Berita Viral

Kisah Lengkap Wanita Bandung Pilih Ribut daripada Bayar Parkir Rp 10 Ribu, Dapat Perlakuan Buruk

Terungkap kisah lengkap wanita di Bandung memilih ribut daripada bayar parkir Rp 10 ribu, yang kisahnya viral di media sosial.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
KOLASE Instagram/SURYAMALANG
Wanita Bandung cerita pengalaman tak menyenangkan ketika parkir (kiri) Foto juru parkir (kanan) 

SURYA.co.id - Terungkap kisah lengkap wanita di Bandung memilih ribut daripada bayar parkir Rp 10 ribu, yang kisahnya viral di media sosial.

Kisah wanita bernama Astrid itu pertama kali diunggah oleh akun TikTok @rocketsquad.id.

Dalam unggahan itu, Astrid bercerita, dirinya hendak parkir di Jalan Sultan Agung, Kota Bandung, untuk membeli makanan.

Astrid kemudian menyampaikan keresehan mengenai keberadaan juru parkir (jukir) liar yang kerap mematok harga semena-mena.

"Guys, tolong jangan suka memberikan uang (bernominal) besar ke tukang parkir yang menyebalkan, kebiasaan," ucap Astrid menggunakan Bahasa Sunda.

Baca juga: Pilih Ribut Ketimbang Bayar Parkir Rp 10 Ribu, Wanita di Bandung Dapat Perlakuan Buruk dari Jukir

Digetok Parkir Rp 10 Ribu

Lalu, jukir menghampiri Astrid dan mematok harga parkir cukup tinggi.

"Jadi saya tadi mau parkir di Jalan Sultan Agung, Bandung, paling parkir di pinggir jalan berapa sih, Rp2.000 atau Rp4.000 gitu ya," tuturnya.

"Saat saya mau parkir, si tukang parkir itu tiba-tiba mengatakan 'Neng, parkir di sini Rp10.000,'" ucapnya menirukan.

Gak Terima

Perempuan itu pun tidak terima harus membayar uang parkir hingga Rp10.000.

"Saya enggak terima, 'saya sudah 25 tahun tinggal di Bandung, mana ada seperti itu,'" katanya.

"Udah gitu, jukirnya mengatakan, 'Memang segini (tarif parkir) di sini,'" ujarnya lagi.

Tak terima, Astrid pun menyamakan jukir itu dengan perampok.

"Terus saya jawab, 'Jangan gitu Mang, itu mah ngerampok namanya!'" tutur Astrid.

Baca juga: HEBOH Wanita Tak Terima Diminta Bayar Parkir Rp 10 Ribu, Kasus Tarif Parkir Sebelumnya Juga Viral

Malah Diteriaki

Setelah itu, jukir tersebut pun berteriak ke arah Astrid.

"Emang (jukir) berteriak, 'Udah jangan parkir di sini Neng kalau merasa dirampok, saya enggak maksa,'" ucapnya kesal.

Menurut Astrid, tindakan jukir itu sudah sama dengan pemaksaan.

"Jelas-jelas dengan dia ngusir begitu berarti maksa ingin saya bayar Rp10.000," keluhnya.

Jukir Tak Berani Datang

Kemudian, Astrid pun membeli jajanan berupa kue cubit di sekitar jalan tersebut.

Ketika kembali ke mobil, ia telah mempersiapkan uang sebesar Rp2.000 untuk membayar parkir.

Ia juga menyiapkan kamera untuk berjaga-jaga jika tukang parkir itu berbuat hal yang tidak diinginkan.

"Amang (jukir) tidak mau menghampiri, entah gengsi atau malu takut diviralkan," ungkapnya.

Astrid menuturkan, dirinya merasa tidak keberatan jika memang harus membayar tarif parkir lebih besar, asalkan tukang parkir itu memiliki perilaku yang santun.

"Saya bukannya tidak mau memberikan uang yang besar atau bagaimana, saya mau-mau aja asal tukang parkirnya baik," kata Astrid.

"Soalnya banyak banget tukang parkir yang tiba-tiba (meniupkan peluit) pas kita mau keluar, jadi saya susah sendiri parkir," tambahnya.

Sementara, para warganet pun banyak merasakan keluhan yang sama dengan pengendara mobil tersebut.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved