KPA Tulungagung Mulai Perkenalkan Obat Pencegah Infeksi HIV, Terkendala PSK Open BO dari Luar Kota

SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Tulungagung memperkenalkan pre-exposure prophylaxis (PrEP) untuk mencegah penularan HIV.

Obat ini menyasar populasi kunci yang berisiko tertular HIV, seperti pekerja seks komersial (PSK).

PrEP melengkapi keberadaan obat Antiretroviral (ARV) bagi pengidap HIV.

ARV menekan jumlah virus dalam tubuh pengidapnya sampai pada tahap tak terdeteksi, hingga menurunkan risiko menularkan ke orang lain.

Menurut Sekretaris 1 KPA Tulungagung Ifada Nurrohmania, lembaganya menggandeng sejumlah LSM pegiat HIV/AIDS untuk menjangkau populasi kunci.

Sejumlah lembaga yang menjadi ujung tombak, seperti Redline, CESMiD, SUAR, KDS Hope Community serta tidak ketinggalan peran Dinas Kesehatan yang memberi layanan kesehatan.

"Langkahnya wajib tes HIV. Jika positif, kami arahkan mengonsumsi ARV, yang negatif direkomendasi mengakses PrEP," jelas Ifada, Senin (10/6/2024).

Lanjut Ifada, lembaga-lembaga itu sangat efektif menjangkau populasi kunci, kelompok berisiko tinggi tertular HIV.

Namun, KPA menghadapi kendala adanya PSK Open BO dari luar Tulungagung.

Mereka biasanya menggunakan jasa media sosial Michat untuk menjajakan layanannya.

"Yang dari internal Tulungagung bisa kami jangkau dan proteksi. Namun yang dari luar perlu regulasi khusus," sambung Ifada.

LSM pegiat HIV/AIDS selalu berupaya menjangkau PSK open BO dari luar Tulungagung.

Biasanya mereka secara periodik datang menjajakan jasa dalam kelompok kecil.

Tapi, menurut Ifada, diperlukan regulasi khusus untuk mengatasi keberadaan PSK dari luar Tulungagung, seperti Satpol PP dan Dinas Pariwisata.

Alasannya pada PSK open BO dari luar itu biasa memanfaatkan hotel atau rumah kos murah.