Kondisi Jasad Misterius di Sawahlunto Mirip Iwan Casis TNI yang Dibunuh Serda Adan
Terungkap kondisi jasad misterius di Sawahlunto yang mirip Iwan Casis TNI yang dibunuh Serda Adan.
SURYA.CO.ID, SAWAHLUNTO - Terungkap kondisi jasad misterius di Sawahlunto yang mirip Iwan Casis TNI yang dibunuh Serda Adan.
Kepala Dusun Bukik Obang, Sarfina, mengatakan warganya sempat menemukan jasad laki-laki di ladang pinus di Talawih pada akhir tahun 2022.
Kondisi jasad sudah membusuk dan tak dapat dikenali identitasnya.
“Saksi yang menemukan pertama kali korban Mr X (tanpa identitas) ialah Pak Martinus, penyedap getah karet pinus yang berasal dari Nias,” paparnya, dikutip dari TribunPadang.com.
Baca juga: Siasat Licik dan Dalih Serda Adan Bunuh Iwan Casis TNI Terkuak, Padahal Sudah Dibuatkan Pesta Adat
Rekaman penemuan jasad masih tersimpan, namun penyelidikan kasus ini tidak dilanjutkan.
Warga yang bernama Martinus mengaku mencium bau menyengat dari dalam ladang.
“Sekitar pukul 9 pagi saya memberikan obat untuk pohon pinus, tercium bau busuk lalu saya mendekat."
"Seketika itu terlihat celana jeans karena takut dan kaget saya langsung pulang minta tolong pada warga lain,” lanjutnya.
Lantaran tak ada warga yang melaporkan kehilangan anggota keluarga, jenazah dikuburkan di pemakaman Covid di Lubang Panjang, Barangin, Sawahlunto.
Kasus pembunuhan mantan calon siswa TNI AL Iwan Sutrisman baru terungkap satu setengah tahun kemudian.
Diketahui pelaku yakni oknum anggota TNI bernama Serda Adan dan Alvin.
Jasad Iwan dibuang oleh dua pelaku di semak-semak di kawasan Sawahlunto, Sumatera Barat.
Keluarga baru melaporkannya pada tahun ini setelah curiga dengan pelaku.
Pasalnya Iwan yang awalnya diyakini sedang menjalani pendidikan TNI AL tak bisa dihubungi oleh keluarga.
Kapolres Sawahlunto, AKBP Purwanto Hari Subekti menyatakan saat ini pihak kepolisian belum mencocokkan DNA jasad tersebut dengan orang tua Iwan.
Purwanto mengatakan dari data awal yang diperoleh pihaknya, struktur gigi berserta luka tusukan yang diderita korban sama dengan jasad yang ditemukan di Sawahlunto.
Namun walau begitu, dia mengatakan pihaknya akan tetap melakukan tes DNA pada orang tua Iwan.
"Bagian giginya cocok. Sementara luka tusukan pada jasad itu hampir sama dengan keterangan pelaku pembunuhan," ujarnya.
Detik-Detik Anggota TNI AL Serda Adan Bunuh Iwan Casis Bintara
Seorang calon siswa atau casis Bintara bernama Iwan Sutrisman Telaumbanua menjadi korban pembunuhan berencana yang dilakukan oleh pelaku anggota TNI Angkatan Laut (AL) Serdan Adan Aryan Marsal.
Komandan Polisi Militer Angkatan Laut Lantamal II Padang Letkol Laut (PM) Yasir Fadly mengungkapkan detik-detik korban Iwan Sutrisman dihabisi Serda Adan dan rekannya Alvin.
Yasir menjelaskan, korban Iwan Sutrisman dari Nias dibawa ke Padang, Sumatera Barat, oleh pelaku Serda Adan pada 16 Desember 2022. Di sana, korban dijanjikan bisa lulus masuk menjadi anggota TNI AL.
Yasir menyebut, korban Iwan Sutrisman berada di Padang selama 8 hari. Korban ditempatkan di sebuah kos-kosan di Padang oleh pelaku Serda Adan.
"Datang dari Nias, korban ditinggal di kos-kosan di Padang," kata Letkol Yasir dikutip dari Kompas.com, Selasa (2/4/2024).
Saat Iwan berada di Padang, pihak keluarganya terus menanyakan kepada Serda Adan terkait kelulusan Iwan menjadi anggota TNI.
Akhirnya, pada 22 Desember 2022, Serda Adan meminta Iwan membotaki kepalanya. Setelah itu, pelaku Serda Adan meminta korban menggunakan baju TNI.
"Lalu difoto dan kemudian dikirim ke keluarga korban," tutur Yasir.
Yasir melanjutkan, ide untuk membunuh korban Iwan Sutrisman terlintas di benak Serda Adan saat keduanya berada di Padang.
Dari situ, pelaku Serda Adan kemudian menghubungi teman satu sekolahnya dulu bernama Alvin. Mereka kemudian membuat rencana untuk menghabisi nyawa korban.
Hingga akhirnya ditentukanlah hari untuk mengeksekusi korban, yakni pada 24 Desember 2022. Waktu itu, Serda Adan membawa Iwan ke Sawahlunto dengan menumpang mobil rental yang di dalamnya sudah ada pelaku Alvin.
Kepada Iwan, pelaku Serda Adan mengajaknya untuk menemui seseorang yang bisa membawa korban masuk menjadi anggota TNI.
"Dalihnya membawa Iwan adalah untuk menemui seseorang yang bisa menolong meluluskan korban. Tapi itu cerita bohong tersangka, sebab sebenarnya adalah untuk dibunuh," ucap Yasir.
Lantamal: Tidak ada keterlibatan prajurit lain dalam kasus Serda Adan
Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal II) Padang memastikan tidak ada keterlibatan anggota TNI yang lain kecuali tersangka Serda Pom Ardan Aryan Marsal dalam kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Iwan Sutrisman Telaumbanua.
"Saya yakinkan tidak ada anggota TNI lain yang terlibat dalam kasus ini selain Serda Ardan Aryan Marsal," kata Komandan Polisi Militer (Danpom) Lantamal II Padang Letkol Laut (PM) Yasir Fadly Dayan di Padang, Rabu (3/4/2024).
Hal tersebut ditegaskan Danpom Lantamal II Padang menyusul adanya informasi bahwa Serda Adan akan membantu meloloskan korban (Iwan Sutrisman Telaumbanua) menjadi anggota TNI melalui bantuan paman pelaku yang juga anggota TNI, serta prajurit lain berpangkat kapten di Kota Sawahlunto.
Namun, setelah Lantamal II Padang melakukan pemeriksaan dan pendalaman terhadap pelaku, ditemukan fakta bahwa Serda Adan berbohong dan menipu korban bersama keluarga yang sebelumnya telah mentransfer sejumlah uang kepada pelaku.
"Jadi itu bohong semua, murni penipuan. Tidak ada pamannya yang angkatan laut," kata Letkol Laut (PM) Yasir.
Oleh karena itu, ia kembali menegaskan dalam kasus tersebut sama sekali tidak ada keterlibatan anggota TNI yang lain. Serda Adan bersama seorang warga sipil bernama Muhammad Alfin Andrian bekerja sama menghilangkan nyawa Iwan Sutrisman Telaumbanua di Kota Sawahlunto pada 24 Desember 2022.
Sementara itu, Komandan Lantamal (Danlantamal) II Padang Laksamana Pertama TNI Syufenri mengatakan kasus dugaan pembunuhan yang menjerat seorang oknum TNI AL aktif, dengan modus bisa meloloskan seseorang menjadi prajurit merupakan langkah yang salah dan harus dipahami masyarakat.
Laksamana Pertama TNI Syufenri menegaskan pihak yang ingin masuk TNI namun dengan cara yang salah misalnya mencoba menyuap seorang prajurit, maka bisa berakibat fatal seperti yang menimpa Iwan Sutrisman Telaumbanua.
"Yang coba atau ingin masuk TNI AL menggunakan uang dan mendekati salah satu prajurit bisa berakibat fatal," kata dia menegaskan.
Terakhir, Danlatamal menyampaikan kasus kematian Iwan Sutrisman harus menjadi pelajaran bagi masyarakat bahwa untuk menjadi anggota TNI sama sekali tidak dipungut biaya. (*)
Daftar Rencana Demo Hari Ini Jumat 19 September 2025 di Jakarta, Surabaya dan Kota Lain |
![]() |
---|
Kapolda Jatim Geram Ulah Kelompok Anarkis Kerap Susupi Demonstrasi Hingga Berakhir Ricuh |
![]() |
---|
Kronologi Lengkap Tutut Soeharto Gugat Menkeu Purbaya, Dipicu Piutang Negara, Kini Sudah Dicabut |
![]() |
---|
Ramalan Cuaca Surabaya Hari ini Jumat 19 September 2025: Cerah Berawan Sampai Siang, Waspada Hujan |
![]() |
---|
Kenalan dengan Keisha Puteri Nabila, Kapten SMAN 2 Sidoarjo yang Penuh Ambisi di DBL Surabaya 2025! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.