Laka Maut Bus Di Subang

Siapa Pemilik Bus Putera Fajar yang Tewaskan 11 Orang di Subang? Dibidik Polisi Usai Sopir Tersangka

Sosok Pemilik bus Putera Fajar yang mengalami kecelakaan di Ciater, Subang, Jawa Barat hingga mengakibatkan 11 orang tewas hingga kini masih misterius

Editor: Musahadah
Tribun Jabar
Evakuasi bus Putera Fajar yang mengangkut rombongan siswa SMK saat perpisahan sekolah dan mengalami kecelakaan di Ciater Subang Jawa Barat. Siapa pemiliknya? 

"Sadira terbukti lalai, sudah jelas mobil dalam keadaan sudah rusak tak layak jalan, namun terus dipaksakan jalan, hingga akhirnya bus tersebut mengalami kecelakaan dan menewaskan 11 penumpang dan 40 penumpang lainnya luka-luka."

"Akibat kelalaian tersebut, Sadira sopir bus maut terancam Pasal 411 Ayat 5 Undang-Undang No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dengan ancaman hukuman maksimal 12 penjara dan denda Rp24 Juta," terangnya.

Lalu siapa sebenarnya pemilik Bus Putera Fajar? 

Diketahui, Bus Trans Putera Fajar berganti kepemilikan hingga berkali-kali.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Wonogiri Waluyo membenarkan bahwa bus Trans Putera Fajar sudah berkali-kali ganti pemilik mengacu pada data yang dimiliki kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Wonogiri.

Sebelumnya, bus tersebut diduga dimiliki oleh PO SAN Bengkulu sebagai armada AKAP. 

Kemudian, kepemilikan beralih ke PO Jaya Guna Hage.

Kabar terbaru, pihak PO Jaya Guna Hage menjual lagi bus tersebut pada Oktober 2023.

Lalu, pemilik mana yang merombak total bus? 

Hingga kini, belum ada informasi terkait hal itu, 

Seperti diketahui, pemilik bus Putera Fajar ini merombak total rangka bodi bus Hino AK tua tahun 2006 dari bodi standar 3,5 meter model Discovery buatan Karoseri Laksana yang menjadi bodi asal menjadi bodi SHD yang lebih jangkung dengan tinggi 3,8-3,9 meter.

Waluyo mengatakan, saat bus tersebut menjalani uji KIR pada Juni 2023, spesifikasi bus itu masih sesuai dengan Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT).

Artinya, tampilan fisik bus tersebut masih model Discovery.

Waluyo tidak mengetahui pasti di tangan PO mana perombakan tersebut dilakukan.

Berdasarkan analisa Kompolnas, bus Putera Fajar ini seakan disulap seakan baru, padahal menggunakan sasis yang sudah tua.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved