SURYA Kampus
Perjuangan Omay Hansip yang Sukses Menyekolahkan Anak hingga Sarjana, Padahal Gaji Cuma Rp 475 Ribu
Beginilah kisah perjuangan Omay, hasip yang sukses menyekolahkan anaknya hingga sarjana. Padahal, gajinya cuma Rp 475 ribu per bulan
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Hal tersebut tampak ketika Nita menghadiri wisuda di Gedung Serba Guna Bintang Maruli di Jalan Syekh Quro, Desa Palumbonsari, Kecamatan Karawang Timur, Sabtu (22/6/2024).
Ayahnya datang mengenakan seragam hansip.
Dia ingin membuktikan pekerjaan orangtua tidak menjadi halangan untuk bisa kuliah dan menjadi lulusan terbaik.
"Ya melihat bapak itu perjuangannya sangat besar sekali."
"Jadi saya harus bikin timbal balik gitu. Alhamdulillah saya bisa dan bersyukur bisa berikan terbaik," kata Nita.
Ayah Kerja Serabutan
Gadis 21 tahun itu mengungkapkan, perjuangan bapaknya untuk terus bisa membayar uang kuliah. Di tengah honor pekerjaan sebagai Linmas yang tak seberapa.
Bapaknya mencari pekerjaan serabutan untuk menambah penghasilan.
Ditambah, sang ibu juga ikut membantu dengan berjualan kue.
"Aku juga berjuang biar bisa bantu cari-cari info beasiswa. Alhamdulillah satu tahun itu pernah dapat beasiswa dari Karawang Cerdas program Pemkab Karawang," jelasnya.
Saat perkuliahan, Nita mengaku perjuangannya sangat berat untuk dapat meraih nilai terbaik.
Semakin naik tingkat semesternya, materinya semakin sulit. Ditambah harus bisa mandiri dalam mengerjakan tugas dan skripsi.
"Makin naik semester teman-teman itu masing-masing. Apalagi jurusannya Teknik Informatika ini kesulitan sendiri sulit tapi kalau yakin kita bisa," beber dia.
Dalam pergaulannya di kampus, Nita juga tak pernah gengsi walaupun orangtuanya bekerja sebagai Linmas.
Teman-teman di kampusnya juga tak pernah mengejek ataupun mempermasalahkan pekerjaan orangtuanya.
"Engga pernah ada perlakuan beda dari teman-teman. Semua menghargai dan menghormati," ucapnya.
Usai meraih gelar sarjana, Nita mengaku ingin bekerja dahulu. Belum memiliki keinginan untuk melanjutkan kuliah S2.
Dirinya bercita-cita menjadi programmer maupun sebagai analis.
"Aku cita-citanya selain jadi progremer itu ada analis gitu juga. Mau kerja dulu, belum untuk S2," imbuhnya.
Sosok Wan Sabrina Mayzura, Wisudawan Termuda ITS yang Langsung Lanjut S2-S3 |
![]() |
---|
Sosok Achmad Syafiuddin, Dosen Unusa yang Masuk 2 Persen Ilmuwan Berpengaruh Dunia |
![]() |
---|
Sosok Nuriyatus Sholihah, Anak Sopir Jadi Wisudawan Terbaik UPN Yogyakarta Berkat Prestasi Keagamaan |
![]() |
---|
Sosok Kasim Arifin, Mahasiswa IPB Rela Jalani KKN 15 Tahun demi Mengabdi ke Warga Desa di Maluku |
![]() |
---|
UKWMS Bantu Genjot Produksi dan Manajemen Bakso Goyang Rasa 768 Surabaya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.