SURYA Kampus

Sosok Love's, Anak Penjual Rempeyek di Probolinggo Jatim Masuk UGM Tanpa Tes dan Dapat Kuliah Gratis

Anak penjual rempeyek asal Probolinggo, Jawa Timur (Jatim) berhasil diterima di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta tanpa tes. Ini sosoknya

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
UGM
Love's, anak penjual rempeyek 

"Saya mengatakan kepada orang tua bahwa nantinya saya juga akan berusaha membantu mencukupi kebutuhan kuliah saya sendiri. Saya sudah terbiasa berjuang, jadi saya juga akan selalu berjuang untuk mimpi-mimpi saya,” urainya.

Berprestasi Sejak SD

Meski dalam kondisi penuh keterbatasan, Love’s tidak lantas menyerah untuk memperjuangkan mimpinya.

Hebatnya, meski harus berbagi waktu mencari rupiah demi rupiah untuk memenuhi kebutuhan hidup, ia tetap konsisten untuk belajar dan berprestasi.

 Sejak SD hingga SMA ia selalu menduduki peringkat terbaik di kelas. Sederet prestasi juga berhasil diraih Love’s sedari bangku sekolah dasar.

Bahkan ia menjadi peraih Nilai Rata-Rata UN Tertinggi Se-Kota Probolinggo di tingkat SD kala itu. 

Di tingkat SMP, Love’s meraih Juara 1 Lomba Siswa Berprestasi Tingkat Kota Probolinggo tahun 2019 dan 2020.

Tak hanya itu, ia juga berhasil berhasil meraih juara 3 Lomba Menulis Essay Tingkat Kota Probolinggo dan menerbitkan novel berjudul "Love Yourself" di tahun 2019.

Deretan prestasi terus ditorehkan Love’s di bangku SMA mulai dari Juara 1 Lomba Musik Islami Tingkat Kota, Juara 3 OSN Ekonomi Tingkat Kota, Juara 1 Kompetisi Ekonomi Syariah Tingkat Kota, Juara 1 Olimpiade Akuntansi Tingkat Nasional Universitas Widyagama, Juara 1 OSN Ekonomi Tingkat Kota, Juara 1 Kompetisi Ekonomi Syariah Tingkat Kota, Juara 2 Juara National Accounting Competition Gadjah Mada Accounting Days, dan Juara 3 Olimpiade Ekonomi Tingkat Nasional PRE Universitas Jember.

“Setiap dapat hadiah dari lomba-lomba, saya selalu menyisihkan untuk membeli kebutuhan rumah,” ucapnya.

Melihat rekam jejak Love’s yang cukup baik di bidang akademis, para guru di sekolahnya, tepatnya SMA Negeri 1 Kota Probolinggo mendorongnya untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Para guru meyakinkannya untuk tidak takut mengejar mimpi.

Awalnya, Love’s tidak pernah berani mengungkapkan keinginannya untuk berkuliah. Ia takut keinginan itu akan membebani orang tuanya.

Hingga dia berkonsultasi dengan Ketua Komite di sekolah yang meyakinkannya untuk membulatkan tekad mengejar mimpi. Akhirnya ia pun berani mengungkapkan keinginan untuk kuliah ke orang tuanya.

Ternyata, apa yang menjadi ketakutannya hanyalah ketakutan semata, kedua orang tuanya langsung memberikan dukungan penuh untuknya berkuliah.

Love’s mengatakan sang ibu adalah sosok yang selalu memotivasinya untuk terus menggapai mimpi.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved