Kecelakaan Bus Study Tour SMP

Gelagat Sopir Bus Maut Rombongan SMP PGRI 1 Wonosari Sebelum Tabrakan 2 Orang Tewas, Kasek Bersaksi

Terungkap gelagat sopir bus maut rombongan SMP PGRI 1 Wonosari sebelum tabrakan hingga mengakibatkan dua orang tewas.

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Musahadah
kolase istimewa
Para penumpang yang selamat dalam kecelakaan bus maut rombongan SMP PGRI 1 Wonosari, Kabupaten Malang. 

SURYA.CO.ID - Terungkap gelagat Yanto (26), sopir bus rombongan SMP PGRI 1 Wonosari, Kabupaten Malang, sebelum menabrak truk Mitsubishi hingga mengakibatkan dua orang tewas pada Selasa *20/5/2024) malam. 

Ternyata, sopir bus warga Gembongan, Ponggok, Blitar, Jawa Timur itu sempat tidur di rest area, beberapa saat sebelum tabrakan terjadi di KM 695+600/A ruas jalan tol Jombang-Mojokerto.

Diduga, tabrakan itu terjadi karena sopir bus mengalami mikrosleep atau tertidur sesaat saat mengendarai bus. 

Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Komarudin menjelaskan kecelakaan bus Pariwisata Bimario W 7422 UP berpenumpang 51 orang itu terjadi dalam perkjalanan pulang dari Malioboro, Yogyakarta. 

"Pengakuan sementara dari sopir bus, sempat tertidur hingga bus lari ke kiri dan didepannya menabrak truk di Tol Jombang-Mojokerto," jelasnya di Mapolres Jombang, Rabu (22/5/2024).

Baca juga: Ini Penyebab Kecelakaan Bus Maut Rombongan Study Tour SMP PGRI 1 Wonosari Malang di Tol Jombang

Ia mengungkapkan sebelum kejadian itu, bus sempat berhenti di rest area 627 Tol Jombang-Mojokerto, yang tidak jauh dari lokasi kecelakaan.

Saat itu, sang sopir sempat tertidur di rest area. 

Saat melanjutkan perjalanan, sang sopir masih mengalami microsleep beberapa saat sebelum kendaraan menabrak truk N 9674 UH, muatan lemari yang melaju di jalur lambat (kiri).

"Pengakuan sopir sempat istirahat di Rest Area 627, kalau secara logika dari rest area itu ke 694 (titik Kecelakaan) jaraknya belum terlalu jauh. Sopir juga menyampaikan masih dalam kondisi mengunyah permen karet, terus tiba-tiba hilang (microsleep)," bebernya.

Kombes Pol Komarudin menjelaskan Polisi kini masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap sopir bus.

"Sampai dengan hari ini, driver bus masih dilakukan pemeriksaan dan kondisinya membaik. Kami juga dari TAA Polda Jatim melakukan pendalaman terkait kondisi bus, sementara kelengkapan kendaraan ada dan KIR masih hidup. Namun tetap kita lakukan pendalaman faktor apa saja, selain dari faktor human eror," pungkasnya. 

Seperti diberitakan, kecelakaan ini merenggut nyawa Edy Sulistiyono (46), kondektur bus asal Kanigoro, Kabupaten Blitar, dan Edy Crisna Handaka (62), salah satu guru yang ikut dalam rombongan bus. 

Di kecelakaan ini, sopir bus Yanto juga mengalami luka berat bersama empat orang penumpangnya. 

Sementara 10 penumpang lainnya menderita luka ringan. 

Kasat PJR Ditlantas Polda Jatim AKBP Imet Chaerudin menerangkan, kronologi kecelakaan tersebut, bermula saat bus Bimario bernopol W-7422-UP mengangkut 33 penumpang rombongan sekolah itu, melaju dari arah Yogyakarta menuju ke Malang. 

Setibanya, di KM 695.400 jalur A, laju bus mendadak oleng ke sisi kiri lajur, lalu menghantam sisi belakang truk bermuatan gabah bernopol N-9674-UH yang dikemudikan AY (37) warga Malang. 

"Posisi terakhir bus menempel di bak truk di lajur kiri menghadap ke timur," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Rabu (22/5/2024). 

Berdasarkan hasil olah TKP dan mendengar keterangan para saksi, Imet menduga, penyebab kecelakaan tersebut, karena sopir bus mengemudi dalam keadaan mengantuk. 

"Kecelakaan diduga dikarenakan pengemudi bus mengantuk sehingga terjadi laka lantas," pungkasnya. 

Sosok Guru yang Tewas

Edy Kresna Handaka (62), guru SMP PGRI 1 Wonosari, Kabupaten Malang yang tewas dalam kecelakaan, dikenal sangat  aktif.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua PGRI Cabang Wonosari, Rodhy Subianto saat ditemui di rumah dukanya di Perumahan Kepanjen Permai 1 Desa Talangagung, Kepanjen, Kabupaten Malang, Rabu (22/5/2024).

Kepada awak media, Rodhy menyampaikan bahwa Edy telah purna tugas.

Terakhir sebagai Kepala SDN 5 Plaosan, Kecamatan Wonosari tahun 2021.

"Beliau di SMP PGRI Wonosari ngajar guru agama," kata Rodhy.

Kemudian di kepengurusan PGRI cabang Wonosari, Edy sebagai sekretaris bidang keagamaan.

Diakuinya, latar belakangnya almarhum memang di bidang keagamaan.

Sehingga setiap kali ada kegiatan keagamaan di PGRI cabang, ia akan mengkoordinir kegiatan itu.

"Selama di pengurusan PGRI walaupun beliau sudah purna tapi masih aktif dan beliau terkenal entengan. Orangnya baik dan diberi tanggung jawab selalu diselesaikan dengan selesai," jelas Rodhy.

Kemudian dengan adanya kecelakaan yang menimpa Edy dan rombongan siswa, ia termasuk guru lain merasakan kehilangan.

Dikatakan, Rodhy kejadian ini akan dijadikan pembelajaran agar ke depannya tidak terlalu jauh ketika mengadakan study tour.

"Ini menjadi rujukan kami, kalau ada kegiatan sekolah jangan terlalu jauh-jauh. Dan ini akan menjadi pembelajaran kami untuk ditinjau ulang," tukasnya.

Kesaksian Kepala Sekolah

Kondisi bus yang mengangkut rombongan siswa SMP PGRI 01 Wonosari Malang usai mengalami kecelakaan di Tol Jombang-Mojokerto, Selasa (21/5/2024) pukul 23.45 WIB.
Kondisi bus yang mengangkut rombongan siswa SMP PGRI 01 Wonosari Malang usai mengalami kecelakaan di Tol Jombang-Mojokerto, Selasa (21/5/2024) pukul 23.45 WIB. (Istimewa/Dirlantas Polda Jatim)

Kepala Sekolah SMP PGRI 01 Wonosari Kabupaten Malang, Hartono menceritakan kejadian kecelakaan bus di KM 695.400 Tol Jombang Mojokerto Selasa (21/5/2024) malam.

Hartono saat dihubungi melalui sambungan telepon menjelaskan kronologi saat kecelakaan yang ditumpangi rombongan SMP PGRI 01 Wonosari Kabupaten Malang. 

"Saat kejadian memang semua rata-rata tertidur karena perjalanan pulang dari study tour," terang Hartono, Rabu (22/5/2024). 

Hartono mengungkapkan bahwa dirinya duduk bersebelahan dengan Edi Krisna Handoko yang tewas saat kecelakaan

"Jadi saya duduk bersebelahan dengan pak Edi, tepat dibelakang sopir bus. Pak Edi merupakan guru PAI (Pendidikan Agama Islam) di sekolah. Pak Edi terkena luka serius di kepalanya" tutur Hartono. 

"Kami tidak punya firasat apapun, karena saat berangkat dan perjalanan kami aman-aman saja hingga pulang pas di tol Mojokerto Jombang tiba-tiba kami kecelakaan," jelasnya. 

Hartono menambahkan jika setiap tahun memang mengadakan study tour untuk siswa kelas 9 yang akan lulus. 

"Ini memang agenda tahunan para siswa kelas 9. Untuk bus nya pun ini kali kedua menggunakan armada yang sama," tambahnya. 

Ia menjelaskan jika tujuan study tour para siswa ini ke Jogjakarta yakni Pantai Parangtritis, Malioboro, dan Candi Prambanan. 

"Kami study tour ke Jogjakarta yakni Pantai Parangtritis, Malioboro, dan Candi Prambanan. Jadi perjalanan satu hari dua malam," urainya. 

Hartono membenarkan jika rombongan berangkat dari sekolah dengan total penumpang 50 an mulai dari siswa, guru, dan staf sekolah.

 

 

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved