Pilkada 2024

Golkar Tidak Bernafsu Karena Cawagub di Tangan Khofifah, Tiket Gerindra Buka Peluang Anwar Sadad

Di bawah Khofifah, Emil 16,7 persen dan Anwar Sadad 9,5 persen, diikuti Tri Rismaharini 9,4 persen dan Sarmuji 8,2 persen.

Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID/Bobby Constantine Koloway
Ketua DPD Gerindra Jawa Timur Anwar Sadad saat bersama Khofifah Indar Parawansa beberapa waktu lalu. 

SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA - Partai Golkar menyiapkan kadernya mendampingi Khofifah Indar Parawansa di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur. Golkar merupakan salah satu dari empat parpol yang hampir dipastikan mengusung Khofifah selain Partai Amanat Nasional (PAN), Demokrat, dan Gerindra.

Rencana Golkar menyiapkan kader sebagai Jatim 2 di Pilgub 2024 itu disampaikan M Sarmuji sehari sebelumnya, Senin (1/4/2024). Bahkan Ketua DPD Partai Golkar Jatim itu juga mengaku didorong maju mendampingi Khofifah di Pilgub nanti.

Namun Golkar tetap menghormati keputusan Khofifah mengenai siapa sosok yang akan dipilihnya untuk menjadi calon wakil gubernur (cawagub) dalam kontestasi Pilkada level provinsi itu.

"Tentu saya tidak akan menonjol diri, Golkar pasti akan membicarakan itu dengan baik kepada internal koalisi pengusung Khofifah," ujar Sarmuji seperti dilansir Tribun Timur, Senin (1/4/2024),

Sarmuji mengatakan tidak harus dirinya selaku Ketua DPD Partai Golkar Jatim untuk maju sebagai cawagub atau Jatim 2. Ia berdalih banyak kader yang mumpuni dan layak untuk dipertimbangkan sebagai kandidat Jatim 2.

Misalnya, ada Blegur Prijanggono yang merupakan Ketua Golkar di DPRD Jatim sekaligus Bendahara DPD Partai Golkar. Kemudian, Wakil Ketua DPRD Jatim, Mayjen TNI (Purn) Hari Istu Subagio.

Bukan hanya Blegur dan Istu, kandidat lain yang dinilai tidak kalah mumpuni adalah Kodrat Sunyoto. Ia sebelumnya menjadi Ketua Fraksi Golkar DPRD Jatim. Selain tiga nama itu, Partai Golkar juga disebut memiliki kader mumpuni dari kalangan muda.

Misalnya Pranaya Yudha Mahardika anggota Komisi C DPRD Jatim sekaligus Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Jawa Timur. Ada pula Bayu Airlangga, yang tidak lain adalah menantu mantan Gubernur Jatim, Soekarwo.

Menurut Sarmuji, sejumlah nama itu layak disodorkan sebagai pendamping Khofifah. "Tinggal nanti Bu Khofifah nyaman kepada siapa. Misalkan tidak dengan saya, kan kita masih banyak alternatif nama," kilah Sarmuji.

Dalam kepemimpinan pemerintahan Provinsi Jatim lalu, Khofifah bergandengan dengan Emil Listianto Dardak sebagai wakilnya. Dan dalam kontestasi 2024 nanti pun, Emil masih berpeluang mendampingi Khofifah.

Survei ARCI

Sementara Lembaga survey Accurate Research And Consulting Indonesia atau ARCI merilis hasil riset terbarunya terkait elektabilitas tokoh yang berpotensi masuk bursa Pilkada Jatim 2024.

Petahana Khofifah Indar Parawansa masih unggul dalam hasil survey yang digelar Maret 2024 lalu. Namun elektabilitas para ketua parpol dinilai punya modal awal untuk running.

Karena itu muncul tiga nama ketua parpol di Jawa Timur, baik untuk bursa cagub maupun cawagub di Pilgub Jatim 2024. Mereka adalah Ketua Demokrat Jatim, Emil Dardak; Ketua Gerindra Jatim, Anwar Sadad dan Ketua Golkar Jatim, M Sarmuji.

Survey ARCI ini, digelar pada periode 15-23 Maret 2024 di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur. Adapun surveyini melibatkan 1.200 responden dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling. Survei ARCI ini memiliki margin of error di angka 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Direktur ARCI, Baihaki Sirajt menjelaskan, pada pertanyaan terbuka atau top of mind, Khofifah mendapat angka elektabilitas 39,2 persen.

Di bawah Khofifah, ada Emil Dardak dengan 16,7 persen dan Anwar Sadad 9,5 persen, diikuti Tri Rismaharini 9,4 persen dan Sarmuji 8,2 persen.

"Top of mind adalah pilihan kandidat gubernur yang dipilih secara spontan oleh masyarakat Jawa Timur atau responden," kata Baihaki dalam paparan hasil surveynya, Kamis (28/3/2024) lalu.

Masuknya sejumlah ketua parpol pada bursa cagub ini, dinilai Baihaki lebih kepada pengenalan masyarakat terhadap figur. Emil misalnya, merupakan Wakil Gubernur Jatim periode 2019-2024, sehingga memiliki popularitas di masyarakat dan turut masuk bursa pilgub.

Begitu pula dengan Sadad. Politisi yang pada Pemilu 2024 terpilih sebagai anggota DPR RI itu populer, utamanya di kawasan tapal kuda. Salah satunya karena ditopang latar belakang Sadad yang merupakan keluarga Ponpes Sidogiri.

Sehingga Baihaki menyebut, tidak heran nama Sadad juga masuk bursa di top of mind. Dan pasca Pileg dan Pilpres, Baihaki juga menilai Sadad relatif rajin melakukan berbagai kegiatan baik sebagai ketua partai maupun Wakil Ketua DPRD Jatim. "Apa tujuannya, tentu saya kira Sadad cek ombak untuk Pilgub Jatim 2024," ujarnya.

Namun melihat Gerindra yang sudah memberikan tiket pencalonan kepada Khofifah, Baihaki menilai peluang Sadad running lebih rasional di posisi cawagub. Peluang itu dinilai terbuka.

"Di bursa cagub sudah mulai kompetitif, namun paling rasional saya melihat tentu untuk posisi menjadi wakil dari Khofifah," jelasnya.

Di samping nama Emil dan Sadad, juga ada nama Sarmuji selaku Ketua Golkar Jatim sekaligus Wakil Ketua Komisi VI DPR RI.

Dalam survey yang digelar oleh ARCI pada kategori top of mind, elektabilitas Sarmuji berada di angka 8,2 persen. Dalam analisa Baihaki, Sarmuji juga memiliki peluang sebagai orang nomor dua di pemerintahan provinsi ke depannya. ******

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved