Grahadi

Pemprov Jatim

Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono Ajak Bapanas RI Jaga Ketahanan dan Kesehatan Pangan

Pj Gubernur Adhy Karyono menekankan pentingnya keamanan pangan bagi ketahanan pangan Jawa Timur sebagai Lumbung Pangan Nasional Indonesia Timur.

Editor: Cak Sur
Istimewa
Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono saat menghadiri World Food Safety Day 2024 Bapanas RI di Ballroom New Life Ciputra World, Surabaya, Jumat (21/6/2024). 

"Kami mulai menghadapi climate change dan kebakaran, tapi dengan bantuan dan sinergi dari segala pihak terkait termasuk Kementerian Pertanian, insya Allah kami bisa mempertahankan panen kami," tegasnya.

Pj Gubernur Adhy juga menyampaikan apresiasinya atas diselenggarakan Peringatan Hari Keamanan Pangan di Jawa Timur. Apalagi mengingat posisi Jatim sebagai lumbung pangan nasional Indonesia Timur dan provinsi penyangga pangan nasional.

Pasalnya, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis, bahwa 4 tahun berturut-turut (2020-2023) kontribusi produksi rata-rata padi Jawa Timur mencapai 17,9 persen terhadap produksi padi nasional.

Sementara itu, untuk pola konsumsi pangan masyarakat Jawa Timur dilihat dari skor Pola Pangan Harapan (PPH) tahun 2023 sebesar 93,8. Angka ini meningkat 1 persen dari tahun 2022 yaitu 92,8 persen.

"Kami tentu sangat mengapresiasi dan berterima kasih, apalagi ini sangat membuat senang Pemerintah Kota Surabaya juga, karena banyaknya aktivitas yang bisa dilakukan di kota ini. Semoga kegiatan ini bisa menyadarkan kami pentingnya keamanan pangan," pungkasnya.

Di sisi lain, perwakilan WHO Indonesia Dr Momoe Takeuchi menyampaikan, bahwa saat ini dihadapkan pada kondisi tidak terduga karena kejadian yang disebabkan oleh pangan yang tidak aman.

“Di Indonesia, hampir 5000 kasus keracunan makanan dilaporkan dari Januari hingga Oktober 2023, yang meningkat 30 persen dari tahun 2020,” katanya

Momoe juga menjelaskan, bahwa keamanan pangan yang tidak memadai dapat menyebabkan siklus kesehatan dan gizi yang tidak berakhir.

“Oleh karena itu perlu adanya langkah strategis, yakni dengan memperkuat kesiapsiagaan menerapkan sistem yang mampu mencegah insiden keamanan pangan, penguatan kolaborasi antar pemangku kepentingan yang membutuhkan pendekatan multi-sektoral dari pemerintah dan masyarakat,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Bapanas RI Arief Prasetyo Adi menggarisbawahi isu perubahan iklim yang berdampak pada keamanan pangan. Ancaman ketidakpastian keamanan pangan inilah yang menjadi momentum dibalik terselenggaranya acara ini.

“Perlu adanya kolaborasi kesiapsiagaan, sehingga potensi ketidakamanan pangan dapat dicegah dan mampu mewujudkan pangan segar aman,” kata Arief.

“Kami juga berupaya mempertahankan kemandirian dan kedaulatan pangan, sehingga hal ini menjadi concern kita saat ini, utamanya stakeholder untuk mewujudkan keamanan pangan yang lebih baik lagi,” tambahnya.

Di kesempatan ini, Kepala Bapanas RI Arief Prasetyo Adi, didampingi Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono dan Perwakilan WHO Indonesia Momoe Takeuchi memberikan beberapa penghargaan dan sertifikat terkait keamanan pangan.

Di antaranya Penghargaan Rapid Response Pas Aman untuk Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura Lampung, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur.

Diserahkan juga Sertifikat Penilaian Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD) untuk OKKPD Aceh dengan predikat sangat baik, untuk OKKPD Jogja dengan predikat sangat baik, OKKPD Sulawesi Selatan dengan predikat sangat baik, dan Sumatera Utara dengan predikat baik.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved