Kecelakaan Maut

Ternyata Nama Pemilik Gran Max Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek Palsu, Gemeteran Didatangi Polisi

Ternyata, identitas pemilik mobil GRan Max yang terlibat kecelakaan di tok Jakarta-Cikampek diduga palsu. Pemilik nama sampai gemeteran.

Editor: Musahadah
kolase kompas TV/kompas.com
Setiawan identitasnya ada di STNK mobil Gran Max yang kecelakaan di tol Jakarta-Cikampek, Senin (8/4/2024). 

SURYA.CO.ID - Kasus kecelakaan maut di Tol Jakarta-Cikampek, pada Senin (8/4/2024) pagi, mengungkap adanya pemalsuan identitas kepemilikan mobil. 

Mobil yang identitas pemilikannya palsu itu adalah Gran Max nopol B-1635-BKT.

Mobil Gran Max terlibat kecelakaan dengan Bus Primajasa nopol B-7655-TGD dan Daihatsu Terios  hingga mengakibatkan seluruh penumpangnya tewas.

Berdasarkan data yang tertera di STNK Gran Max, mobil tersebut dimiliki oleh seseorang bernama Yanti Setiawan Budidharma.

Yanti Setiawan Budidharma tinggal di Jalan duren nomor 16, RT 003/RW 009, Kelurahan Utan Kayu, Kecamatan Matraman jakarta Timur.

Baca juga: Sosok Pemilik Gran Max yang Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek, Semua Penumpang Tewas, Ada Anak-anak

Namun, saat polisi mendatangi kediaman Setyawan, terungkap jika pria berusia 62 tahun itu bukanlah pemilik mobil Gran Max. 

Setiawan menegaskan bahwa identitas yang ada dalam STNK itu bukan dirinya meski nama dan alamatnya sama.

"Data dari polisi adalah Yanti Setiawan Budidarma. Itu nama saya disangkut-pautin sama saudari Yanti ini. Saya tidak pernah mengenal namanya, Yanti pun enggak pernah (kenal)," ungkap dia kepada Kompas.com di Matraman, Jakarta Timur, Senin.

Setiawan mengaku, dia dan keluarganya sudah menempati alamat tersebut sejak tahun 2011.

Selain itu, tidak pernah ada yang namanya Yanti di keluarganya.

"Enggak ada sama sekali yang namanya Yanti. Warga sekitar juga enggak ada. Curiganya ada pemalsuan identitas," ucap dia.

"Tidak ada kaitannya sama sekali saya dengan korban. Enggak ada hubungan saya dengan saudari perempuan ini, Yanti ini, enggak tahu," lanjut Setiawan.

Setiawan mengaku, kedatangan polisi sangat mengagetkannya.

“Iya lah, kaget Mba. Coba Mba begitu, pingsan kali Mba. Ini gemetar nih kakinya. Perut saya agak mual,” kata Setiawan dari laporan video jurnalis Kompas.com, Michaela Winda, Senin.

Sang anak yang turut mendampingi, menyebut bahwa Setiawan sempat menangis dan harus membatalkan puasanya.

“Ini kerongkongan kering banget. Ini perut keram, kaki gemetaran,” ujar Setiawan.

Menurut Setiawan, dia baru pulang membeli beras saat Ketua RT mengantar sekitar lima orang polisi mendatangi rumahnya.

Lebih lanjut setiawan, mengungkapkan, dirinya dicecar sejumlah pertanyaan dan diperlihatkan soal identitasnya sebagai pemilik Gran Max yang alami kecelakaan di Tol Cikampek tersebut. Dalam identitas kepemilikan mobil tersebut tidak ada fotonya.

Tetapi, Setiawan mengatakan, foto KTP yang diperlihatkan memang benar adalah fotonya.

Oleh karena itu, dia menduga identitasnya dicatut sebagai pemilik Gran Max tersebut.

“Itu dia, ada pemalsuan KTP saya, mungkin ada hubungannya sama orang kelurahan takutnya gitu,” kata Setiawan.

Namun, menurut Setiawan, pihak kepolisian bakal mendalami lagi perihal pemilik Gran Max tersebut.

Dikutip dari Antaranews, Senin, Kapolres Karawang AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, dalam STNK mobil Gran Max tertulis atas nama Yanti Setyawan Budidarma dengan alamat Jalan Duren Nomor 16 RT003/009 Kelurahan Utan Kayu Utara, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur.

Diketahui, kecelakaan beruntun terjadi di Tol Jakarta-Cikampek Km 58, Karawang, Jawa Barat pada Senin pagi.

Pantauan dari tayangan Kompas TV, kecelakaan diduga bermula saat sebuah mobil Gran Max yang melaju dari arah Jakarta ke arah timur melalui jalur contraflow di Tol Cikampek Km 58.

Sopir mobil Granmax diduga mengantuk hingga akhirnya oleng dan menabrak bus dari arah yang berlawanan.

Kemudian, datang mobil lainnya yang mencoba menghindar tetapi menabrak Gran Max yang sebelumnya menabrak bus.

Kedua mobil tersebut pun bertabrakan dan terbakar. Polisi mengatakan, pihaknya masih menyelidiki penyebab kecelakaan di Tol Cikampek.

"Akan ada tim yang datang ke TKP ini," ujar Kepala Korlantas Polri, Irjen Pol Aan Suhanan di tempat kejadian perkara (TKP).

Dia mengungkapkan, ada satu korban dari bus yang mengalami luka berat, yakni kernet bus.

Dari kendaraan Terios, polisi menemukan satu korban yang mengalami luka ringan.

Kemudian, 12 kantong jenazah dievakuasi dari Gran Max yang diduga oleng tersebut.

"Kita ada 12 kantong mayat tadi yang kita bawa ke RSUD Karawang. Jadi kita belum bisa mengidentifikasi karena korban seluruhnya luka bakar," kata Aan.

"Kita belum tahu korbannya berapa, tapi ada 12 kantong yang dibawa ke RSUD," ujarnya lagi.

Data Korban

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meninjau langsung korban kecelakaan maut di Tol Jakarta-Cikampek KM 58 diRSUD Karawang, pada Senin (8/4/2024).

Dia menyebutkan hasil pemeriksaan dan identifikasi oleh pihak Inafis Polri bahwa terdapat 12 korban meninggal dunia.

"Hasil evakuasi 13 kantong jenazah terdapat 12 korban. korban meninggal tersebut semua berasal dari mobil Gran Max," kata Effendy kepada wartawan pada Senin (8/4/2024).

 Dia melanjutkan, dari 12 korban itu ialah tujuh laki-laki dan lima perempuan dari kendaraan Grand Max

Adapun yang baru berhasil teridentifikasi, lanjut dia adalah baru dua orang.

"Yang pertama itu ada KTP dari Ciamis dengan jenis kelamin laki-laki, kemudian orang kedua berhasil diidentifikasi berasal dari Kudus," ucapnya.

Sementara korban sopir Grand Max itu warga Jakarta Timur.

Meski demikian, Muhadjir mengaku belum mendapatkan identitas lengkap dari para korban meninggal.

Dirinya meminta kepada masyarakat yang merasa kehilangan keluarganya untuk melaporkan ke kepolisian setempat jika mengenal identitas para korban.

"Saya juga meminta posko seluruhnya untuk mencari tahu identitas kendaraan terutama yang mengalami kecelakaan ini makanya saya mohon untuk rekan-rekan wartawan imbauan dari kami agar siapa saja yang tahu yang mengalami kecelakaan ini agar dilaporkan ke kepolisian setempat," ucapnya.

Dirinya menegaskan jika pihak terkait telah melakukan imbauan berkendara sejak awal arus mudik 2024.

Muhadjir kembali meminta kepada pemudik untuk lebih peduli dengan persiapan sebelum menempuh perjalanan.

"Sebetulnya sejak awal sudah kami imbau sebelum berangkat, semuanya terutama yang mengangkut barang overload, kemudin pengemudi juga dijaga betul kebugarannya, agar tidak dalam keadaan lelah saat berkendara dan diusahaakan ada pengemudi cadangan agar bisa bergantian," katanya. (MAZ)

Ada Anak-anak

Evakuasi korban laka maut di Tol Japek km 58, Senin (8/4/2024)
Evakuasi korban laka maut di Tol Japek km 58, Senin (8/4/2024) (surya.co.id/istimewa)

Sebelumnya, Tim SAR mengevakuasi 12 kantong jenazah dari insiden kecelakaan maut di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 58 Karawang pada Senin (8/4/2024).

Proses evakuasi jenazah dari kendaaran itu sempat kesulitan karena kondisi mobil ringsek parah hingga hangus terbakar.

Kepala Unit SAR Karawang Daniel Nasution mengatakan, dari 12 kantong jenazah itu diduga ada jasad anak kecil.

Namun, terkait jumlah jasad anak kecil itu, dirinya masih belum bisa memastikan.

"Kalau dari kondisi tadi, melihat dari jasad ada ukuran kecil yang kita duga anak-anak," kata Daniel kepada awak media pada Senin (8/4/2024).

Daniel melanjutkan, jasad diduga anak kecil itu dievakuasi dari bagian tengah dan belakang tempat duduk mobil tersebut.

Untuk jumlah, dirinya belum bisa memastikan karena menunggu hasil identifikasi dari Inafis Mabes Polri.

"Belum bisa kita pastikan, jadi kita masih bersabar tunggu identifikasi dari pihak Inafis Polri," katanya.

Proses evakuasi jasad penumpang Grandmax insiden kecelakaan di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 58 Karawang sempat alami kesulitan.

Hal itu diungkapkan, Kepala Unit SAR Karawang Daniel Nasution ketika diwawancara pada Senin (8/4/2024).

Daniel ikut langsung proses evakuasi dua kendaraan yang terbakar. Termasuk proses evakuasi jasad yang ada pada mobil Grandmax.

"Dari arah timur menuju barat, kondisi unit Grandmax sendiri terbakar dan hancur, untuk korban yang berada di situ semua meninggal dunia dengan kondisi luka bakar di sekujur tubuh," katanya.

Dia menyebut, pihaknya mengevakuasi 12 kantong jenazah dari mobil Grandmax tersebut. Untuk jumlah korban meninggalnya masih menunggu hasil indentifikasi dari Inafis Polri.

"Jenazah dievakuasi di Grandmax, di Terios mengalami luka dilarikan. Kalau dari Primajasa saya tidak monitor, tapi memamg ada korban luka juga," katanya.

Dia mengakui sempat kesulitan dalam proses evakuasi. Karena kondisi rusak parah dan terbakar. Kemudian, posisi jenazah banyak yang terjepit bagian mobil.

Sehingga, pihaknya bersama Damkar Kabupaten Karawang melakukan pemotongan sejumlah bagian mobil.

"Ada beberapa korban yang terjepit itu di bagian depan, sepertinya supir, terus penumpang yang di depan. Makanya kita lakukan pemotorngan bodi mobil dulu untuk mengeluarkan korban," katanya.

Kecelakaan beruntun melibatkan tiga kendaraan di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 58 Kabupaten Karawang, Jawa Barat pada Senin (8/4/2024) sekira pukul 07.30 WIB. Kecelakaan itu melibatkan mobil Grandmax, Terios dan bus Primajasa.

Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan mengungkapkan belum bisa memastikan jumlah korban meninggal kecelakaan beruntun di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 58 Karawang pada Senin (8/4/2024).

"Kita belum tahu jumlah korbannya berapa tapi dibawa ke RSUD Karawang kita dibawa 12 kantong," kata Aan di lokasi kejadian pada Senin (8/4/2024).

Kecelakaan itu melibatkan tiga kendaraan, yakni Grandmax serta Daihatsu Terios dan bus Primajasa. Dua minibus hangus terbakar dan bus alami sejumlah kerusakan.

Sementara itu, korban luka sebanyak dua orang, satu luka ringan penumpang Terios dan luka berat kernet bua Primajasa.

"Dari kendaraan lainnya, satu luka ringan dan satu luka berat. Jumlah korban meninggal belum tahu berapa tapi dibawa ke rsud kita dibawa 12 kantong," beber dia.

Untuk kronologi pasti kejadian kecelakaan, Aan belum bisa menjelaskannya. Karena kepolisian masih melakukan penyelidikan dam fokus dalam upaya penanganan kendaraan dan korban.(MAZ)

Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul 12 Korban Tewas Kecelakaan di KM 58 Tol Japek Berasal dari Mobil yang Terbakar, 7 Pria dan 5 Wanita dan Kompas.com dengan judul "Didatangi Polisi Buntut Kecelakaan di Tol Cikampek, Setiawan: Kaget Lah, Ini Kaki Gemetaran"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved