Pilgub Jatim 2024
4 Alasan Khofifah Lebih Unggul Ketimbang Risma dalam Bursa Calon Gubernur Jatim Menurut Pengamat
Pengamat Politik Unair membeberkan Beberapa Alasan Khofifah Lebih Unggul Ketimbang Risma dalam Bursa Calon Gubernur Jatim.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
3. Partai Pengusung Risma Tak Bisa Melebur dengan Jokowi
Tak hanya itu, Fahrul menyebut posisi Risma sebagai kader PDI Perjuangan mampu memberikan keuntungan bagi Khofifah yang notabenenya bukan merupakan anggota partai.
"PDI Perjuangan sampai sekarang belum bisa sepenuhnya melebur dengan Pak Jokowi, setelah beberapa kali ada ketegangan," ucapnya.
4. Khofifah Lebih Punya Pengalaman
Faktor selanjutnya, yakni Khofifah lebih memiliki pengalaman bertarung di pesta politik skala Jawa Timur. Sedangkan Risma, masih sebatas Kota Surabaya.
"Bu Risma secara elektabilitas teruji di level Surabaya dan belum pernah teruji di level provinsi," ucapnya.
Namun, Fahrul tak memungkiri ketika nantinya Risma menjadi pesaing Khofifah di Pilkada Jawa Timur maka kontestasi berjalan lebih ketat dan dinamis, tak jauh berbeda ketimbang kondisi saat Pemilu 2024.
Sebab, Khofifah diprediksi-nya mendapatkan dukungan dari simpatisan pasangan Prabowo-Gibran, sedangkan Risma mendapatkan sumbangan dari pendukung Ganjar-Mahfud.
"Artinya petanya tidak berubah, tinggal pendukung nomor urut 1 (Anies-Muhaimin) arahnya ke mana," kata Fahrul.
Baca juga: 3 Tokoh Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jatim Saingan Khofifah Menurut Survei ARCI, Ada Emil Dardak
Sebelumnya, Khofifah Indar Parawansa ternyata masih berpeluang ketemu Tri Rismaharini dalam pertarungan Pilgub Jatim 2024.
Hal ini lantaran Risma mengaku tak berani maju dalam Pilkada DKI Jakarta.
Padahal, sebelumnya Risma sempat digadang-gadang bakal diusung maju dalam Pilgub DKI Jakarta.
Risma baru-baru ini mengatakan dirinya tidak mau maju menjadi calon gubernur Jakarta lantaran tidak memiliki modal uang maupun keberanian.
Selain itu, Risma tidak berani maju dalam Pilkada Jakarta karena tanggung jawab yang besar sebagai kepala daerah.
"Yang pertama aku enggak punya uang, satu. Yang kedua itu tadi. Apa namanya? Aku enggak berani. Enggak berani aku ngomong," ujar Risma di kantor Kemensos, Jakarta, Jumat (26/4/2024).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.