Laka Maut Bus Di Subang

Pesan Kematian Korban Bus Maut SMK Lingga Kencana Depok, Ade Nabila: Tidak ada Waktu untuk Berlari

Ini lah cerita pilu Ade Nabila, korban kecelakaan bus maut di Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024) malam.

Editor: Musahadah
kolase istimewa/instagram
Ade Nabila Anggraini, korban kecelakaan bus maut di Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024) malam. 

Hidup begitu singkat, tidak ada yg bisa menjamin kamu akan tetap hidup satu menit kedepan.

Selagi diberi masa, maka berjuanglah sekuat tenaga dalam jalan yg benar.

Tidak ada waktu untuk berlari meninggalkan apa yg sudah diamanahi.

Aku mempercayai kehidupan setelah kematian.

Hidup adalah tanggung jawab yg akan dipertanggungjawabkan di kehidupan setelah kematian itu.

Aku melangitkan doa, semoga apa yg kita usahakan dan perjuangkan bisa cukup dipersembahkan sampai mendapat balasan yg pantas dan paling membahagiakan juga.

Akhir kata seorang muslim seharusnya menyadari bahwa tujuan hidupnya adalah untuk menghamba kpd Allah dan juga totalitas dalam menjalankan misi sebagai khalifah fil ard, semoga kita bisa menjadi orang2; yg sukses dalam pembelajaran kehidupan yg sementara ini aamiin..

Postingan yang diunggah almarhumah Nabila itu sontak dibanjiri komentar dari netizen.

Khalayak terkejut dengan unggahan yang bak firasat sebelum menjemput ajal.

Pengakuan Sopir

Bus nahas saat dievakuasi ke Terminal Subang dari lokasi kecelakaan, Minggu (12/5/2024) sore. Bus ini mengalami kecelakaan pada Sabtu (11/5/2024) petang di kawasan tanjakan Ciater, Subang. 
Bus nahas saat dievakuasi ke Terminal Subang dari lokasi kecelakaan, Minggu (12/5/2024) sore. Bus ini mengalami kecelakaan pada Sabtu (11/5/2024) petang di kawasan tanjakan Ciater, Subang.  (Tribun Jabar)

Sadira, spir bus Putera Fajar yang nahas mengatakan, rem mobil yang ia kemudikan blong saat memasuki turunan perempatan Sariater.

"Waktu itu, pada saat habis makan sore di Rumah Makan Bang Jun, kemudian saya melanjutkan perjalanan. Namun nahas saat memasuki turunan perempatan Sariater, tiba -tiba saya tekan rem, perseneling saya masukin enggak masuk-masuk. Ternyata anginnya tiba tiba habis," kata Sadira saat ditemui Tribun Jabar saat menjalani perawatan di RSUD Subang, Minggu (12/5/2024)

Menurut Sadira, setelah tahu remnya blong, saat itulah dirinya kelabakan mencari jalur penyelamat.

Sayang, hal yang dia cari tak ada.

"Saya sudah panik saat tahu rem blong. Waktu itu mau saya terusin takut tambah banyak korban karena akan banyak kendaraan yang tertabrak nantinya," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved