Pilgub Jatim 2024
4 Alasan Khofifah Lebih Unggul Ketimbang Risma dalam Bursa Calon Gubernur Jatim Menurut Pengamat
Pengamat Politik Unair membeberkan Beberapa Alasan Khofifah Lebih Unggul Ketimbang Risma dalam Bursa Calon Gubernur Jatim.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
"Bahkan, ngomong pengin kalau enggak berani, untuk menjadi pengin, itu aja enggak berani. Karena, ya itu tadi, risikonya berat. Berat sekali. Berat sekali. Teman-teman mungkin enggak percaya. Aku ngomong kok aneh ya?" jelasnya.
Risma mengatakan dulu dirinya juga sempat enggan saat dicalonkan menjadi Wali Kota Surabaya.
Menurut Risma, menjadi pemimpin di sebuah daerah bukanlah pekerjaan mudah karena memiliki tanggung jawab yang berat.
"Enggak ada. Saya harus ngulang berapa kali ya? Coba lihat. Saat saya awal jadi wali kota, jadi orang nomor satu di suatu daerah itu tidak mudah," kata Risma.
"Begitu disumpah, itu tanggung jawabnya bukan hanya di dunia. Kenapa? Saya tidak mau, kenapa? Ya saya tetap manusia punya kekurangan ya," lanjutnya.
Risma mengaku takut memiliki kekurangan saat menjadi seorang kepala daerah.
"Saya tidak mau, ternyata saya punya kekurangan, saya tidak bisa menyelesaikan masalah mereka," kata Risma.
"Itu yang saya takut. Karena itu saya tidak berani ngomong ya atau tidak," pungkas Risma.

Meski demikian, Risma masih punya peluang dalam Pilgub Jatim 2024.
Risma diprediksi bisa menjadi lawan serius bagi petahana Khofifah Indar Parawansa.
Dari sisi politik, opsi mengusung Risma ini juga dinilai bisa memberikan keuntungan politik terhadap PDI Perjuangan.
Nama Risma sebagai representasi kader internal saat ini memang tengah diwacanakan PDIP untuk maju pada Pilgub Jatim 2024 mendatang.
Di samping opsi memberangkatkan kader, PDIP juga menimbang peluang untuk merapat ke kubu Khofifah.
Direktur Surabaya Survey Center (SSC) Mochtar W Oetomo menilai dibanding pilihan merapat ke kubu Khofifah, opsi memunculkan kader internal dinilai lebih bisa menguntungkan PDIP.
Sebab, kubu Khofifah kini sudah diisi oleh banyak partai besar yang telah lebih dulu memberi rekom.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.