Java Coffe and Flavor Festival 2025 Bakal Digelar di Kota Lama Surabaya

Selain ganti nama, lokasi pelaksanan juga berpindah di kawasan Kota Lama Surabaya. Perhelatan JCC ini telah dimulai sejak tahun 2022

SURYA.co.id/Sri Handi Lestari
JCC 2025 - M Noor Nugroho, ‎Deputi Kepala BI KPw Jatim (kedua dari kiri), dalam Media Briefing Perekonomian Jatim yang digelar di gedung Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jatim, Kamis (14/8/2025). Dalam kesempatan itu, BI KPw Jatim menyampaikan terkait pelaksanaan JCC 2025 yang akan berlangsung 23 hingga 25 Agustus 2025 di kawasan Kota Lama Surabaya. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Timur (BI KPw Jatim), AKAN menggelar kegiatan tahunan Java Coffe Culture (JCC), yang kini berganti nama menjadi Java Coffe and Flavor Festival, pada 23 hingga 25 Agustus 2025. 

Selain ganti nama, lokasi pelaksanan juga berpindah di kawasan Kota Lama Surabaya. Perhelatan JCC ini telah dimulai sejak tahun 2022.

"Pemindahan lokasi ini menjadi bagian dari dukungan terhadap program pemerintah dalam mengembangkan kawasan Kota Lama sebagai destinasi wisata baru yang ikonik di Surabaya," kata M Noor Nugroho, ‎Deputi Kepala BI KPw Jatim, dalam Media Briefing Perekonomian Jatim yang digelar di gedung Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jatim, Kamis (14/8/2025).

Baca juga: Video Kota Lama Surabaya, Tempat Wisata Bersejarah yang Instagramable

Lebih lanjut Noor Nugroho menjelaskan, jika sebelumnya hanya fokus pada kopi, kini festival juga mengangkat potensi cokelat dan rempah-rempah unggulan seperti cengkeh, lada, dan pala. 

"Ketiga komoditas tersebut dinilai memiliki potensi besar untuk berkembang di pasar domestik maupun internasional," jelasnya.

‎Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, produksi cengkeh, lada, dan pala di wilayah Jawa mencapai sekitar 129,75 ribu ton dan terus mengalami peningkatan dalam dua tahun terakhir. 

Baca juga: Hotel Lamora Kota Lama Surabaya Angkat Kuliner Madura Jadi Menu Buka Puasa Ramadhan 2025

Tren positif ini juga diiringi oleh kenaikan harga di pasar dunia, yang memberi peluang besar untuk meningkatkan nilai ekspor sekaligus menambah devisa negara.

‎“Festival ini bukan sekadar acara kuliner, melainkan ajang strategis untuk mempromosikan komoditas unggulan Jatim, mempertemukan pelaku usaha dengan pembeli potensial, serta membuka akses pembiayaan usaha,” ungkap Noor.

Baca juga: Kampi Hotel Tunjungan Siapkan Layanan Tour Wagen untuk Tamu yang Ingin Menjelajah Kota Lama Surabaya

Kehadiran komoditas seperti cokelat dan rempah dalam JCC diharapkan mampu memperluas segmen pasar dan menarik minat lebih banyak pengunjung.

‎Kegiatan business matching juga akan menjadi salah satu agenda utama. "Melalui forum ini, pengusaha kopi potensial akan dipertemukan dengan pembeli dari berbagai daerah, bahkan dari luar negeri," terang Noor.

Tidak hanya itu, pihak perbankan juga dihadirkan untuk memfasilitasi pembiayaan usaha bagi pelaku UMKM yang membutuhkan modal tambahan. 

Melalui kegiatan ini, diharapkan ada sekitar Rp 20 miliar yang bisa disalurkan untuk UMKM. Sementara target transaksi diharapkan mencapai Rp 30 miliar. 

‎Program Fasionpreneur juga menjadi bagian penting dari festival. Program ini ditujukan untuk mendorong lahirnya pengusaha muda kreatif, yang karyanya akan ditampilkan pada acara penutupan. 

"Kegiatan ini menjadi bukti JCC tidak hanya fokus pada promosi produk, tetapi juga pada pembinaan dan regenerasi pelaku usaha," tegas Noor.

‎"Dengan latar sejarah Kota Lama yang memikat dan kekayaan rasa dari berbagai komoditas unggulan, JCC 2025 diharapkan mampu menjadi magnet bagi wisatawan, memperkuat citra Surabaya sebagai kota kreatif, serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat," pungkas Noor.(

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved