Properti

Banyak Tenant Baru Masuk FairwayNine Mall, PT Bukit Darmo Property Optimistis Kinerja 2025 Positif

PT Bukit Darmo Property Tbk optimistis kinerjanya di tahun depan akan positif seiring dengan pengembangan dan rebranding terhadap mal FairwayNine Mall

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
sri handi lestari/surya.co.id
Brasada Chandra bersama Direktur PT Bukit Darmo Property Tbk, Lenna Sumampow, saat public expose di Surabaya, Kamis (12/12/2025). 

SURYA.co.id | SURABAYA - Pengembang properti PT Bukit Darmo Property Tbk optimistis kinerjanya di tahun depan akan positif seiring dengan pengembangan dan rebranding terhadap mal FairwayNine Mall.

"Hingga akhir tahun ini kami terus kembangkan dan rebranding FairwayNine Mall termasuk menambah tenant-tenant baru yang masuk di akhir tahun ini hingga tahun depan," kata Brasada Chandra, Direktur PT Bukit Darmo Property Tbk, saat public expose di Surabaya, Kamis (12/12/2025).

Mal FairwayNine Mall sebelumnya bernama Lenmarc Mall.

Selain ganti nama dan rebranding, perseroan yang melantai di pasar modal dengan kode BKDP itu juga mengubah konsep destinasi perbelanjaan di Surabaya Barat tersebut menjadi lifestyle, entertainment dan activity.

Konsep ini diyakini tidak hanya mampu mengangkat jumlah pengunjung tapi juga mendapat respons positif dari tenant.

"Saat ini okupansi tenant di FairwayNine di kisaran 56 persen. Okupansi ini mengalami kenaikan, dan kedepan kami yakin akan terus meningkat, karena sudah ada beberapa calon tenant yang akan masuk di tahun 2025 bahkan rata-rata akan menempati space yang cukup luas," ungkap Brasada.

Dia mengakui sektor mall masih menjadi penopang kontribusi pendapatan bagi perseroan.

Saat ini, mall memberikan kontribusi sebesar 65 persen bagi perseroan, sisanya pendapatan dari sewa apartemen dan office.

"Namun nantinya, seiring dengan beroperasinya hotel yang bakal dilakukan konstruksi ulang untuk perubahan nama dan konsep, kontribusi hotel juga diharapkan akan menjadi penopang," jelas Brasada.

Sementara untuk kinerja, pendapatan perseroan per 30 September 2024 sebesar Rp 20,499 miliar atau turun 19,9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 25,592 miliar.

Penurunan ini diakui Brasada karena adanya perubahan konsep sewa dari para tenant FairwayNine. Sedangkan tenant yang baru masih proses.

Kondisi itu membuat perseroan mencatat rugi bersih sebesar Rp 26,636 miliar, atau naik dibanding rugi bersih perseroan pada periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 20,667 miliar.

"Kami optimis dengan meningkatnya okupansi FairwayNine dan beroperasinya hotel, ke depan kinerja perseroan akan membaik, bahkan diharapkan bisa berubah positif dari rugi menjadi laba," terang Brasada.

Terkait hotel, pihaknya sudah menggandeng jaringan internasional Hyatt, dengan nama Hyatt Centric.

Seiring dengan itu, perubahan konsep dilakukan dari yang tadinya business hotel menjadi life style hotel, sehingga akan dilakukan perubahan dan renovasi layout, interior, hingga Mechanical, Electrical and Plumbing (MEP).

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved