Berita Kota Surabaya

Sambut Hari Pendidikan, Istri Wali Kota Surabaya Launching Buku Perlindungan dan Anti Kekerasan Anak

Ini wujud komitmen dan kepedulian penulis terhadap pentingnya literasi dalam pendidikan anak usia dini dan perlindungan anak di Kota Surabaya

|
surya/bobby constantine koloway
Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani Eri Cahyadi memperkenalkan buku berjudul “Stop Aku Tidak Suka” yang berkaitan perlindungan dari kekerasan, Belajar Tentang Kebakaran dan Cuaca Ekstrem”, lalu “Banjir dan Gempa” yang berkaitan dengan mitigasi bencana. 

SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA - Dunia pendidikan di Indonesia masih membutuhkan banyak buku sebagai referensi yang mengajarkan bagaimana membudayakan pendidikan tanpa kekerasan pada anak.

Kekhawatiran terhadap kekerasan anak itu pula yang mendorong launching buku bertema serupa menjelang Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Kota Surabaya.

Launching buku untuk menyambut Hardiknas yang diperingati setiap 2 Mei itu dilakukan Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani Eri Cahyadi, Selasa (30/4/2024). Ada 3 buku yang diluncurkan oleh istri Wali Kota Surabaya tersebut.

Berlangsung di Graha Unesa Surabaya, masing-masing buku tersebut membahas tentang perlindungan dari kekerasan hingga belajar tentang mitigasi bencana.

Di antaranya: “Stop Aku Tidak Suka” yang berkaitan dengan perlindungan dari kekerasan, "elajar Tentang Kebakaran dan Cuaca Ekstrim”, lalu “Banjir dan Gempa” yang berkaitan dengan mitigasi bencana.

Peluncuran buku itu dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset , dan Teknologi (Kemendikbud) dan Kementerian Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen-PPA). Hadir pula sekitar 4.347 bunda PAUD se-Surabaya.

Rini Indriyani berharap, ketiga bukunya dapat memperkaya perspektif anak dalam mengantisipasi berbagai hal. Buku berjudul "Stop Aku Tidak Suka" misalnya, akan dibagikan secara gratis kepada seluruh satuan pendidikan jenjang PAUD dan SD di Kota Surabaya.

Launching buku tersebut dilakukan jelang Hardiknas, Kamis (2/5/2024) dan Hari Jadi Kota Surabaya (31 Mei 2024). "Ini wujud komitmen dan kepedulian penulis terhadap pentingnya literasi dalam pendidikan anak usia dini dan perlindungan anak di Kota Surabaya,” kata Rini.

Rini tidak sendirian, penyusunan buku ini juga melibatkan psikolog klinis dan psikologi agama. Hal ini bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai edukasi dalam buku ini, khususnya terkait dengan perlindungan anak.

Melalui metode mendongeng yang menyenangkan, buku ini akan memberikan pemahaman kepada anak-anak usia dini. Mereka harus paham untuk melindungi atas bagian tubuh mana yang tidak boleh disentuh oleh orang lain, dan berani berkata tidak.

Serta mau meminta pertolongan kepada orang dewasa jika mereka merasakan ketidaknyamanannya atas perlakuan orang lain. “Jadi melalui buku ini kita ajarkan sejak dini bagaimana menjaga diri," kata Bunda PAUD Surabaya ini.

"Kalau sudah diajarkan sejak dini, mereka akan berani menolak dan berkata tidak ketika barang-barang atau badannya akan disentuh oleh orang lain,” lanjut Bunda Literasi Surabaya ini.

Buku mitigasi bencana untuk jenjang PAUD juga penting untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan terkait dengan antispasi dan penanganan yang dilakukan anak-anak. Buku dikemas dengan ilustrasi yang menarik.

Buku ini sekaligus mengajak anak mempraktekkan dan memperkaya pengetahuan mereka tentang mitigasi bencana. “Diharapkan dengan adanya buku ini anak-anak usia dini dapat lebih siap menghadapi bencana alam,” katanya.

Kegiatan ini selaras dengan program pemerintah pusat untuk terus berusaha menekan angka kekerasan terhadap anak dan perempuan. “Makanya, di Surabaya kita ingin ajarkan pencegahan kekerasan itu sejak dini karena itu butuh pembiasaan sejak anak-anak,” katanya. *****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved