Berita Bisnis

Manfaatkan FABA, PLN NP Ubah Wajah dan Cegah Abrasi Pantai Plentong Indramayu

PLN NP Unit Pembangkit Indramayu memanfaatkan dan mengubah Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) untuk mengatasi masalah abrasi

Foto Istimewa PLN NP
Tetrapod atau pemecah ombak yang dibuat dari hasil FABA pembangkit listrik PLN NP yang diaplikasikan di sekitar Pantai Plentong, Sukra, Indramayu, dan mengubah kawasan tersebut menjadi kawasan wisata yang ramai dikunjungi. 

SURYA.CO.ID, INDRAMAYU - PLN Nusantara Power (PLN NP) melalui salah satu unit pembangkitnya, UP Indramayu memanfaatkan dan mengubah Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) menjadi barang yang memiliki nilai guna di masyarakat.

Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah, menyampaikan komitmen perusahaan dalam menelurkan berbagai program CSR sebagai bentuk keseriusan PLN NP dalam bertumbuh kembang bersama lingkungan dan masyarakat di sekitar wilayah unit bisnisnya.

"Kami akan terus berinovasi menghasilkan program yang manfaatnya akan dapat dirasakan masyarakat. Selain nyala terang listrik berkualitas, kami menggandeng masyarakat sekitar untuk bergerak bersama membawa kebermanfaatan untuk semua," kata Ruly, Senin (27/5/2024).

PLN NP telah menerjunkan tim terbaiknya dalam melihat, memetakan dan juga merumuskan program CSR untuk mengatasi masalah abrasi.

Sejak tahun 2017, PLN NP telah bekerja sama dengan kelompok masyarakat sekitar untuk berjalan bersama mewujudkan wisata berbasis pemberdayaan masyarakat di Pantai Plentong.

"FABA yang kami olah menjadi tetrapod dan diaplikasikan di Pantai Plentong ini ternyata menjadi salah satu magnet dalam menggaet wisatawan, di samping tujuan utamanya sebagai pemecah ombak penghalang abrasi. Sejumlah 339 tetrapod dan 196,85 ton FABA telah kami serap untuk membantu mencegah abrasi," tambah Ruly.

PLN NP UP Indramayu mengolah FABA menjadi tetrapod atau pemecah ombak yang diaplikasikan di sekitar Pantai Plentong, Sukra, Indramayu, dan mengubah kawasan tersebut menjadi kawasan wisata yang ramai dikunjungi.

Program ini dilatarbelakangi oleh kenaikan air laut pesisir pantai Jawa yang lebih tinggi daripada rata-rata global.

Desa Ujunggebang yang berlokasi di wilayah sekitar UP Indramayu, telah terjadi hilang lahan sebesar 15,83 Ha daratan (terhitung 2008-2017) akibat abrasi yang terus terjadi.

Jika tidak ditemukan solusinya, abrasi ini berpotensi menggerus lahan pertanian warga akibat terpaan air laut.

Berdasarkan social mapping yang dilaksanakan di Desa Ujunggebang pada tahun 2017, terdapat pengurangan fungsi lahan mencapai 50 Ha yang berpotensi mengancam pemukiman bagi 4.546 penduduk. Di dalamnya terdapat 8,1 Ha lahan pertanian dan pemukiman.

PLN Nusantara Power melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) PLN Peduli by PLN Nusantara Power melihat potensi yang bisa dikembangkan di wilayah sekitar yang berbasis pengelolaan FABA.

Potensi ini juga sekaligus dapat mengubah wajah kawasan menjadi kawasan wisata dan memutar roda perekonomian warga sekitar.

Dalam pemanfaatan FABA, PLN NP menggandeng dan mendampingi masyarakat untuk dapat membuat produk breakwater yang telah diteliti.

Pengembangan wisata Pantai Plentong pun telah terperinci yang dikerjakan secara bersama.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved