Pencurian Berujung Pembunuhan di Gresik

Sobikhul Alim Nekat Minum Sianida Setelah Aksi Kriminalnya Terbongkar Polisi, Pembunuhannya Keji

Satu tersangka lagi yang masuk dalam komplotan perampokan sadis di Desa Ima'an Gresik terkuak. Sobikhul Alim yang meninggal dunia di tengah sawah Desa

Penulis: Willy Abraham | Editor: Adrianus Adhi
ist
ilustrasi 

SURYA.co.id, GRESIK - Satu tersangka lagi yang masuk dalam komplotan perampokan sadis di Desa Ima'an Gresik terkuak.

Dia adalah Sobikhul Alim yang meninggal dunia di tengah sawah Desa Wotan, Panceng, Gresik.

Pria berusia 20 tahun ini terlibat dalam kasus perampokan sadis di agen bank BUMN Gresik Mahfud (42) di Desa Ima'an, Dukun, Gresik.

Sobikhul Alim yang juga tetangga korban berperan dalam perampokan sadis yang menewaskan Wardatun Toyibah (28) itu.

Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan mrngatakan ada tiga tersangka kasus perampokan sadis itu.

AS alias Asrofin (40) sudah ditangkap. Ahmad Midhol otak pembunuhan sadis berstatus DPO.

"Satu lagi SA. Semuanya warga Desa Ima'an," ujarnya, Selasa (9/4/2024).

Kematian Sobikhul yang ditemukan di ladang jagung setelah diperiksa polisi menimbulkan berbagai spekulasi.

Sebab, setelah Sobikhul ditemukan tewas sehari setelah polisi melakukan pemeriksaan.

Penemuan jasad pria di tengah ladang jagung wilayah Desa Wotan, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik, gegerkan warga, Selasa (26/3/2024).
Penemuan jasad pria di tengah ladang jagung wilayah Desa Wotan, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik, gegerkan warga, Selasa (26/3/2024). (SURYA/Willy Abraham)

Baca juga: Dijatah Rp 8 Juta Usai Ikut Bunuh Tetangga Sendiri, Warga Gresik Ini Mengaku Untuk Membeli Sabu

Masih mengenakan pakaian yang sama saat diperiksa oleh petugas di kantor polisi.

"Kemungkinan kuat, SA ini bunuh diri karena ketakutan setelah di periksa sebagai saksi."

"Ternyata dia adalah satu dari tiga pelaku perampokan di Desa Ima'an Dukun," tambah Aldhino.

Dari hasil autopsi yang dilakukan tim labfor Polda Jatim, tidak ada tanda kekerasan yang ditemukan dibagian tubuh luar SA.

Penyebab korban meninggal dipastikan karena kekurangan oksigen.

"Dari hasil autopsi, tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Korban meninggal karena Asfiksia atau masalah sistem pernapasan sehingga mengalami kekurangan oksigen," jelasnya.

Dari hasil tes lab yang dilakukan pihak kepolisian, korban mengalami kekurangan oksigen karena mengalami keracunan.

Hasil Laboratorium Forensik Polda Jatim, Sobikhul telah mengkonsumsi Sianida atau pembasmi hama.

"Ada kandungan sianida di lambung SA. Jadi kemungkinan tersebar dia meminum sianida karena ketakutan terungkap dan ditangkap," tutur Aldhino.

Meski demikian, Aldhino masih belum bisa membeberkan lebih jauh peran Sobikhul dalam aksi perampokan tersebut.

Ia ingin fokus meringkus otak pelaku yang saat ini tengah melarikan diri

Sebelumnya, Sekretaris Desa Wotan, Roihan membenarkan bila ada penemuan mayat di lahan jagung desanya.

Ia menjelaskan, mayat pertama kali ditemukan warganya bernama Hartono bersama temannya saat hendak ke Dukun melalui Jalan Desa Wotan- Desa Gedangan.

"Ditemukan sekitar pukul 6.00 WIB. Lokasi mayat tidak jauh dari jalan sehingga gampang terlihat orang yang lewat," ujarnya.

Kasus Pembunuhan Agen Bank 

Sejumlah kejanggalan terungkap dari kasus pembunuhan agen bank di Gresik.
Sejumlah kejanggalan terungkap dari kasus pembunuhan agen bank di Gresik. (kolase surya/willy abrahan/sugiyono)

Wardatun Toyyibah (28) yang selama ini dikenal sebagai agen bank plat merah itu tewas dengan banyak luka tusuk di tubuhnya . 

Sementara sang anak, NZ yang masih berusia 2,5 tahun terluka di kakinya. 

Berdasarkan hasil autopsi di RSUD Ibnu Sina terdapat empat luka tusuk di tubuh Wardatun Toyyibah.

"Ada empat luka tusuk, di leher bagian depan dua, di dada satu, dan satu di leher bagian belakang," ujar Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan.

Baca juga: Nasib Balita 2,5 Tahun Tahu Ibunya Dibunuh di Gresik: Masih Ketakutan, Ini Cara Polisi Memeriksanya

Dari empat luka tusuk tersebut, lanjutnya, yang membuat korban mengalami kematian karena luka tusuk di bagian dada.

"Yang mematikan karena luka tusuk di dada, itu mengenai ulu hati dan menembus ke jantung," tambahnya.

Hasil olah TKP, polisi mengamankan satu bungkus golok yang ditemukan di kasur milik korban.

"Barang bukti yang kita amankan ada sarung golok yang dicurigai milik pelaku yang tertinggal di kamar korban," terangnya.

Pihaknya menduga kuat, perempuan tersebut adalah korban perampokan lantaran terdapat barang yang hilang, seperti uang RP 160 juta dan ponsel korban. 

Suami korban, Mahfud (42) mengaku tidak tahu menahu mengenai tragedi yang dialami istrinya. 

Padahal, Mahfud berada di satu rumah dengan korban, hanya saja di ruangan berbeda. 

Mahfud mengaku saat kejadian dia tidur di ruang tamu. Terpisah dari istri dan anaknya yang tidur di kamar.

Pantauan surya.co.id, kamar tempat istri dan anaknya tidur persis di tembok belakang kursi ruang tamu, tempat dimana Mahfud mengaku tidur.

Mahfud mengaku baru tahu istrinya tewas pukul 05.00 Wib.

Dia meminta bantuan keluarganya untuk mengangkat jasad istrinya, lalu dimandikan dan ditutup jarik.

"Pertama tahu sekitar jam 5 lebih, tak lihat di bawah tempat tidur ada banyak darah. Kemudian saya langsung ke rumah kakak saya. Kakak saya yang pertama mengangkat jenazah istri saya," ujarnya.

Mahfud tidak tahu ciri-ciri pelakunya, darimana pelaku masuk, tidak mendengar suara apapun saat istrinya tewas, atau putrinya terluka.

Dalam benak Mahfud, dia mengira istrinya itu meninggal dunia karena bunuh diri.

"Kan tak kira bunuh diri atau apa, tapi kok ternyata barang saya hilang semua," ungkapnya.

Ia mengaku bahwa atas kejadian tersebut, uang miliknya yang berada di kamar istrinya hilang.

"Kan saya belum tahu ya motifnya apa, ternyata saya lihat loker saya kok hilang semua. Uang senilai hampir 160 juta dan handphone saya hilang," jelasnya.

Ia berasumsi bahwa saat kejadian, istrinya sempat melawan pelaku.

"Kemungkinan juga istri saya tahu dan melawan," imbuhnya.

>>> Update berita terkini di Google News Surya.co.id

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved