Advertorial
Disambut Antusias Pelaku UKM, Diskop UKM Jatim Beri Pelatihan Cara Mengolah Rempah Instan
Dalam upaya peningkatan berwirausaha dan penguatan keahlian, Diskop UKM Jatim menggelar pelatihan pengolahan rempah bersama ibu-ibu warga Surabaya
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Dalam upaya peningkatan berwirausaha dan penguatan keahlian, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur (Diskop UKM Jatim) menggelar pelatihan pengolahan rempah bersama ibu-ibu warga Surabaya di The Southern Hotel, Kamis (27/6/2024).
Kegiatan bertajuk workshop sinergitas penguatan usaha KUKM ini, turut dihadiri Sekretaris Diskop UKM Jatim Veronica Ratih Murwani dan Komisi B DPRD Prov Jatim Agatha Retnosari dan Endang Tri Pujiastuti sebagai narasumber materi.
Sepanjang acara, Endang Tri Pujiastuti mendampingi sebanyak 50 peserta yang didominasi perempuan dalam mengolah rempah, untuk bisa dikembangkan dan dijadikan ide usaha.
Komisi B DPRD Prov Jatim Agatha Retnosari menyebut, kegiatan pelatihan ini tidak lepas dari berbudaya dalam berkebudayaan, karena jamu atau rempah merupakan warisan budaya.
Selain itu, rempah juga tidak lepas dari konsumsi masyarakat dan apabila pengolahan ini bisa ditingkatkan dapat mendukung perekonomian.
“Jamu memiliki nilai ekonomi kalau kemudian bisa kita tingkatkan, uri-uri budaya melalui jamu, bisa menghasilkan duit berarti berdikari dalam bidang ekonomi. Kalau ekonomi kuat, pasti keluarga makan makanan bergizi dan akan kuat generasinya, sehingga akan berdaulat,” sebut Komisi B DPRD Prov Jatim Agatha Retnosari.
“Peran jamu juga sangat terasa saat pandemi, mencari alternatif penambah imun, sehingga sekarang yang mau produksi tetap produksi, tugas pemerintah memfasilitasi dan membuat tagline promosi terhadap jamu,” tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris Diskop UKM Jatim Veronica Ratih Murwani mengungkapkan, bahwa pihaknya memfasilitasi para pelaku usaha kecil menengah (UKM) mulai dari BPOM, halal, merek, pengemasan, kurasi produk dan juga informasi pameran.
Dicontohkan, fasilitas galeri batik, aksesoris, makanan dan minuman yang kerab menjadi jujukan para tamu untuk membeli produk-produk UKM.
“Kami banyak memfasilitasi para UKM, tidak sekadar memberikan pelatihan seperti ini, tapi bagaimana produk terjual dengan baik. Ada galeri batik, makanan dan minuman yang setiap hari ada pengunjung yang membeli produk di sana,” sebutnya.
Terkait pelatihan ini, lanjut Veronica, diharapkan dapat memberikan manfaat, menambah wawasan serta keterampilan peserta dalam mengolah potensi lokal yang dimiliki.
Seperti temulawak yang tidak boleh langsung diiris dan diseduh, karena memiliki getah dan harus melalui proses pembersihan dan pengeringan.
“Kita harus melestarikan jamu dari nenek moyang, rata-rata jamu langsung peras, tapi ternyata itu harus ada tips dan triknya,” sebutnya.
Membuat Olahan Rempah Lebih Praktis
Dewasa ini, telah berkembang berbagai produk olahan secang dan jahe seperti wedang jahe, permen jahe, manisan hingga bubuk instan.
Diversifikasi, produk ini berkembang pesat mengingat masyarakat menginginkan produk jahe yang mudah didapat dan praktis dikonsumsi.
Hal ini juga mengundang antusias para peserta pelatihan. Mereka dibagi menjadi dua kelompok untuk mengolah wedang uwuh dan jahe instan.
Berbeda dari olahan rempah pada umumnya yang dibuat langsung seduh, tetapi kali ini diolah menjadi bubuk kristal.
“Uwuh tidak hanya direbus, tapi bisa juga instan lebih praktis, bisa dibawa ke mana-mana. Sehingga ini bisa menjadi ide jualan lebih banyak varian,” ungkap Endang Tri Pujiastuti.
Bahan-bahan yang digunakan seperti gula, kayu manis, kapulaga, secang, jahe, daun jeruk, temulawak dan beberapa rempah lainnya.
Bahan rempah tersebut dicuci bersih, diiris-iris tipis, sebagian diblender kemudian disaring.
Hasil air sari rempah tersebut direbus hingga sedikit menyusut. Rebusan air uwuh maupu jahe tersebut ditambah gula dan tetap direbus pada api kecil.
Dengan nyala api tersebut, larutan tetap direbus sembari diaduk hingga berubah mengkristal. Kristal jahe atau uwuh tersebut dapat dihaluskan menjadi bubuk dan disimpan di wadah tertutup. Serbuk rempah itu dapat digunakan sewaktu-waktu.
Manfaat pelatihan ini, salah satunya dirasakan oleh Umi Khomsatun, warga Ngagel Surabaya yang juga sebagai pelaku UKM produk makanan minuman katering.
Materi yang diberikan selama pelatihan, disebut sangat mudah dipahami dan dapat diaplikasikan untuk ide jualan.
“Mudah dipahami, mudah dipraktikkan, kebetulan saya baru tahu cara buat rempah instan. Senang dapat ilmu baru, insya Allah minat untuk buat jualan, karena rasanya ini praktis. Wedang juga banyak dicari, banyak peminatnya minuman rempah,” ucapnya.
IKUTI UPDATE BERITA MENARIK LAINNYA di GOOGLE NEWS SURYA.CO.ID
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Diskop-UKM-Jatim-gelar-pelatihan-pengolahan-rempah-instan-di-Surabaya.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.