Ibadah Haji 2024

Cerita Suroso, Tunanetra yang Berangkat Haji Berkat Sang Putri

Berkat keinginan dan doa-doa yang terus dia panjatkan, Suroso akhirnya berangkat ke Tanah Suci pada musim haji tahun ini.

|
Penulis: M Taufik | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/M Taufik
Suroso didampingi putrinya, Sukamti saat berada di Madinah. 

SURYA.CO.ID, MADINAHSuroso selalu bilang, bahwa keinginannya cuma satu, yaitu naik haji.

Pria berusia 84 tahun itu, mengaku sudah tidak ada yang dia harapkan dengan kondisinya yang tunanetra sejak berusia delapan tahun, kecuali ke Tanah Suci untuk menjalankan ibadah haji dan berziarah ke makam nabi.

Berkat keinginan dan doa-doa yang terus dia panjatkan, Suroso akhirnya berangkat ke Tanah Suci pada musim haji tahun ini.

Bersama putrinya Sukamti, mereka menjadi jemaah Ibadah Haji 2024 yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) sembilan Embarkasi Solo (SOC 09).

"Alhamdulillah tahun ini niat saya berhaji dikabulkan Allah. Saya bahagia sekali meskipun tidak bisa melihat indahnya Tanah Suci," kata Suroso saat di Madinah, Rabu (22/5/2024).

Suroso sudah mengalami gangguan penglihatan sejak kecil. Awalnya kena katarak, namun berbagai upaya dan ikhtiyar yang dilakukan orang tuanya tidak membuah hasil, penyakit itu tak kunjung sembuh. Sampai akhirnya Suroso kehilangan penglihatannya.

Dengan kondisi itu pula, awalnya dia sempat tidak mau berumahtangga. Namun karena dorongan orang tua dan keluarga, Suroso akhirnya bersedia menikah.

Suroso dikaruniai lima anak dari pernikahannya dengan Mardiyah, perempuan yang sekarang berusia 75 tahun.

Berbekal sebidang tanah dari orang tuanya yang dipakai untuk rumah tinggal dan menggarap sawah bersama sang istri, Suroso menjalani hidup bersama keluarganya.

”Soal rejeki, Gusti Allah yang maha tahu. Saya serahkan sepenuhnya kepada-Nya,” yakinnya.

Suroso beruntung dikaruniai keluarga dan anak-anak yang baik dan berbakti.

Sukamti, putri pertamanya yang sekarang berusia 44 tahun itu sejak lama bertekad mewujudkan keinginan ayahnya untuk berhaji.

Sukamti mohon izin untuk bekerja di Malaysia sejak 25 tahun silam. Selama itu sebagian penghasilannya ditabung untuk membayar Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) bapaknya, sekaligus membiayai keluarga berikut empat adiknya.

Sebagai single parent sejak anaknya lahir, Sukamti juga harus bekerja keras untuk membiayai anak semata wayangnya. Sejak kecil sampai kuliah semua dibiayai sendiri olehnya.

"Sukamti ini memang anak yang selalu berbakti dan memikirkan keluarga. Termasuk semua adiknya juga dibiayai sekolah oleh dia," cerita Suroso lirih.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved