Properti
PT Integra Indocabinet Targetkan Pertumbuhan Penjualan Furniture 15 Persen di 2024
Produsen furniture, PT Integra Indocabinet Tbk, menargetkan pertumbuhan penjualan di 2024 sebesar 15 persen.
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | SURABAYA - PT Integra Indocabinet Tbk, produsen furniture dan komponen bangunan dengan kode WOOD, menargetkan pertumbuhan penjualan di 2024 sebesar 15 persen.
Direktur WOOD, Wang Sutrisno, mengatakan perseroan tidak menargetkan pertumbuhan yang terlalu tinggi tahun ini karena pasar domestik baik dari segmen komponen maupun furniture yang masih lesu sebagaimana tercermin pada kinerja kuartal I-2024.
"Begitu juga penjualan di pasar ekspor. Meskipun kondisinya sedikit bergairah tetapi masih cukup fluktuatif dari bulan ke bulan terutama pasar perumahan di AS," kata Wang Sutrisno, saat public expose di Surabaya, Kamis (27/6/2024).
Di kuartal I tahun 2024 ini, perseroan membukukan total penjualan sebesar Rp 641 miliar, tumbuh sebesar 1,2 persen dibandingkan periode sama 2023.
Pasar ekspor menyumbang pendapatan sebesar Rp 636 miliar, tumbuh 5,48 persen dibandingkan periode sama 2023 sebesar Rp 603 miliar.
Dari total pendapatan ekspor tersebut, segmen building component membukukan angka Rp sebesar Rp 419 miliar, tumbuh signifikan sebesar 86,3 persen dibandingkan dengan pendapatan di periode sama tahun 2023 sebesar Rp 225 miliar.
Sedangkan segmen furniture menyumbang sebesar Rp 218 miliar, turun 43 persen dari tahun 2023 sebesar Rp 383 miliar.
"Amerika Serikat (AS) masih sangat dominan dengan kontribusi 90 persen dengan pertumbuhan 4,33 persen, selebih adalah negara-negara di Asia temasuk Jepang dengan pertumbuhan 57 persen dan Eropa dengan pertumbuhan minus 52,29 persen," ungkap Wang.
Adapun pasar domestik di kuartal I-2024 menyumbang Rp 5,1 miliar, turun 73,37 persen dibandingkan periode sama tahun 2023 sebesar Rp 19,8 miliar.
Segmen furniture tercatat sebesar Rp 3,8 miliar, turun 73,32 persen sebesar Rp 14,4 miliar, segmen building component tercatat sebesar Rp Rp 1,4 miliar, turun 73,51 persen sebesar Rp 5 miliar dan bahkan segmen kehutanan turun 100 persen dari sebelumnya Rp 10,6 miliar.
“Ini gambaran di Q1, kami berharap di Q2 dan Q3 ada pertumbuhan kembali. Di pasar domestik kami juga melihat mulai bergairah dengan order makin banyak terutama menjelang akhir tahun untuk menghabiskan budget,” papar Wang.
Wang menambahkan, perseroan juga melihat peluang membaiknya pasar AS di kuartal II dan III 2024.
Pertumbuhan penjualan perseroan di kuartal I-2024 sebesar 1,2 persen menunjukkan kembalinya demand pasar ekspor terutama di AS, terutama segmen building component.
“Kami melihat kontribusi pasar AS masih sangat menjanjikan,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wang juga menyampaikan langkah bisnis baru yang siap mereka kembangkan, yaitu merambah ke pengembangan properti rumah tapak.
"Kami memanfaatkan lahan seluas 40 hektare di kawasan Lingkar Timur Sidoarjo, Jawa Timur untuk pembangunan rumah tapak (landed)," tambah Wang.
Pada saat melakukan penawaran saham perdana/IPO (Initial Public Offering) beberapa tahun lalu, perseroan sudah memikirkan kebutuhan lahan untuk keperluan ekspansi kedepan.
Walhasil, maka dana yang tersedia saat digunakan untuk membeli lahan di sekitar Lingkar Timur Sidoarjo.
“Tetapi sesuai perkembangan bisnis perseroan, yakni furniture dan component building yang komponen tenaga karjanya sangat signifikan. Sedangkan kita tahu Sidoarjo sendiri perkembangan penduduknya sangat pesat dari beberapa tahun terakhir dan UMR Sidoarjo masuk Ring 1 yang sudah sama dengan Jakarta. Apa yang kami pikirkan adalah bisa survive,” beber Wang.
Dia melanjutkan, daripada aset perseroan berupa lahan tersebut tidak produktif, perseroan pun memutuskan menjalin keja sama dengan pihak ketiga yang memang memiliki keahlian di bidang properti untuk menggarap lahan tersebut sehingga bisa memberikan kontribusi pada pertumbuhan kinerja keuangan perseroan ke depan.
“Kami melihat peluangnya (bisnis properti) bagus mengingat Surabaya tambah padat dan Sidoarjo sebagai target pengembangannya dan sangat pesat. Itu yang melandasi kami masuk di bisnis properti ini. Di samping itu, ada sinergi kami sebagai manufacture furniture dengan bisnis realestate ini, sehingga kami nanti bisa melakukan penjualan bundling di tempat kami menjual realestate ini,” terang Wang.
Dari 40 hektar lahan yang rencana diperuntukan proyek hunian tersebut, seluas 30 ha merupakan milik perseroan dan 10 ha dimilik oleh anak perusahaan.
“Kami sekarang sedang membuat masterplan. Dari hasil feasibility study kira-kira sekitar 1.600 unit rumah yang akan dibangun,” pungkas Wang.
BTN Salurkan Hampir 30 Ribu Unit Rumah Dalam 46 Hari Pemerintahan Presiden Prabowo |
![]() |
---|
Banyak Tenant Baru Masuk FairwayNine Mall, PT Bukit Darmo Property Optimistis Kinerja 2025 Positif |
![]() |
---|
Pertumbuhan Harga Kuat dan Konsisten, Bank Indonesia: Ada 3 Tren yang Pengaruhi Pasar Properti Bali |
![]() |
---|
CitraLand The GreenLake Surabaya Rilis Ruko Baru Bersamaan dengan Topping Off Binus School Education |
![]() |
---|
PJM & Abdael Nusa Rilis Perumahan Harvest Link di Karangpilang Surabaya, Harga Mulai dari Rp960 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.