Taruna STIP Tewas

Nasib Taruna STIP Penganiaya Putu Satria hingga Tewas: Status Dicopot, Kelakuan Dibongkar Sosok Ini

T (inisial) (21), taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) terduga pemukul juniornya, Putu Satria Ananta Rustika sudah dibawa polisi. Ini nasibnya.

Editor: Musahadah
kolase tribun jakarta/istimewa
Putu Satria, taruna STIP tewas diduga dianiaya seniornya pada Jumat (3/5/2024). 

"Kemudian, mereka berlima disuruh baris paling pertama korban (Putu), kedua Angga ketiga Dicky, keempat Jeremy, kelima Reski," sambung Suprobo.

Karena Putu berada di paling depan barisan, ia paling dulu kena pukul T.

Setelah itu, keempat teman Putu yang menyaksikan kejadian tersebut disuruh meninggalkan kamar mandi.

Usai kejadian itu, Putu langsung dibawa ke klinik yang ada di sekolahnya.

Namun, saat dibawa dan dilakukan pemeriksaan, nadi Putu sudah tidak lagi berdetak.

Ia dinyatakan meninggal pukul 15.00 WIB.

"Karena pada saat diperiksa di klinik setempat, sudah dalam kondisi tidak ada nadinya. Ini sebagai tanda hilangnya nyawa," ujarnya.

Polisi pun membawa jenazah Putu ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk melakukan visum guna penyelidikan lebih lanjut.

Suprobo mengungkapkan, ulu hati Putu dipukul sebanyak lima kali oleh T sebelum ia tewas.

"Korban dipukul dengan tangan mengepal oleh pelaku berinisial T sebanyak lima kali ke arah ulu hati," ujar Suprobo.

Usai dipukul, Putu langsung lemas dan terkapar, berujung meninggal dunia sesaat sebelum dibawa ke klinik.

Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengatakan, terdapat luka lebam di sekitar ulu hati jenazah P.

"Ada luka lebam bekas kekerasan di bagian sekitar ulu hati. Bukan benda tumpul tapi luka tumpul," ungkap Gidion.

Meski terlihat ada bekas luka lebam pada ulu hati korban, Gidion belum bisa memastikan penyebab kematian Putu secara gamblang.

Pasalnya proses visum terhadap jasad korban belum dilakukan.

"Kami masih menunggu surat permintaan visum (SPV) tertulis dari penyidik, sebagai prosedur baku pemeriksaan kami," kata Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramatjati Brigjen Hariyanto saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat.

Jika tidak ada SPV dari pihak penyidik kepolisian, Hariyanto dan tim belum bisa memeriksa jenazah Putu. "Semoga SPV cepat diterima," harapnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Insiden Berulang Senior Pukuli Junior hingga Tewas, Ketua STIP Jakarta: Di Luar Kuasa Kami

Baca berita selengkapnya di Google News Surya.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved