Berita Kota Mojokerto

Pantau 21 Titik Saat Mudik Lebaran, Dishub Kota Mojokerto Siapkan Jalur Alternatif Pengurai Macet

Petugas Dishub akan melakukan pemantauan kondisi lalu lintas dan pengendalian menggunakan alat pemberi isyarat lalu lintas

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Deddy Humana
surya/mohammad romadoni
Kondisi Jalan Empu Nala, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto yang diprediksi rawan kepadatan kendaraan saat arus mudik Lebaran. 


SURYA.CO.ID, KOTA MOJOKERTO - Pemkot Mojokerto bersiap menghadapi puncak arus mudik lebaran yang diprediksi terjadi pada 5-8 April 2024. Kepala Dishub Kota Mojokerto, Endri Agus Subianto mengatakan, antisipasi peningkatan lonjakan kendaraan adalah dengan pantauan di CCRoom Area Traffic Control System (ATCS).

Petugas Dishub akan melakukan pemantauan kondisi lalu lintas dan pengendalian menggunakan alat pemberi isyarat lalu lintas. "Total ada 21 titik pantau, yakni 12 simpang yang dapat dikendalikan melalui ATCS. Ada juga 9 titik simpang dan ruas jalan dengan kamera pantau," ujar Endri, Rabu (27/3/2024).

Ia menjelaska,n Dishub juga menambah titik lokasi ATCS di simpang Jalan Brawijaya-Jalan Prapanca dan tiga titik kamera pemantau kondisi lalu lintas yang rawan kepadatan kendaraan.

“Kamera pemantau kita pasang di tiga titik, di simpang Jalan Empu Nala - Jalan Randugede, Simpang Jalan Mojopahit-Jalan Raden Wijaya, dan Simpang Jalan Mojopahit-Jalan Brawijaya,” jelasnya.

Menurut Endri, petugas juga disiagakan untuk mengatur lalu lintas saat terjadi lonjakan kendaraan. "Jika pengendalian melalui ATCS sudah tidak dapat mengakomodir peningkatan lalu lintas, maka petugas di pos terpadu siap untuk melakukan pengaturan lalu lintas di lokasi," bebernya.

Ditambahkan Endri, adapun sejumlah ruas jalan yang diprediksi mengalami kepadatan kendaraan, di antaranya Jalan Gajah Mada, Jalan Kartini dan Jalan Tropodo. Petugas juga telah menyiapkan rekayasa lalu lintas dan jalur alternatif untuk antisipasi kemacetan.

"Sudah kita siapkan untuk rekayasa lalu lintas, dari Surabaya ke arah Jombang dan sebaliknya. Rekayasa diharapkan bisa mengurai jika terjadi kepadatan di sejumlah titik kemacetan Kota Mojokerto," tandasnya. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved