Pembunuhan Vina Cirebon
Gelagat Tak Biasa Keluarga Terpidana Kasus Vina Cirebon, Mendadak Ketakutan: Banyak Polisi Datang
Kembali viralnya kasus Vina Cirebon ternyata berdampak besar kepada keluarga para terpidana. Mendadak Ketakutan dan datangi rumah pengacara.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Kembali viralnya kasus Vina Cirebon ternyata berdampak besar kepada keluarga para terpidana.
Mereka kena imbasnya karena tiba-tiba didatangi banyak polisi dan wartawan.
Bahkan mereka ketakutan dan ingin menginap di rumah kuasa hukumnya.
Gelagat tak biasa ini diungkap pengacara salah satu terpidana kasus pembunuhan Vina, Titin Prialianti.
Adapun keluarga salah satu terpidana yang dimaksud adalah keluarga Sudirman.
Baca juga: Nasib Sial Ramadhani Punya Tampang Mirip Dalang Pembunuhan Vina Cirebon, Tunjukkan Foto 8 Tahun Lalu
Titin mengungkapkan ayah dan adik Sudirman tiba-tiba datang ke kediamannya tanpa alasan yang jelas.
Kendati demikian, Titin menyebut bahwa ayah dan adik Sudirman mengaku ketakutan.
"Nggak ngerti saya (tiba-tiba datang ke rumahnya). Kemudian seluruh keluarga saya jemput ternyata mau tidur di rumah," katanya kepada Tribunnews.com, Minggu (19/5/2024).
Baca juga: Butuh tenaga kerja terbaik untuk bisnismu? Cari di sini!
Titin mengungkapkan bahwa ayah dan adik Sudirman menangis saat tiba di rumahnya.
"Baru tadi pagi saya lagi wawancara, ayah dan adiknya (Sudirman) datang nangis-nangis," jelasnya.
Kendati belum mengetahui maksud kedatangan keluarga Sudirman, Titin menyebut semenjak kasus pembunuhan viral, banyak polisi dan wartawan yang datang ke kediaman keluarga kliennya tersebut.
Dia menduga keluarga Sudirman kebingungan ketika menjawab pertanyaan dari polisi maupun wartawan, sehingga memutuskan untuk menuju ke kediamannya.
"Banyak polisi datang, banyak juga wartawan. Dia nggak ngerti harus bagaimana. Dia takut ngomong dan datang ke rumah saya," kata Titin.
Sementara itu, Kasus pembunuhan Vina Dewi Arsita yang populer disebut Vina Cirebon dan kekasihnya, Muhammad Rizky diwarnai sejumlah kejanggalan.
Setelah kasus ini diangkat dalam film "Vina: Sebelum 7 Hari", satu per satu pihak yang terlibat dalam kasus ini angkat bicara.
Terbaru, terpidana dan kuasa hukumnya memberi kesaksian mengejutkan mengenai kasus ini.
Baca juga: Curhat Saka Tatal Korban Salah Tangkap Kasus Vina Cirebon, Bongkar Perlakuan Oknum Polisi: Disiksa
Mereka mengaku menjadi korban salah tangkap polisi atas pembunuhan yang tidak dilakukan.
Berikut fakta kejanggalan kasus Vina sesuai pengakuan terpidana dan kuasa hukumnya:
1. Diduga penangkapan semena-mena
Polisi telah menangkap delapan pelaku pembunuhan terhadap kedua korban tersebut, yaitu, Jaya, Supriyanto, Eka Sandi, Hadi Saputra, Eko Ramadhani, Sudirman, Rivaldi Aditya Wardana dan Saka Tatal.
Belakangan, terkuak keterangan baru dari para pelaku yang sudah dijebloskan ke penjara bahwa mereka tak terlibat dalam pembunuhan tersebut.
Kuasa hukum 5 tersangka, Jogi Nainggolan mengatakan, terdapat banyak kejanggalan dalam penetapan tersangka kasus ini.
Jogi menilai penangkapan terhadap para pelaku pembunuhan Vina dan Eki dilakukan secara semena-mena.
Hal itu diketahui dari keterangan para terpidana.
Penangkapan itu awalnya terjadi ketika sembilan anak muda sedang nongkrong di rumah Ibu Nining.
"Kemudian karena sudah mulai malam jam 21.30 WIB, suara mereka gaduh oleh ibu Nining mereka diminta untuk pindah tempat. Lalu mereka berpindah tempat ke rumah Pak RT, yang salah satu dari orng-orang itu putranya Pak RT namanya Kafi sehingga sepanjang malam itu mereka tidur di rumahnya pak rt dan besok paginya bubar," ujar Joni seperti dalam tayangan TV One pada Sabtu (18/5/2024).
Tiga hari berselang, ayah Eki, Rusdiana menerima informasi bahwa di malam kejadian pembunuhan itu, ada segerombol anak muda sedang duduk-duduk di depan rumah seseorang di gang itu.
Rusdiana, kata Jogi, tanpa pikir panjang langsung menggelandang anak-anak muda itu ke Unit Narkoba.
"Dengan spontan tanpa pikir panjang tanpa bukti yang sangat mendukung, dibawa ke unit narkoba, dipukuli di sana," ujar Jogi.
Dari hasil pemeriksaan, Jogi mengatakan para pelaku pembunuh Vina yang tertangkap tidak mengetahui peristiwa yang terjadi di fly over tempat tewasnya Vina dan Eki.
"Mereka (para pelaku) hanya mengatakan bahwa di malam itu mereka duduk di depan rumah ibu Nining. Kurang lebih 9 orang," katanya.
2. Tersangka tidak kenal korban
Jogi menyebut kasus itu direkayasa lantaran kedelapan terpidana tidak mengenal korban Vina dan Eki, serta tiga pelaku yang masih buron.
“Bagaimana mungkin klien kami yang tidak kenal DPO (daftar pencarian orang/buron) itu duduk sebagai terdakwa,” ucap dia.
Selain itu, tujuh terpidana tinggal di daerah Kesambi, Cirebon, tidak mengenal terpidana Rivaldi yang tinggal di Perumnas.
Jogi juga menegaskan, kedelapan terpidana bukan anggota geng motor yang selama ini disebutkan polisi.
Mereka adalah buruh bangunan.
3. Disiksa
Salah satu terpidana, Saka Tatal membantah pernyataan kakak Vina, Mariana bahwa dirinyalah yang mengungkap rencana kekejaman 11 pelaku untuk membunuh Vina dan Eky serta menunjukkan satu pelaku yang saat itu belum ditangkap.
"Tidak benar semuanya. Saya tidak pernah bilang apa-apa. Saya malah jadi korban.
Saya dipukuli, disiksa, dijejek sampai disetrum suruh mengakui apa yang bukan saya lakukan, setiap hari," ungkap Saka didampingi kuasa hukumnya saat diwawancarai Metro TV, Sabtu (18/5/2024) malam.
"Siapa yang menyiksa kamu?," tanya presenter.
"Polisi," kata Saka.
Padahal saat itu kata Saka dirinya adalah anak di bawah umur yang masih 16 tahun.
Saka yang kini berusia 23 tahun divonis 8 tahun penjara, sementara 7 pelaku lainnya divonis seumur hidup.

Ia mengatakan dari vonis 8 tahun hukuman hanya menjalani kurang dari 4 tahun karena mendapatkan remisi.
"Saya bebas tahun 2020 bulan April. Saya di vonis 8 tahun, tapi menjalani hukuman 4 tahun kurang karena dapat remisi," kata Saka.
Saka juga mengaku tidak mengenal 3 pelaku yang buron.
"Permasalahannya saya juga gak tahu Pak. Saya saja jadi korban salah tangkap," kata Saka.
"Saya pada waktu malam itu, posisi ada di rumah sama paman saya," kata Saka lagi.
"Jadi Anda sendiri tidak tahu soal kejadian ini?" tanya presenter.
"Iya, tidak tahu," katanya.
Selain tidak mengenal 3 pelaku yang buron, Saka juga mengaku tidak mengenal Vina dan Eki.
Bahkan Saka mengaku tidak mengetahui soal geng motor.
Saka menceritakan bagaimana ia ditangkap polisi, tanpa tahu apa akar masalahnya.
"Prosesnya waktu itu saya baru bangun tidur, main ke rumah saudara. Saya ngisi bensin sama adiknya, nah habis itu kan saya mau ngisi bensin. Habis pulang ngisi bensin, tiba-tiba ada polisi, saya nyamperin. Habis nyamperin, saya langsung ditangkap, tanpa sebab sama sekali. Tidak dipertanyakan kasusnya apa, masalahnya apa, tidak sama sekali," ujar Saka.
Menurut Saka, belakangan ini setelah ia bebas, polisi kembali datang dan menanyainya soal 3 pelaku yang buron setelah kasus ini ramai diperbincangkan kembali.
"Saya bilang, saya tidak tahu sama polisi. Karena saya saja jadi korban salah tangkap," katanya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengacara Sebut Keluarga Terpidana Kasus Vina Tiba-tiba Minta Tinggal di Kediamannya: Mereka Takut.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.