Berita Surabaya

dr Aucky Hinting: Teknologi Baru Terus Berkembang untuk Dukung Tingkat Keberhasilan Bayi Tabung

Sudah meningkatnya teknologi, keberhasilan program bayi tabung terus mengalami peningkatan.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
sri handi lestari/surya.co.id
dr Aucky Hinting PhD SpAnd(K), spesialis androlog sekaligus owner dari RSIA Ferina, Surabaya, saat tampil dalam health talk 'Perkembangan Teknologi Bayi Tabung' di ajang Hospital Expo PERSI 2024 di main Atrium Maal Grand City Surabaya, Jumat (17/5/24) malam. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Keberhasilan program bayi tabung terus mengalami peningkatan.

Selain kesadaran dari calon pasien yang melakukan pemeriksaan sejak dini, juga sudah meningkatnya teknologi yang bisa mendukung program tersebut.

"Selain lewat bayi tabung juga ada hysteroskopi. Untuk mendeteksi kelainan-kelainan pada wanita, untuk meningkatkan keberhasilan bayi tabung ini," kata dr Aucky Hinting PhD SpAnd(K), spesialis androlog sekaligus owner dari RSIA Ferina, Surabaya, saat tampil dalam health talk 'Perkembangan Teknologi Bayi Tabung', di ajang Hospital Expo PERSI 2024 di main Atrium Maal Grand City Surabaya, Jumat (17/5/24) malam.

Kalau dari pria, dr Aucky mengemukakan tiga teknologi yang digunakan, yaitu stimulusasi spermatogenesis.

Bagaimana supaya sperma itu menjadi lebih baik.

“Yang dulu sperma jelek-jelek, hasil bayi tabung kurang bagus. Sekarang dengan sperma lebih baik itu, hasilnya lebih bagus. Ada teknologi di bidang kedokteran yang sangat baru juga, untuk memperbaiki kelainan sperma ini," jelas dr Aucky.

Ada obat-obatan yang diberikan kepada pasien.

Untuk meningkatkan jumlah sperma yang kurang.

Kedua, teknologi suntikan pasien untuk mendapatkan sperma lebih bagus, sehingga harapannya bayi tabung juga bagus.

Pasien mendapatkan angka mendapatkan angka kehamilan yang bagus.

Selain itu, juga saat ini melakukan pembiakan embrio, mengawinkan antara sel sperma dan sel telur di laboratorium.

Kalau dulu teknologi biasa melihat mikroskop.

"Nah, sekarang ini ada teknologi baru. Di mana melakukan foto tiap 3 menit," tambah dr Aucky.

Jadi memasukkan embrio pada inkubator, tidak keluar masuk lagi.

Karena memfoto sendiri tiap 3 menit setelah 5 hari kita lihat.

Embrio terbaik yang akan ditanam atau dimasukkan ke dalam rahim untuk dikembangbiakan.

Ketiga, teknologi untuk melihat kromosomnya normal, sehingga menanam embrio usai memeriksa genetiknya lewat teknologi baru, yang juga lagi pengembangan.

Masih menunggu dua bulan kedatangan alat tersebut di RSIA Ferina.

“Proses bayi tabung sedikit sakit waktu ambil sel telur. Tapi orangnya dibius, nggak terasa,” timpalnya.

Untuk prosentase pasien yang datang hampir sama baik lelaki dan perempuan.

Faktornya, antara lain, orang laki menikah berharap sperma baik, umumnya kelainan genetik.

Yang kedua, kelainan hormon atau fisiologi, seperti varises, infeksi. Atau ketiga, stres psikis karena kerja capek.

"Kebiasaan hidup tidak baik, merokok, alkohol, juga menyebabkan sperma kurang baik. Orang yang istirahat kurang, sperma juga jadi jelek. Udara lingkungan juga tidak bagus. Jadi banyak faktor luar genetik yang bisa menggangu termasuk makanan dengan pengawet," beber dr Aucky.

Selanjutnya, berkaitan teknologi terkini tersebut, maka untuk tingkat keberhasilan program bayi tabung mencapai rata-rata 50 persen angka kehamilan.

“Tapi juga tergantung umurnya, penyebabnya, kelainannya. Kalau orang di atas 40 mungkin tinggal 25-30 persen kehamilannya. Tapi kalau di bawah 30 tahun, bisa 60-70 persen. Idealnya di bawah 35 tahun,” terang dr Aucky.

Dalam kesempatan itu, dua orang peserta, Anis dan Hika mengaku bersyukur ada acara seperti ini, dapat edukasi dan ramah.

“Acara ini bagus. Ada sesi tanya jawab, sehingga orang awam jadi lebih paham. Rencananya juga ikut program," ungkap Anis.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved