Berita Ngawi

Jadi Berita Viral, Wanita di Ngawi Jatim Wafat Usai Cabut Gigi Bungsu: Biaya Habis Rp 500 Juta

Jadi berita viral, pria di Kabupaten Ngawi, Jatim, kehilangan istri tercintanya usai cabut gigi bungsu. Ini cerita lengkapnya

|
Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Febrianto Ramadani
Davin Ahmad Sofyan (28) menunjukkan foto rontgen gigi bungsu milik istri tercintanya Nira Pranita Asih (31) sebelum dicabut hingga mengakibatkan infeksi mulut di Desa Gendingan, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Jatim, Rabu (8/5/2024). 

SURYA.CO.ID, NGAWI - Jadi berita viral di media sosial, sebuah postingan dari pria bernama Davin Ahmad Sofyan (28) asal Kabupaten Ngawi, Jawa Timur (Jatim).

Davin kehilangan istri tercintanya, Nira Pranita Asih (31) usai cabut gigi bungsu.

Postingan yang mendapatkan ribuan komentar itu, menceritakan kisah pengorbanan Davin, namun ia hanya bisa pasrah lantaran gagal menyembuhkan istrinya lantaran terkena infeksi mulut.

Alih-alih sembuh dari penyakit tersebut usai cabut gigi bungsu, Nira meninggal dunia pada Sabtu (27/4/2024), ketika menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) Dr Oen Solo.

Ketika ditemui di tempat usahanya, Jalan Raya Ngawi-Solo di Desa Gendingan, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Davin membagikan pengalamannya selama merawat sang istri.

“Istri saya memutuskan cabut gigi bungsu pada 28 Desember silam. Sebelumnya mengeluh pusing, kami mencoba konsultasi masalah tersebut ke Klinik Gigi Walikukun,” ujar Davin, Rabu (8/5/2024).

Dirinya menuturkan, pada hari yang sama mereka mengikuti arahan dari dokter gigi untuk foto rontgen di RS Sarila Husada Sragen. Kemudian, hasilnya langsung dibawa kembali ke klinik tersebut.

“Dari foto rontgen gigi bungsu miring kiri dan terletak paling belakang. Sehingga keputusan dokter cabut gigi bungsu, kami ikuti rekomendasinya. Setelah gigi dicabut, dokter gigi bilang bahwa klinik libur sampai 3 Januari,” tutur Davin.

Agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, lanjut Davin, pasca cabut gigi bungsu lalu periksa ke RS Sarila Husada Sragen.

Seiring berjalannya waktu, Nira mengalami pembengkakan di bagian gigi belakang pada 30 Desember silam.

“Kami lantas konsultasi ke RS Panti Waluyo Solo. Kami periksa selain bengkak, indikasi terjadi radang tenggorokan. Setelah itu rawat jalan, kami tinggal sementara di Solo pada 31 Desember,” papar Davin.

Selama rawat jalan, Davin melihat tidak ada perkembangan yang dirasakan oleh Nira. Hingga pada akhirnya, tanggal 1 Januari dibawa ke RS JIH Solo.

“Hasilnya sama, ada indikasi radang tenggorokan. Diberi vitamin untuk meringankan dan rawat jalan. Jadi fokus minum obat RS JIH Solo,” kata Davin

Menurutnya, obat dari RS JIH menunjukkan perkembangan positif. Alhasil pada tanggal 1 Januari kondisi Nira membaik, hingga diperbolehkan pulang ke Ngawi.

“Bengkak sudah membaik, tapi turun di bagian leher, sakit tidak bisa ngomong. Tanggal 3 Januari, kembali periksa ke dokter dan mengatakan infeksi,” terang Davin.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved