Berita Viral
Nasib Mujur Guru Honorer Mau Pensiun Malah Diangkat Jadi PPPK, Pengabdian 30 Tahun Terbayar
Nasib mujur dialami Oma Hontong, guru honorer yang baru saja diangkat jadi PPPK tahun 2023. Dua tahun lagi pensiun.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Nasib mujur dialami Oma Hontong, guru honorer yang baru saja diangkat jadi PPPK tahun 2023.
Oma Hontong padahal mau pensiun 2 tahun lagi, tapi ia malah baru diangkat jadi PPPK.
Pengabdian Oma Hontong selama 30 tahun pun terbayar.
Kisah Oma Hontong, guru honorer jadi PPPK setelah mengabdi 30 tahun ini viral dibagikan akun TikTok @geminiprincs.
Dalam video yang dibagikan, memperlihatkan acara pengangkatan Aparatur Negeri Sipil (ASN) di Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah.
Baca juga: Cuma Dapat Rp 250 Ribu per Bulan, Tenaga Honorer di Riau Ikhlas Jadi Relawan Siaga Bencana 13 Tahun
Di tengah-tengah acara tersebut terlihat seorang wanita yang diketahui adalah Oma Hontong.
Oma Hotong diketahui merupakan seorang guru honorer yang diangkat menjadi PPPK di acara tersebut.
Ia di tengah-tengah acara menghibur menyanyikan lagu dengan suara merdunya.
Oma menghibur seluruh PPPK yang dilantik bersamanya.
Tampak suasana pun bertambah haru saat Oma Honting memberikan pesan menyentuh untuk rekan-rekannya.
Ia mengajak rekannya agar bersuka cita dan tetap semangat.
“Luar biasa, ini adalah hari sukacita buat teman-teman semua, tetap semangat,” ungkap Oma Hontong di sela-sela dirinya menanyi.
Dalam keterangan video dijelaskan Oma Hontong merupakan seorang guru honorer.
Baca juga: Pantesan Ngotot, Ternyata Jukir Viral Patok Tarif Parkir Rp 100 Ribu di Warpat Puncak Tak Resmi
Ia sudah mengabdi selama 30 tahun dan baru diangkat menjadi PPPK 2023.
“PPPK 2023, kisah guru honorer yg mengabdi selama 30 tahun dan baru diangkat PPPK tahun ini,” tulis narasi dalam video tersebut.
Oma Hontong baru diangkat sebagai PPPK di masa akhir menjelang pensiunannya.
Disebutkan bahwa 2 tahun lagi Oma Hontong pensiun setelah baru diangkat menjadi PPPK tersebut.
Kini, kisah Oma Hontong tersebut menarik perhatian warganet.
Tak sedikit warganet memberikan beragam reaksi dan komentar.
“terimakasih atas pengabdian mu oma hontong. kamu pantas mendapatkan nya.”
“Gimana ya konsep negara kita, sampe 30 tahun honorer baru diangkat sekarang, sedihnya”
“anak didiknya pasti Uda ad yg PNS dluan”.
Di kasus lain, seorang guru honorer bernama Mustamin tak kunjung mendapat kepastian kapan diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Padahal, ia sampai menghibahkan tanah miliknya untuk dibangun sekolah.
Kisah ini diceritakan oleh istri Mustamin, Ratnawati.
Ia menyebut, suaminya sudah mengabdi di UPT SDN 26 Lingkungan Ganjenga, Kelurahan Bulujaya, Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Pada tahun 2007 silam, Mustamin menghibahkan lahannya untuk pembangunan SDN 26 yang berjarak 100 meter dari kediamannya.
Imbalannya, Mustamin dijanjikan diangkat menjadi PNS jika telah mengabdi di sekolah tersebut selama dua tahun.
"Lahan pribadi punya suami saya, dihibahkan dan dijanji mau di PNS kan, katanya honor dulu dua sampai tiga tahun," ujar wanita yang juga mengabdi di tempat sama seperti Mustamin, dikutip dari Tribun Makassar.
Baca juga: Sopir Truk Pasrah Kena Palak Rp 350 Ribu saat Lewat Jembatan, Polisi Malah Bingung Lokasinya
Sayangnya, 17 tahun berlalu, janji itu tak segera terealisasi.
Padahal, perwakilan Bupati Jeneponto (Radjamilo) pada saat itu datang langsung menemui Mustamin dan menyampaikan janji.

"Waktu itu pejabat yang ada perwakilan dari bupati, ada anggota DPRD, ada pak Dinas Pendidikan. Yang menjanjikan dulu 01 (bupati) melalui perwakilannya, tahun 2007," lanjut Ratna yang juga masih berstatus honorer.
Alih-alih mendapatkan mandat PNS, Mustamin bak diberi harapan palsu selama belasan tahun.
"Sampai sekarang tidak ada pengangkatan PNS untuk suamiku," kesal Ratna.
Dikatakan, janji pengangkatan PNS Mustamin hanya disampaikan melalui lisan tanpa keterangan tertulis.
Saat itu, Mustamin sempat ingin membuat dokumen perjanjian tertulis melalui dusun setempat namun tidak dipenuhi.
"Dusun saat itu namanya Rapa dan saat ini masih hidup, katanya apapi lagi kita semuami ini nak yang jadi suratnya, ini saja sudah menguatkan karena ada akta hibahnya, ada semuami namamu disini," jelasnya.
Lebih lanjut, Ratna mengatakan sang suami sempat kesal dan berniat menutup SDN 26 namun berhasil dicegah.
Sekolah itu diketahui hanya memiliki lima gedung tanpa ruangan kantor.
"Pernah mau natutup sekolah, tapi saya bilang dimanaka mau mengajar, saya juga kasihan sama anak-anak (siswa)," terangnya.
Ratnawati mengaku, ia bersama sang suami dinilai bersyarat untuk menjadi PNS.
Terlebih, keduanya telah mengabdi selama puluhan tahun sebagai guru honorer.
"Katanya suamiku kalau pale nda bisaka nuangkat PNS istriku tong lagi, karena keduanya bersyarat," tutur Ratnawati menirukan ucapan Mustamin.
Apabila tidak, Mustamin hanya menuntut gaji yang wajar dan bisa diterima setiap bulannya.
"Pernah mau natutup sekolah, tapi saya bilang dimanaka mau mengajar, saya juga kasihan sama anak-anak (siswa)," terangnya.
Ratnawati mengaku, ia bersama sang suami dinilai bersyarat untuk menjadi PNS.
Terlebih, keduanya telah mengabdi selama puluhan tahun sebagai guru honorer.
"Katanya suamiku kalau pale nda bisaka nuangkat PNS istriku tong lagi, karena keduanya bersyarat," tutur Ratnawati menirukan ucapan Mustamin.
Lihat Harga Token Listrik Rumah Tangga Per Tanggal 1 September 2025, Lengkap Cara Hitungnya |
![]() |
---|
5 Tokoh Penting yang Beri Bantuan Untuk Keluarga Driver Ojol Affan, Ada Pramono hingga Dedi Mulyadi |
![]() |
---|
Mahfud MD Bongkar Gaji DPR: Lebih dari Rp 230 Juta, Bisa Miliaran Rupiah |
![]() |
---|
Tabiat Farel Prayoga Bikin Kagum, Enggan Terima Hadiah Mewah untuk Konten, Pilih Usaha Beli Sendiri |
![]() |
---|
Sosok Pengemudi Rantis Brimob yang Resmi Tersangka Kasus Kematian Driver Ojol Affan Kurniawan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.