia ini juga diharapkan mampu menyelesaikan sejumlah permasalahan di Gresik, salah satunya penyerapan tenaga kerja lokal, untuk menekan angka pengangguran.

"Kami berharap dapat menjadi stimulus bergeraknya ekonomi lokal. Kemudian bisa menjadi katub penyelesaian problem daerah utama nya di bidang ketenaga kerjaan, kemiskinan dan fiskal daerah," terangnya.

Peresmian operasi Smelter PT Freeport Indonesia dihadiri Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, PLT Direktur Jenderal Minerba Bambang Suswantono, Pj Sekdaprov Jawa Timur Bobby Soemiarsono, dan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani.

Diketahui, smelter baru PTFI mampu memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi 1,7 juta ton.

Selain menghasilkan katoda tembaga, smelter juga menghasilkan lumpur anoda yang selanjutnya dimurnikan di Precious Metal Refinery (PMR) menjadi emas dan perak batangan, serta Platinum Group Metals (PGM).

Hingga akhir Mei 2024, investasi PTFI untuk pembangunan smelter tembaga dengan desain single line terbesar di dunia ini telah mencapai 3,67 miliar dolar AS atau sekitar Rp 58 triliun.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved