Berita Surabaya

Dorong Independensi Pemanfaatan Social Commerce, Ninja Xpress Siap Bantu Pemberdayaan UKM Jatim

Ninja Xpress meluncurkan hasil riset Suara UKM Negeri Vol 4 yang membahas tentang 'Seluk Beluk Social Commerce di Indonesia'.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
ist
Suasana warehouse Ninja Xpress Jatim yang berada di kawasan Tambak Sawah, Waru, Sidoarjo. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Ninja Xpress meluncurkan hasil riset Suara UKM Negeri Vol 4 yang membahas tentang 'Seluk Beluk Social Commerce di Indonesia'.

Bekerja sama dengan Milieu Insight, studi ini melibatkan lebih dari 600 responden yang berasal dari para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) yang berjualan secara online untuk memberikan pemahaman mendalam tentang pemanfaatan social commerce untuk menjangkau target market dan meningkatkan penjualan.

"Istilah social commerce merupakan platform yang dimulai dari unsur sosial dan digunakan untuk mengembangkan basis pengguna sehingga dapat dimonetisasi untuk berjualan," kata Andi Djoewarsa, Chief Marketing Officer Ninja Xpress, Kamis (28/3/2024).

Berdasarkan riset Suara UKM Negeri Vol 3 tentang 'Bagaimana Masa Depan pembelanja online atau e-shopper di Indonesia?' Menemukan mengenai kelompok E-Shopaholics yang merupakan kelompok pembeli online (e-shoppers) yang sudah terbiasa dan terus menerus berbelanja online.

"Dalam riset tersebut, ditemukan bahwa media sosial adalah mesin pencari masa kini bagi para e-shopaholics dan mereka terbiasa berbelanja multi-platform yaitu di marketplace ataupun di social media," jelas Andi.

Data tersebut juga didukung oleh 'Bold Moves: Leading Southeast Asia’s next wave of consumer growth' yang menemukan bahwa sosial media tidak hanya menjadi platform berjejaring tetapi juga untuk mencari sebuah informasi sehingga berdampak pada penentuan keputusan seseorang.

“Era digital adalah era yang dinamis dan transformatif, kerap mengalami perubahan. Pelaku UKM tidak lagi disarankan untuk bergantung kepada salah satu platform belanja atau transaksi online," ungkapnya.

Strategi multi- platform dapat meminimalisir dampak bisnis apabila salah satu platform sedang menghadapi isu tertentu.

Untuk itu pihaknya juga mendorong pelaku UKM untuk terus mengembangkan potensi bisnisnya dengan mengembangkan situs online UKM-nya masing-masing dan memaksimalkan pemanfaatan social commerce untuk meningkatkan pendapatan.

Untuk memenuhi kebutuhan para pelaku UKM, Ninja Xpress menghadirkan layanan pembuatan website bagi para pelaku UKM sehingga mereka dapat memiliki their own platform yang memberikan akses bagi mereka untuk mengembangkan bisnis dan memaksimalkan penjualan di social media mereka.

"Selain itu layanan photo / video produk untuk pembuatan konten yang disediakan oleh Ninja Xpress diharapkan dapat membantu relevansi antara konten dengan produk yang dijual oleh UKM tersebut," beber Andi.

Ninja Xpress melalui riset Suara UKM Negeri Vol. 4  memberikan insight tentang social commerce dan menemukan tiga alasan mengapa social commerce penting dalam mendukung peningkatan penjualan yang diantaranya.

Audiens: Social commerce memiliki audience yang lebih luas dari marketplace. Sekitar 48 persen seller mengatakan bahwa social commerce dapat menyediakan lebih banyak pelanggan potensial yang dapat ditargetkan.

"Karakteristik platform social-first adalah unsur sosial, seperti dampak dari banyaknya pengikut dan konten buatan UKM, yang dimanfaatkan untuk membangun database dari konsumen. Oleh karena itu, UKM mengatakan ada lebih banyak pelanggan potensial yang dapat ditargetkan," beber Andi.

Kedua, Relevansi. Social Commerce mempermudah UKM menemukan target audience mereka dengan konten yang relevan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved