Berita Viral

Rekam Jejak Kades Rawapanjang yang Marahi Petugas Kemensos Bantu Gibran Bocah Kelaparan di Desanya

Muhammad Agus, Kepala Desa (Kades) Rawapanjang, tempat Gibran bocah kelaparan tinggal, tak terima saat petugas Kemensos membantu warganya. 

Editor: Musahadah
kolase TikTok/istimewa
Lurah Rawapanjang Muhammad Agus memarahi petugas kemensos yang bantu warganya, Gibran bocah kelaparan. 

SURYA.CO.ID - Terungkap sosok Muhammad Agus, Kepala Desa (Kades) Rawapanjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tempat Gibran bocah kelaparan tinggal. 

Sosok Kades Rawapanjang menjadi sorotan setelah memarahi petugas Kementerian Sosial (Kemensos) yang datang memberikan bantuan untuk keluarga Gibran

Kades Rawapanjang juga yang mengancam akan melaporkan TikTokers yang merekam kondisi Gibran tengah kelaparan, meski akhirnya diurungkan. 

Seperti diketahui, Gibran menjadi sorotan setelah videonya merengek meminta makan ke ibunya viral di media sosial. 

Di video yang diunggah akun TikTok Ahmad Saugi.

Baca juga: Kisah Pilu Gibran Bocah Kelaparan Menangis Meminta Makan, Dapat Bantuan Kemensos Malah Kades Marah

Dalam video itu, tampak bocah 6 tahun ini hanya diberikan garam dan disiram air. 

Di bagian lain, sang TikTokers kembali berkunjung ke rumahnya.

Betapa terkejutnya, saat dihampiri, rupanya Gibran dan dua adiknya tak ada yang mendampingi di rumah.

Tanpa banyak bicara, Tiktokers itu mengajak Gibran dan dua adiknya pergi ke tempat makan.

Sesampainya di restoran cepat saji, Tiktokers bertanya alasan Gibran tak mengganti bajunya.

"Gak ada baju lagi," ucap Gibran dilihat TribunnewsBogor.com dari TikTok Ahmad Saugi, Senin (6/5/2024).

"Ada celana doang, bajunya tidak ada," tambahnya.

Kemudian Tiktokers itu kembali bertanya alasan Gibran kerap menangis.

"Diomelin mama, karena tidak boleh makan," paparnya

"Ibu kerja di kafe, terus kalau makan, aku disuruh makan garam," sambungnya.

"Kalau ayah sudah pulang, baru makan," jelasnya.

Tiktokers semakin menahan tangis ketika mengetahui Gibran rupanya diduga sering mendapat siksaan dari ibu kandung.

"Pipi aku dicakar. Dicakar mama," ungkap Gibran.

Setelah video viral, petugas Kementerian Sosial (Kemensos) mendatangi rumah Gibran dan memberikan bantuan ke ayahnya, Hamzah.

Bantuan tersebut diterima dengan baik oleh Hamzah yang memiliki tiga anak.

Selang beberapa menit kemudian, Kades Rawapanjang mendatangi rumah Gibran dan menegur petugas Kemensos yang memberikan bantuan tanpa seizin perangkat desa.

Kades Rawapanjang, Mohammad Agus, mengatakan petugas Kemensos harus mendatangi kantor Kepala Desa terlebih dahulu sebelum memberikan bantuan.

"Kenapa diarahkan ke sini? Siapa yang mengarahkan ke sini?" tutur Mohammad Agus, Selasa (7/5/2024), dikutip dari TribunnewsBogor.com.

Petugas Kemensos meminta maaf terkait bantuan yang diberikan tanpa melalui izin perangkat desa,

Mendengar jawaban itu, Mohammad Agus mengaku tidak berkenan dengan kehadiran petugas Kemensos dan memberikan bantuan ke warganya.

"Yang pasti iya pak tidak berkenan. Bapak enggak tau kan masalah inti di dalamnya? Bapak cuma melihat kulitnya doang kan."

"Jadi kita sudah musyawarahkan tempat ini kita close untuk siapapun, kalau memang mau nyari informasi di kantor kami," sambungnya.

Menurutnya, bantuan yang langsung diberikan ke keluarga Gibran dapat menimbulkan kecemburuan warga lain.

"Bukannya kita tidak menghormati dan tidak berterimakasih atas perhatiannya, kita ingin menjaga hak keluarga."

"Kita yang mengatur Pak, karena dengan begini akan ada kecemburuan sosial, begini 'kok yang diperhatikan dia doang, padahal kan masih banyak rakyat kita yang butuh perhatian'," katanya.

Tak hanya petugas kemensos yang ditegur Kades Rawapanjang, si pengunggah video, Ahmad Saugi pun nyaris dipolisikan. 

Ahmad Saugi yang merupakan petugas PLN setempat, terancam dipolisikan karena dianggap membuat nama baik desa Rawapanjang tercoreng.

Mohammad Agus mempermasalahkan tindakan Ahmad Saugi yang merekam bocah tanpa izin.

"Ada banyak hal yang tersirat di dalam video itu, yang jelas si pelaku itu tidak ada izin, udah jelas itu ya bilamana tidak berizin sudah jelas melanggar," ungkapnya, Selasa (7/5/2024), dikutip dari TribunnewsBogor.com.

Ia menambahkan, wajah bocah dalam video tersebut terlihat jelas sehingga Ahmad Saugi dianggap melakukan pelanggaran.

"Makanya kenapa si tiktok itu men-take down, karena ada gambar anak itu, enggak boleh gambar anak diviralkan."

"Artinya ada banyak hal pelanggaran-pelanggaran atas apa yang dilakukan oleh si orang yang memviralkan itu," bebernya.

Setelah Mohammad Agus berdiskusi dengan sejumlah pihak, ia tidak melaporkan Ahmad Saugi dan menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan.

"Kalau saya bilang pada saat itu dia akan dijebloskan, jebloskan. Kita masih ada rasa kemanusiaan tadi, mungkin ada kesalahan yang tidak diketahui. Masih kita maafkan," ucapnya.

Sementara itu, Ahmad Saugi yang takut dilaporkan membuat video klarifikasi dan meminta maaf ke perangkat Desa Rawapanjang.

Ahmad Saugi juga menghapus video Gibran menangis dari akun TikToknya.

Siapa sebenarnya Kades Rawapanjang Muhammad Agus

Muhammad Agus menjabat sebagai Kepala Desa Rawapanjang sejak tahun 2020.

Ia meraih suara terbanyak dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Rawapanjang dengan mengalahkan tiga kandidat lain.

Muhammad Agus diketahui lahir di Jakarta pada 24 Agustus 1968. Sehingga saat ini, usianya 55 tahun.

Rumahnya berada di Perum Aneka Gas RT 01 RW 23, Desa Rawapanjang.

Ia memiliki seorang istri bernama Djuhana yang berprofesi sebagai Kepala SDIT Mawaddah-Depok.

Muhammad Agus diketahui memiliki seorang anak laki-laki bernama Rahmad Abdullah Muhajir.

Sebelum menjadi kepala desa, Muhammad Agus telah dua kali menjadi Ketua RW.

Pertama, pada 2007-2008, ia menjadi Ketua RW 17 Desa Rawapanjang. Kedua, pada 2008-2020, ia kembali jadi Ketua RW 23 Desa Rawapanjang.

Selain itu, ia juga menjadi Ketua Silat Sibunder pada 2019 hingga sekarang.

Muhammad Agus tercatat bekerja sebagai pengelola SDIT Mawaddah tahun 2006 hingga sekarang di bawah pembina Yayasan KH Asman Umar.

Ia juga menjadi pembina Yayasan Daarul Nada Izati (PAUD, TPA, Yatim-Dhuafa Baitul Ilmi) tahun 2016 sampai sekarang.

Saat mencalonkan diri menjadi kepala desa, Muhammad Agus memiliki misi mewujudkan desa yang bersih, kuat ekonomi, sosial dan kesehatan, serta sejahtera.

Ia memiliki sejumlah program kerja di antaranya membangun kantor desa modern, desa wisata, desa bebas banjir, dan lainnya.

Biodata Kades Rawapanjang, Mohammad Agus:

Nama: Mohammad Agus

Alamat: Perumahan Aneka Gas RT 1/23, Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor.

Agama: Islam

Istri: Djuhana SPd (Kepala SDIT Mawaddah Depok)

Organisasi Kemasyarakatan:

Ketua RW 17 Desa Rawapanjang Tahun 2007-2008
Ketua RW 23 Desa Rawapanjang Tahun 2008-2020
Ketua Silat Sibunder Tahun 2019 - sekarang

Riwayat Pekerjaan:

Pengelola SDIT Mawaddah Tahun 2006-sekarang
Pembina Yayasan Daarul Nada Izati Tahun 2016-sekarang.

Lalu, siapa sebenarnya Gibran? 

Gibran bocah kelaparan yang viral saat meminta makan ke ibunya, tapi malah diberi garam di Bojonggede, Kabupaten Bogor.
Gibran bocah kelaparan yang viral saat meminta makan ke ibunya, tapi malah diberi garam di Bojonggede, Kabupaten Bogor. (kolase tribun bogor/tiktok)

Gibran tinggal di rumah itu bersama dua saudaranya. 

Sang ayah, Hamzah bekerja sebagai buruh bangunan, sementara ibunya diduga bekerja di kafe. 

Prabu Hermawan, guru ngaji Gibran mengungkap keseharian Gibran.

Ia mengatakan bahwa muridnya tersebut merupakan sosok yang mudah belajar.

"Anak ini ikut sama saya itu dari umur lima tahun sebelum sekolah, ngaji normal, sholawat, komat, dzikir, Gibran cerdas. Ini anak lagi cakep-cakepnya saya didik," ujarnya saat dijumpai TribunnewsBogor.com, Selasa (7/5/2024).

Akan tetapi, proses belajarnya terhambat karena terdampak dari permasalahan internal keluarga yang disinyalir dilatarbelakangi persoalan ekonomi.

Gibran, kata dia, mulai tidak aktif mengaji sejak awal tahun 2024 saat orang tuanya mulai sibuk dengan urusannya masing-masing.

"Ngaji sama saya itu dia berhenti sebelum nisfu, puasa sampe sekarang udah engga ngaji," ungkapnya.

Tak hanya pendidikan agama, pendidikan formal Gibran pun pada akhirnya ikut terbengkalai. Padahal bocah tersebut baru duduk di bangku kelas 1 sekolah dasar.

"Mulai dia kerja, anak mulai titip sana-sini, sampe Gibran juga engga sekolah di MI (Madrasah Ibtidaiyah) berhenti. Baru masuk Juli kemarin, seharusnya sekarang mau kenaikan kelas," ungkapnya.

Lebih lanjut ia pun berharap dengan banyaknya perhatian dari berbagai pihak dapat membantu Gibran.

Terkait keberadaan sang ibu, hingga kini masih misterius sejak video bocah Bojonggede nangis kelaparan viral di media sosial.

Ibu Gibran disebut-sebut sibuk bekerja sampai tak sempat mengurus tiga anaknya.

Bahkan saking ibunya sibuk, Gibran dan dua anaknya sampai dititip ke orang lain.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sosok Muhammad Agus, Kades di Bogor yang Warganya Nangis Minta Makan, Tegur Petugas Kemensos

Baca berita selengkapnya di Google News Surya.co.id

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved