Berita Bangkalan
Dikira Hotel, Empat Bule Nyasar ke Ponpes Syaikhona Kholil Bangkalan, Ini Kata Kyai Nasih
Video berdurasi 29 detik itu berlokasi tepat di pintu masuk ponpes yang juga menjadi salah satu kediaman ulama besar Syaikhona Kholil
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Viral sebuah rekaman video dari ponsel santri menggambarkan empat orang bule hendak memasuki area Ponpes Syaikhona Kholil, Kelurahan Demangan, Kota Bangkalan pada Sabtu (18/5/2024) malam.
Video berdurasi 29 detik itu berlokasi tepat di pintu masuk ponpes yang juga menjadi salah satu kediaman ulama besar, Syaikhona Kholil atau Mbah Kholil.
Kehadiran empat turis nyasar itu, tiga bule perempuan dan satu orang bule pria, menjadi perhatian sejumlah santri yang sedang berjaga di pintu masuk tanpa gerbang.
Malam itu, waktu telah menunjukkan sekitar pukul 23.00 WIB.
“Benne (bukan) hotel, bukan hotel, mau ke mana?. Biar saya antar,” tanya seorang santri.
Baca juga: 5 Fakta Empat Bule Nyasar ke Ponpes Syaikhona Kholil Bangkalan Dikira Hotel, Baru Pertama Terjadi
Meski komunikasi para santri dan empat bule itu tidak nyambung, namun para pelancong itu tampak mengerti apa yang dimaksud para santri.
“The hotel is there (hotelnya di sana)?,” tanya seorang bule perempuan mengenak topi dan rok mini dibalut kaos lengan panjang berwarna putih sambil menunjuk ke arah utara.
Pengasuh Ponpes Syaikhona Kholil, KH Nasih Aschal (Kyai Nasih) mengaku terkejut ketika mendengar keberadaan para turis yang nyasar masuk ponpes menjelang dini hari.
Di mana sebagian besar para santri sedang tidur.
“Saya terkejut juga, itu terjadi justru di saat-saat para santri sedang tidur.
Baca juga: Profil Ponpes Syaikhona Kholil Bangkalan Jatim yang Viral Didatangi Bule Nyasar karena Dikira Hotel
Namun karena di pesantren ada yang jaga dan santri sempat mengambil video.
Sehingga rekaman videonya kemudian sempat viral, saya tentu melihat ini sebuah fenomena baru,” ungkap Kyai Nasih, Minggu (19/5/2024) malam.
Ia menjelaskan, dalam keseharian keberadaan para turis di Pulau Madura, khususnya di Kabupaten Bangkalan nyaris tidak pernah terlihat.
Apalagi tiba-tiba diketahui hendak memasuki kawasan ponpes.
“Jarang kita melihat ada pelancong, turis dari luar negeri.
Lha ini kok malah masuknya ke pesantren, memang yang mereka cari adalah hotel.
Mungkin karena melihat bangunan-bangunan tingi di ponpes, mereka anggap hotel,” jelas salah seorang cicit dari Mbah Kholil itu.
Fenomena sejumlah turis nyasar ke pesantren untuk mencari sebuah hotel bagi Kyai Nasih merupakan hal baru.
Menurutnya, ada sesuatu di Bangkalan yang menjadi perhatian para pelancong.
Dalam hemat Kyai Nasih, mungkin saatnya dunia pesantren tentang kehidupan di dalam pesantren bukan hanya didatangi para santri tetapi bisa dikunjungi masyarakat dari luar.
Sehingga bisa menjadi destinasi religi bagi masyarakat, termasuk para wisatawan dari luar negeri.
“Pesantren itu adalah representasi, miniature kehidupan sosial kemasyarakatan.
Kalau ini menjadi semacam destinasi religi, maka saya kira ini akan menarik dengan dikemas dan dikonsep se apik (bagus) mungkin.
Kasihan juga karena turis ketika masuk ke suatu daerah tidak didampingi guide,” pungkas Kyai Nasih. (*)
BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA
| Rosyadi ke Rusia Sebagai Atase Pendidikan KBRI di Moskow, Dorong Mahasiswa UTM Kuliah di Luar Negeri |
|
|---|
| Harga-Harga Naik Jelang Nataru, Penjual Mie Ayam di Bangkalan Terpaksa Oplos Cabai Merah dan Hijau |
|
|---|
| Cabdindik Apresiasi Prestasi SMA/SMK Bangkalan Selama 2024, Meski Koordinasi Antar Lembaga Lemah |
|
|---|
| Derita Kampung Nelayan di Kabupaten Bangkalan, 20 Tahun Dikepung Banjir |
|
|---|
| Kader GP Ansor se-Indonesia Diasah di Bangkalan, Disiapkan Jadi Pemimpin Bangsa Berintegritas Tinggi |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.