Berita Surabaya

Baru Merantau di Surabaya, Ibu 2 Anak Asal Probolinggo Jatim Tersambar KA Sembrani di Tandes

Ibu asal Probolinggo, Jatim, tewas usai tersambar Kereta Api (KA) Sembrani di perlintasan dekat Stasiun Tandes, Jalan Raya Tandes, Surabaya.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Cak Sur
Istimewa
Jenazah ibu asal Probolinggo, Jatim, saat dievakuasi oleh Tim BPBD Kota Surabaya, Jumat (26/4/2024). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Seorang ibu tewas usai tersambar Kereta Api (KA) Sembrani rute Surabaya-Jakarta di perlintasan dekat Stasiun Tandes, Jalan Raya Tandes, Surabaya, Jumat (26/4/2024) sekitar pukul 12.50 WIB.

Informasinya, korban berinisial PP (37) Dusun Triwung, Warujinggo, Leces, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur (Jatim).

Diketahui, korban baru dua pekan berkunjung ke kediaman kerabatnya di Kecamatan Tandes, Surabaya.

Kapolsek Tandes Polrestabes Surabaya Kompol Budi Waluyo mengatakan, korban merupakan perantauan asal Kabupaten Probolinggo yang baru tinggal selama dua pekan di Kota Surabaya.

Selama dua pekan ini, korban diketahui tinggal di kediaman kerabatnya yang telah dianggap sebagai ibu angkat, berinisial SMH (69) warga Jalan Tandes Kidul 1, Tandes, Surabaya.

Kepentingan korban selama di Kota Surabaya, adalah untuk merantau mengadu nasib dengan mencari pekerjaan melalui beberapa teman kenalannya.

Korban, lanjut Budi, diketahui telah memiliki dua orang anak yang sedang menempuh pendidikan di pondok pesantren.

"Dia di Surabaya baru 2 pekan, dalam rangka mencari kerja. Korban sudah punya 2 anak. Orang Probolinggo. Kata ibu angkatnya dia punya anak di pondok," ujar Budi saat dihubungi SURYA.CO.ID.

Awalnya, korban berkunjung ke rumah kos temannya yang berinisial MWD untuk bertanya mencari lowongan pekerjaan, sekitar pukul 09.00 WIB.

Kemudian, sekitar pukul 12.00 WIB, korban berpamitan pulang untuk menunaikan ibadah salat Zuhur ke rumah ibu angkatnya.

Korban lantas berjalan kaki menyeberangi rel KA untuk kembali pulang. Namun, diduga korban tidak menyadari ada KA hendak melintas di saat hampir bersamaan.

Tak pelak, lanjut Budi, korban tersambar lokomotif KA Sembrani hingga meninggal dunia seketika di lokasi kejadian.

Berdasarkan hasil olah TKP yang dilakukan Tim Inafis Polrestabes Surabaya dan mendengar keterangan sejumlah saksi, insiden tersebut merupakan insiden kecelakaan tak terduga, bukan merupakan aksi nekat untuk mengakhiri hidup secara tak wajar.

"Iya murni kecelakaan, bukan bunuh diri. Barang gak ada. Bahkan baju yang dipakai korban saat ini merupakan baju milik teman kosan yang dimintai tolong mencari kerja," jelas Budi.

Oleh karena itu, Budi tak henti-hentinya mengimbau masyarakat yang bermukim dekat jalur perlintasan rel KA untuk senantiasa berhati-hati saat secara terpaksa harus menyeberangi rel.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved