Berita Probolinggo

Jumlah Kasus DBD di Probolinggo Jatim Capai Ribuan, Belasan di Antaranya Meninggal Dunia

Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, Januari-April 2024, jumlah pasien DBD mencapai ribuan pasien dengan belasan pasien meninggal dunia.

|
Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Ahsan Faradisi
Sejak awal Januari hingga April ini, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Probolinggo mencapai ribuan pasien. 

SURYA.CO.ID, PROBOLINGGO - Sejak awal Januari hingga April ini, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Probolinggo mencapai ribuan pasien.

Bahkan dari ribuan pasien DBD tersebut, ada belasan orang yang meninggal dunia.

Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo, Januari-April 2024, jumlah pasien DBD mencapai 1.328 pasien dengan 15 pasien meninggal dunia.

Angka tersebut mengalami peningkatan, jika dibandingkan dengan Bulan Maret 2024.

Yang mana sebulan sebelumnya angka pasien DBD barada di angka 993, dengan jumlah pasien meninggal dunia 12 orang.

Kepala Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Kabupaten Probolinggo dr Nina Kartika mengatakan, ada beberapa daerah yang sejak bulan Maret lalu jadi penyumbang terbanyak.

"Untuk penyumbang pasien DBD terbanyak ada di Kecamatan Paiton, Besuk dan Kraksaan. Kalau untuk penyumbang pasien DBD meninggal dunia terbanyak itu Kecamatan Besuk, Tiris, Kraksaan," kata dr Nina Kartika, Senin (29/4/2024).

Tingginya curah hujan di wilayah Kabupaten Probolinggo, lanjutnya, serta musim pancaroba jadi salah satu faktor meningkatnya sebaran penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti tersebut.

"Oleh karena itu, PSN atau Pemberantasan Sarang Nyamuk saat ini penting dan harus dilakukan semua masyarakat tanpa terkecuali. Terlebih bagi masyarakat yang rumahnya dekat dengan rumah pasien DBD," ujar dr Nina.

Oleh karenanya, diimbau juga, selain rutin melakukan kegiatan PSN di tempat perkembangbiakan nyamuk, juga harus mengetahui beberapa tempat yang jadi sarang jentik dan nyamuk.

"Penyakit DBD adalah penyakit basis lingkungan, jadi apabila ada kasus DBD segera melakukan gerakan bersama pemberantasan sarang nyamuk, secara menyeluruh dan berkesinambungan," pungkasnya. (Ahsan Faradisi)


Ikuti Berita Menarik Lainnya di Google News SURYA.co.id


Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved