Polisi Tewas

Rekam Jejak Kombes Julianto Sirait yang Diperiksa Propam Polda Sulut Imbas Tewasnya Brigadir Ridhal

Inilah rekam jejak Kombes Julianto Sirait, Kapolresta Manado, Sulawesi Utara yang diperiksa Propam Polda Sulut menyusul tewasnya Brigadir Ridhal.

Editor: Musahadah
kolase istimewa/tribun manado
Kapolresta Manado Kombes Julianto Sirait diperiksa Propam Polda Sulut atas kasus Brigadir Ridhal yang tewas di rumah pengusaha di Jakarta. 

SURYA.CO.ID - Inilah rekam jejak Kombes Julianto Sirait, Kapolresta Manado, Sulawesi Utara (Sulut) yang diperiksa Propam Polda Sulut menyusul tewasnya anggotanya, Brigadir Ridhal Ali Tomi.

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas di dalam mobil Alphard yang terparkir di rumah pengusaha batubara, Indra Pratama, di Jalan Mampang Prapatan IV, Kelurahan Tegal Parang, Mampang, Jakarta Selatan.       

Brigadir Ridhal yang masih tercatat sebagai anggota Satlantas Polresta Manado itu tewas diduga dengan mengakhiri hidupnya sendiri. 

Kabid Humas Polda Sulut, Kombes Pol Michal Irwan Thamsil mengungkapkan, pemeriksaan terhadap Kombes Julianto Sirait dilakukan lantaran Brigadir Ridhal diketahui bertugas sebagai ajudan pengusaha di Jakarta tanpa izin.

Brigadir Ridhal sendiri disebut-sebut sudah bertugas sebagai ajudan pengusaha di Jakarta selama dua tahun, sejak 2021.

Baca juga: Rekam Jejak Indra Pratama, Pemilik Rumah Tempat Brigadir Ridhal Tewas dalam Alphard Dikuak Tetangga

"Jadi sekali lagi tanpa sepengetahuan dari pimpinan atau kasatkernya di Polresta Manado," ungkap Thamsil.

Kabar cutinya Brigadir Ridhal awalnya awal yang didapat dari satuan korban.

Namun, hasil pendalaman Polda Sulut akhirnya didapat informasi jika  yang bersangkutan ketika menjadi driver atau ajudan itu tidak dilengkapi surat tugas maupun izin dari kesatuan, 

Michael memastikan Brigadir Ridhal tak sepenuhnya berada di Jakarta. Korban bolak-balik selama mengawal seorang pengusaha itu.

"Kalau dari hasil pemeriksaan dia sejak Desember 2021 tapi informasinya kan tidak full (di Jakarta), datang pergi datang pergi," ungkapnya.

Lalu, siapa sebenarnya Kombes Julianto Sirait? 

Dikutip dari Tribun Manado, Kombes Julianto Sirait lahir pada 1 Juli 1978.

Ia lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1999 yang berpengalaman di bidang reserse.

Setelahnya, ia melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan lulus pada 2005.

Setahun setelahnya, ia juga lulus dari Universitas Bhayangkara Jaya.

Dikutip dari Tribratanews Manado, Julianto menjabat sebagai Kapolresta Manado sejak 28 Desember 2021.

Saat itu, ia menggantikan Kombes Pol Elvianus Laoli.

Sebelum menjadi Kapolresta Manado, Julianto pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Polresta Serdang.

Ia juga pernah menjabat Kanit IV Subdit III Dittipidum Bareskrim Polri.

Selama menjadi Kanit IV Subdit III Dittipidum Bareskrim Polri, Julianto banyak mengungkap kasus perdagangan orang.

Dari Jakarta, Julianto kemudian dimutasi ke Sulawesi Selatan dan ditunjuk menjadi Kapolres Tana Toraja.

Kombes Pol Julianto Sirait terakhir kali menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 31 Desember 2023.

Menurut LHKPN tersebut, Julianto tercatat memiliki total kekayaan hingga Rp9 miliar.

Aset dengan nominal terbanyak adalah dua properti serta kas dan setara kas.

Untuk kendaraan, ia hanya mempunyai satu unit, yaitu mobil Honda CRV senilai Rp250 juta.

Berikut ini rincian harta kekayaan Julianto, dikutip dari elhkpn.kpk.go.id:

II. DATA HARTA

A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 5.501.200.000

Tanah Seluas 800 m2 di KAB / KOTA KOTA BANDAR LAMPUNG , HASIL SENDIRI Rp. 2.500.700.000
Tanah dan Bangunan Seluas 400 m2/350 m2 di KAB / KOTA KOTA BANDAR LAMPUNG , HIBAH DENGAN AKTA Rp. 3.000.500.000
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 250.000.000

MOBIL, HONDA CRV MINIBUS Tahun 2014, HASIL SENDIRI Rp. 250.000.000
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 460.000.000

D. SURAT BERHARGA Rp. ----

E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 3.268.000.000

F. HARTA LAINNYA Rp. ----

Sub Total Rp. 9.479.200.000

III. HUTANG Rp. ----

IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 9.479.200.000

Kronologi Jasad Brigadir Ridhal Ali Tomi Ditemukan 

Gelagat Brigadir Ridhal sebelum tewas di Jakarta diungkap sang istri di Manado. Alasannya dia pergi ke Jakarta terungkap.
Gelagat Brigadir Ridhal sebelum tewas di Jakarta diungkap sang istri di Manado. Alasannya dia pergi ke Jakarta terungkap. (kolase tribun jakarta/tribun manado/istimewa)

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan oleh beberapa saksi yaitu Bobbi Adi Marta Anggota Yonif 210 dan seorang karyawan bernama Mario Fransisco Pardosi.

Awalnya, saksi Bobi sedang menyapu halaman belakang kediaman.

Tiba-tiba dia mendengar suara benturan dari arah garasi rumah tempat dia bekerja.

Dia bersama temannya langsung menuju ke arah bunyi suara itu.

Di situ dia melihat mobil Alphard warna hitam Nopol B-1544-QH bertabrakan dengan Mobil jenis Lexus warna Putih Nopol AD-1-JKW yang sedang terparkir di garasi.

Saksi kemudian memeriksa ke dalam mobil Alphard dengan cara mengintip dari kaca sebelah kanan.

Di situ dia melihat korban sudah tidak sadar dan di kepala sebelah kanan sudah mengeluarkan darah yang diduga terkena tembakan.

Saat dipanggil panggil korban sudah tidak menjawab.

Saksi kemudian memanggil saksi Mario yang sedang berada di halaman belakang dan bersama sama mengecek keadaan korban meninggal dunia. 

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal mengatakan korban ditemukan tewas karena diduga bunuh diri karena masalah pribadi.

"Dugaan masalah pribadi," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal saat dihubungi, Sabtu (27/4/2024), seperti dikutip dari Tribunnews.com.

Brigadir Ridhal diduga mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri menggunakan sebuah pistol di dalam mobil Toyota Alphard, Kamis (25/4/2024).

Korban mulanya berhenti di salah satu rumah warga yang terletak di Jalan Mampang Prapatan IV, Jakarta Selatan sesuai video CCTV yang diterima Kompas.com, Jumat (26/4/2024),

Setelah berhenti beberapa menit, Brigadir Ridhal Ali Tomi disinyalir langsung melancarkan aksinya.

Brigadir RAT diduga menembakkan peluru ke arah pelipisnya menggunakan senjata api (senpi) jenis HS dengan kaliber 9 milimeter.

Usai mengakhiri hidupnya, mobil Alphard berwarna hitam yang dikemudikan korban tiba-tiba bergerak dan berbelok ke kanan.

Mobil lalu menabrak kendaraan roda empat yang sedang terparkir di halaman depan rumah warga.

Pascaperistiwa itu, warga yang mendengar suara tabrakan lalu berbondong-bondog menghampiri lokasi.

Mereka kemudian membuka pintu mobil untuk mengecek keadaan Brigadir RAT dan korban ditemukan sudah dalam keadaan tak bernyawa.

"Kami menemukan ada luka di kepala dari korban dari pelipis kanan dan pelipis kiri," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro, Jumat (26/4/2024).

Bintoro mengungkapkan, bekas tembakan juga ditemukan di atap mobil.

"Demikian juga kami menemukan adanya bekas tembakan di atas daripada mobil tersebut," ungkap dia.

Selain itu, polisi telah mengamankan CCTV yang merekam dugaan bunuh diri tersebut.

"Dari keterangan saksi dan juga barang bukti serta digital forensik yang kami dapatkan, kami bisa menyimpulkan bahwa dugaan sementara yang bersangkutan melakukan bunuh diri," ujar Bintoro.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Profil Kombes Julianto Sirait, Kapolresta Manado Diperiksa soal Brigadir RAT Jadi Ajudan Tanpa Izin

Silakan baca berita selengkapnya di Google News Surya.co.id

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved