Berita Viral

Nasib Siswi SMA di Maumere yang Tak Boleh Ikut Ujian Gegara Nunggak Rp 50 Ribu, Ini Respon Sekolah

Beginilah nasib seorang siswi SMA di Maumere, Kabupaten Sikka, NTT bernama Dian yang viral tak boleh ikut ujian gegara nunggak Rp 50 ribu.

kolase instagram dan Tribunnews
Dian (kiri), Siswi SMA di Maumere yang Tak Boleh Ikut Ujian Gegara Nunggak Rp 50 Ribu. Simak nasibnya. 

SURYA.co.id - Nasib seorang siswi SMA di Maumere, Kabupaten Sikka, NTT bernama Dian viral di media sosial.

Pasalnya, siswi SMA Negeri 2 Maumere itu tak boleh ikut ujian lantaran nunggak uang sekolah sebesar Rp 50 ribu.

Nasib pilu Dian ini salah satunya diunggah akun Instagram @fakta.jakarta.

Mulanya Dian tampak sedang duduk seorang diri dihampiri oleh perekam video.

“Duduk di luar sini kenapa?” tanya perekam video.

Baca juga: Sosok Nasywa, Siswi SMA di Jambi Jadi Pembicara Pertemuan Internasional Perubahan Iklim di Dubai

“Kendala uang sekolah mama, Rp 50 ribu,” jawab Dian.

Dian mengaku sudah memberi tahu orang tuanya terkait pelunasan uang sekolah ini, namun orang tuanya menjawab belum memiliki biaya untuk melunasinya.

“Mama bilang uangnya belum ada,” kata Dian.

Orang tua Dian menitip pesan kepada pihak sekolah agar anaknya diberi kesempatan ikut ujian terlebih dahulu, jika sudah ada uang mereka berjanji bakal melunasinya.

Pesan tersebut, kata Dian sudah dia sampaikan kepada pihak sekolah, namun pihak sekolah tetap melarang Dian ikut ujian sebelum melunasi biaya tersebut.

“Pihak sekolah mintanya harus dibayar semua dulu baru bisa masuk sekolah, masuk ujian,” pungkasnya.

Dian yang berhasil diwawancarai wartawan mengaku keterlambatan pembayaran uang sekolah itu sudah disampaikan kepada sekolah dan kepada orangtuanya.

"Saya sudah sampaikan ke orangtua, tapi orangtua minta supaya sekolah mengizinkan saya ikut ujian dulu. Nanti habis ujian besok lusa ada uang baru dikasih," ungkap Dian menirukan pesan orangtuanya.

Baca juga: Profil Lengkap Pengemudi Fortuner Berplat TNI Palsu, Profesi hingga Tabiat Aslinya di Mata Tetangga

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Hendrik Hadir kepada wartawan menegaskan bahwa kondisi di sekolahnya itu seperti yang terjadi saat ini.

Ia menjelaskan bahwa tunggakan uang sekolah itu sebenarnya akumulasi dari tahun kemarin dan semester kemarin.

"Pembayarannya juga bertahap agar tidak berat. Kenyataannya masih ada tungggakan.

Pihak sekolah juga memikirkan psikologi anak dan psikologi orangtua menghadapi ujian tidak terbebani lagi soal uang," lanjutnya.

Saat disinggung berapa siswa yang dipulangkan, Hendrik mengaku kurang lebih 20 orang.

Hal yang sama juga disampaikan Kepala SMAN 2 Maumere, Andreas Benyamin Edi, S.Pd saat dikonfirmasi terpisah.

Menurutnya, para siswa yang dipulangkan alias dilarang ikut ujian itu merupakan strategi dari pihak sekolah.

"Itu strategi kami untuk anak pulang dan menyampaikan kepada orang tua untuk menyadari dan berusaha menyelesaikan tunggakan uang sekolah dari semester sebelumnya," pungkasnya.

Sebelumnya, hal serupa juga pernah terjadi di Bantul.

Sejumlah peserta didik di SMP Muhammadiyah Banguntapan, Kabupaten Bantul mendapatkan perlakuan yang tidak mengenakkan.

Baca juga: Nekat Buka Kaca Lebar-lebar di Area Singa Taman Safari, Penumpang Mobil Xenia Ngeyel Diperingatkan

Mereka tidak diperbolehkan mengikuti ujian akhir semester karena belum membayar uang masuk.

Salah satu orangtua murid, Risyanto (42) asal Banguntapan mengungkapkan, anaknya yang duduk di kelas 7 tidak diperbolehkan mengikuti simulasi ujian karena belum membayar uang atau biaya masuk sekolah.

ILUSTRASI
ILUSTRASI (IST)

"Senin itu harusnya simulasi tetapi anak saya tidak boleh ikut dan pada Selasa (7/6/2022) ujian dimulai.

Berhubung anak saya sudah matur (berbicara) dengan bagian keuangan tetap nggak boleh, ya sudah pulang saja," kata Risyanto ditemui di SMP Muhammadiyah, Banguntapan, Jumat (10/6/2022).

Dia menyayangkan sikap dari pihak sekolah karena tidak memperbolehkan anaknya mengikuti ujian karena kurang membayar uang masuk sekolah.

"Saya akui saya kurang masalah biaya, bisa dikomunikasikan dan hari ini saya bayar sebagian," ujarnya.

Apa yang dialami Risyanto juga dialami sejumlah orangtua murid lainnya.

Para murid yang belum lunas tersebut dikabarkan enggan masuk sekolah ikut ujian.

Baca juga: Ingat Richard Eliezer atau Bharada E Mantan Ajudan Ferdy Sambo? Kabarnya Tengah Berbahagia

"Anaknya belum mau masih takut, karena ada anak suruh mengerjakan di luar," katanya.

Risyanto menambahkan, nama-nama anak yang belum membayar disampaikan pada Whatsapp (WA) grup yang isinya orangtua atau wali murid.

"Di grup WA itu ada nama-namanya siapa saja kurangnya berapa. Kemarin saya protes ke kepala sekolah. Itu grup wali murid orangtua agak down juga. Sampai saat ini gak ikut ujian ujian akhir," katanya.

Dia mengatakan, biaya uang masuk sekolah sudah diberikan.

Hanya, dia tidak menemukan adanya dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) maupun rinciannya oleh pihak sekolah tetapi pada rincian itu dirinya tidak menemukan adanya dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) atau BOS daerah (Bosda).

"Ada pertanyaan lagi di dalam rincian pembiayaan satu tahun itu nggak ada rincian dana BOS dan BOSdanya. Kami merasa berat dengan rincian 4 juta lebih.

Saya merasa kok BOS-nya gak ada wali murid yang lain juga sama saja," kata dia.

Terkait persoalan ini pihak SMP Muhammadiyah Banguntapan masih belum enggan berkomentar.

"Mohon maaf kami belum bisa memberikan statemen apapun karena kepala sekolah saat ini pergi, nanti kepala sekolah yang menyampaikan," kata salah satu perwakilan dadi sekolah yang enggan disebut namanya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Viral Siswa SMA Negeri 2 Maumere Tidak Ikut Ujian Karena Menunggak Uang Sekolah, Warganet Mau Bantu.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved