Berita Viral

Mirip Kisah Agus Rawat Ibu Lumpuh dan Cari Nafkah Sendiri, Nasib 2 Bocah SD Ini Tak Kalah Bikin Haru

Senasib dengan Agus, bocah SD yang berjuang seorang diri merawat ibunya lumpuh dan mencari nafkah. Kisah 2 Bocah SD Ini Tak Kalah Bikin Haru.

kolase TikTok dan Kompas.com
Rizky dan Aria, Bocah SD yang kerja sendirian nafkahi keluarganya. Mirip Kisah Agus Rawat Ibu Lumpuh dan Cari Nafkah Sendiri. 

SURYA.co.id - Kisah Agus, bocah SD yang harus berjuang seorang diri merawat ibunya lumpuh dan mencari nafkah ramai jadi sorotan.

Perjuangan Agus memang bikin netizen terharu dan menuai banyak simpati.

Tapi tahukah anda, Agus buknalah satu-satunya anak yang menjalani hidup sedemikian keras.

Ada beberapa anak di daerah lain yang juga senasib seperti Agus, yakni menjadi tuang punggung keluarga seorang diri.

Kisah perjuangan mereka juga tak kalah bikin haru.

Baca juga: Perjuangan Agus Bocah SD Rawat Ibu yang Lumpuh, Kerap Telat dan Bolos Sekolah hingga Dikira Nakal

Berikut kisah mereka dirangkum SURYA.co.id.

1. Rizky Ditinggal Ayah Minggat dan Ibu Meninggal Dunia

Rizky, bocah belasan tahun yang harus bekerja demi hidupi ketiga adiknya, setelah sang ibu meninggal dunia dan ditinggal minggat ayahnya.

Rizky Aditya, bocah asal Palembang yang harus merelakan masa kecilnya untuk banting tulang demi kehidupan ketiga adiknya.

Rizky terpaksa bekerja dengan berjualan kue untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari lantaran tak ada lagi orang yang mau membiayai dia dan adik-adiknya.

Kisah pilu Rizky pertama kali diketahui dari sebuah unggahan di Instagram.

Dalam unggahan tersebut dikatakan bahwa ibu Rizky Aditya baru saja meninggal dunia pada 14 Januari 2024 lalu karena sakit liver dan jantung bocor.

Sejak saat itu, Iki harus berjuang sendiri berjualan kue keliling demi memenuhi kebutuhan hidup dan membiayai 3 adiknya yang masih balita dan bayi. 

Meski diterpa banyak masalah sejak kecil, namun sosok Iki dikenal taat beribah dan selalu mengutamakan salat saat adzan berkumandang.

Hal ini diketahui dari postingan salah satu netizen yang berkomentar di postingan akun @promopalembang. 

"Pinter ngaji, klu lh adzan cepet dio nk sholat trs jualanny d tetepin dlu, hbs selesai sholat adk tu ngaji enk nian dgr adk tu ngaji

(Pinter ngaji, kalau sudah adzan cepat dia mau sholat terus jualannya dititipi dulu, habis selesai sholat adik itu ngaji enak sekali dengar suara adik itu ngaji)," kata @cha19.07 di kolom komentar dalam video yang dilihat, Jumat (26/1/2024).

Iki viral ketika sedang berkeliling membawa kue-kue dagangannya yang dia jajakan di seputaran Universitas Muhammadiyah Palembang-Plaju, Palembang, Sumatera Selatan.

Ia menenteng dua keranjang kue di lengan tangannya berjualan dari satu tempat ke tempat lain.

Video itu pun lantas viral, hingga tak sedikit yang penasaran dengan sosok sang bocah malang itu.

Ternyata dibalik perjuangannya berjualan kue, Kiki memiliki latar belakang dari keluarga yang memilukan.

Kisah perjuangan hidup Iki diunggah akun Tiktok @merlirhmdwi dan kemudian diposting ulang oleh akun instagram @promopalembang.

Diketahui, Iki rupanya baru saja ditinggal sang ibu meninggal dunia karena idap penyakit liver pada 14 Januari 2024 lalu.

Sehingga saat itu dia harus berjuang menjadi tulang punggung keluarga demi menghidupi 3 adiknya yang masih balita.

"Perkenalakan, nama adik ini hebat ini adalah Rizky Aditya. Akrabnya dipanggil Iki, diusianya sangat belia ini ia bertanggung jawab sebagai tulang punggung keluarga untuk menghidupi ke-3 adiknya yang masih kecil bahkan bayi.

Ibunya baru saja meninggal tanggal 14 Januari 2024 yang lalu karena sakit liver dan jantung bocor," tulis keterangan dalam postingan akun @promopalembang yang dilihat, Jumat (26/1/2024).

Ayahnya telah lama menelantarkan Iki, almarhum ibunya dan seluruh adik-adiknya," sambungnya.

Sejak saat itulah Iki menggantungkan hidupnya dengan berjualan kue keliling.

Masih dalam postingan yang sama, dijelaskan dalam kesehariannya Iki harus menempuh jarak sejauh 4 Kilometer setiap hari dari kontrakan demi menjajakan dagangannya.

Hasil yang dia dapat untuk berjualan kemudian dia gunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, mulai dari bayar kontrakan, makan hingga membayar kebutuhan sekolah.

"Iki setiap hari berjualan di daerah Plaju, dengan jarak tempuh dari rumah kontrakannya sejauh 4 kilometer.

Hasil dagangan Iki ini digunakannya untuk membayar kontrakan rumah 400.000/bulan, kebutuah makan setiap hari dan biaya pendidikannya," lanjutnya.

2. Jualan Tahu Bulat Hidupi Ibu dan Adiknya

Aria, bocah 12 tahun di Tasikmalaya, Jawa Barat, yang jualan tahu bulat untuk hidupi ibu dan adiknya seorang diri.

Diketahui, kisah hidup bocah bernama lengkap Aria Naizar Syaputra itu viral karena menyentuh hati banyak orang.

Aria viral karena kisahnya berjualan tahu bulat keliling untuk menghidupi keluarganya sendirian.

 Setiap hari, ia harus berjalan kaki berkilo-kilo hingga akhirnya memutuskan berhenti sekolah.

Ini dilatarbelakangi ayahnya yang pergi meninggalkan keluarga setelah sang ibu, Susan mengalami gagal ginjal dan harus menjalani cuci darah satu minggu dua kali dan adik perempuannya yang masih bersekolah di kelas tiga SD.

Semenjak Susan rutin cuci darah, Aria mulai berjualan tahu bulat keliling.

Tahu bulatnya diambil dari produsen dan Aria berjualan keliling.

Rute yang biasa dilalui Aria antara lain Puskesmas Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Puskesmas Jamanis, Puskesmas Panembong, dilanjutkan hingga Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soekardjo di Kota Tasikmalaya.

Dengan penghasilan kotor Aria kurang lebih Rp 100.000 per hari, Aria bersikukuh tetap berjualan demi memenuhi kebutuhan keluarga, sekolah adik perempuannya serta obat -obatan ibunya yang tidak ditanggung Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Plh Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyambangi kediaman Aria di Kampung Mekarsari, Desa Manggungjaya, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (25/7/2023).

Sosok Aria Bocah 12 Tahun di Tasikmalaya yang Jualan Tahu Bulat Hidupi Ibu dan Adiknya Sendirian.
Sosok Aria Bocah 12 Tahun di Tasikmalaya yang Jualan Tahu Bulat Hidupi Ibu dan Adiknya Sendirian. (Humas Pemprov Jabar)

Uu datang untuk memberikan bantuan sekaligus memastikan bahwa Aria telah kembali bersekolah.

Aria berhasil dibujuk oleh pihak kecamatan dan desa setempat agar mau sekolah lagi di bangku kelas enam SD.

"Aria diinformasikan sementara waktu tidak sekolah, padahal usia sekolah karena ia menjadi tulang punggung ekonomi keluarga," kata Uu, melansir dari Kompas.com.

"Emaknya sakit, ia juga punya adik dan emaknya harus berobat.

Dia mungkin berpikir bagaimana caranya bangkit untuk mencari uang karena berobat butuh uang hingga dia memutuskan berhenti sekolah," tuturnya.

Uu Ruzhanul pun mengaku terenyuh melihat dedikasi dan perjuangan Aria untuk keluarganya.

Aria berangkat berjualan dari pagi berkeliling menyusuri jalan berkilo-kilo.

"Pak Camat, Pak Kades sudah membujuk (untuk melanjutkan sekolah) dan sekarang Aria sudah sekolah lagi di kelas enam.

Dia ingin jadi tentara, itu (cita- cita) bagus," ucap Uu.

Uu juga menyebut, pemerintah di berbagai tingkatan telah memberikan bantuan kepada keluarga ini, termasuk dari Pemdaprov Jabar.

"Mudah-mudahan Aria tidak terganggu lagi sekolahnya karena kebutuhan keluarga," ujar Uu.

Kementerian Sosial RI, Pemda Kabupaten Tasikmalaya hingga kecamatan dan desa telah menyalurkan program dan bantuannya untuk keluarga Aria.

"Mudah- mudahan ini semua memudahkan Aria untuk dapat terus belajar dan sekolah serta ekonominya terbantu," pungkas Uu.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved