Masuk Bursa Pilkada 2024, Gus Sadad Tanggapi Elektabilitasnya Naik Pasca Safari Politik di Jatim

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Ketua DPD Gerindra Jawa Timur Anwar Sadad (Gus Sadad) masuk dalam bursa Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jawa Timur dalam sejumlah lembaga survei.

Menanggapi hal tersebut, Gus Sadad tak ingin jumawa.

Di dalam survei terbaru Accurate Research And Consulting Indonesia (ARCI) pada Rabu (27/3/2024) misalnya, Gus Sadad masuk dalam daftar calon potensial. Baik dari sisi Calon Gubernur maupun Kandidat Wakil Gubernur.

Untuk kategori kesukaan misalnya, Gus Sadad mendapatkan 53,8 persen. Berada di empat besar, nama Wakil Ketua DPRD Jatim ini berada di antara mantan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (76,5 persen), Ketua Demokrat Jatim Emil Dardak (71,2 persen) dan Menteri Sosial Tri Rismaharini (51,2 persen).

Namun, Gus Sadad tak ingin berkomentar panjang.

Ia hanya mengingatkan kembali, bahwa partainya telah merekomendasikan Khofifah sebagai Calon Gubernur yang diusung bersama Golkar, Demokrat dan PAN dalam format Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Sebagai pimpinan partai di daerah, ia memilih fokus mengawal keputusan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tersebut.

Sekalipun demikian, Gus Sadad mengakui ada peluang partainya untuk mengusulkan kader internal di posisi Calon Wakil Gubernur.

"Belum ada sinyal soal siapa yang ditugaskan oleh partai untuk maju sebagai Calon Wakil Gubernur. Sebab, Partai Gerindra telah merekomendasikan Bu Khofifah sebagai Calon Gubernur, maka posisi yang paling memungkinkan untuk diisi (kader Gerindra) adalah wakil gubernur," jelas Gus Sadad, Jumat (19/4/2024).

Menariknya, melonjaknya elektabilitas Gus Sadad tersebut tak lama setelah ia berkeliling ke sejumlah wilayah Jawa Timur (Jatim) dalam beberapa bulan terakhir.

Sejumlah persepsi mengatakan, bahwa Gus Sadad tengah melakukan persiapan menuju Pilkada Jawa Timur.

Gus Sadad menegaskan, para kader Gerindra tak menjadikan posisi jabatan eksekutif sebagai target personal.

Namun demikian, para kader memang diminta untuk turun dan bertemu masyarakat sebagai bentuk pengabdian.

Karenanya, sejumlah kegiatan pertemuan pihaknya dengan mahasiswa, aktivis pergerakan, kalangan pesantren, hingga sejumlah organisasi selama Ramadhan lalu tak bisa dikaitkan begitu saja dengan even Pilkada.

Sekalipun, event yang ia gelar dengan mendatangi Surabaya, Jombang, Madiun hingga Lamongan tersebut berdekatan dengan pemilihan gubernur.