Taruna STIP Tewas

Nasib Tegar Rafi Taruna STIP Penganiaya Putu Satria hingga Tewas, Motif Penganiayaan Ternyata Sepele

Beginilah nasib Tegar Rafi Sanjaya (21), taruna STIP tersangka pemukul juniornya, Putu Satria Ananta Rustika (19) hingga tewas

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase Tribun Jakarta
Tegar Rafi, Taruna STIP penganiaya juniornya, Putu Satria (kiri) Putu Satria (kanan) yang tewas dianiaya Tegar Rafi 

Saat itu tersangka menanyakan alasan korban dan empat teman seangkatannya mengenakan baju olahraga.

Tersangka lalu meminta lima juniornya itu untuk masuk ke dalam toilet dan berbaris. 

Putu Satria menjadi orang pertama yang maju ke hadapan Tegar karena dianggap dirinya paling kuat.

Putu Satria pun hanya bisa berdiri ketika Tegar melakukan pemukulan sebanyak lima kali ke bagian ulu hatinya, di dalam toilet kampus tersebut.

Usai tak sadarkan diri, korban kemudian dibopong ke klinik kampus dan akhirnya dinyatakan tutup usia.

Hasil Autopsi

Berdasarkan hasil autopsi, Putu Satria mengalami luka di bagian ulu hati korban yang menyebabkan pecahnya jaringan paru-paru.

Kemudian, polisi juga mendapati bahwa penyebab hilangnya nyawa korban yang paling utama adalah upaya pertolongan yang tidak sesuai prosedur dilakukan oleh tersangka.

"Ketika dilakukan upaya, menurut tersangka ini adalah penyelamatan, di bagian mulut, sehingga itu menutup oksigen, saluran pernapasan, kemudian mengakibatkan organ vital tidak mendapat asupan oksigen sehingga menyebabkan kematian," jelas Gidion.

"Jadi luka yang di paru itu mempercepat proses kematian, sementara yang menyebabkan kematiannya justru setelah melihat korban pingsan atau tidak berdaya, sehingga panik kemudian dilakukan upaya-upaya penyelamatan yang tidak sesuai prosedur," papar Gidion.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved