Berita Viral
Kisah Muadzin Tunanetra Dapat Hadiah Umroh dan Modal Usaha, Geluti Pekerjaan Mulia Selama 20 Tahun
Inilah kisah muadzin tunanetra yang mendapat hadiah umroh hingga modal usaha dari seorang dermawan.
SURYA.CO.ID - Inilah kisah muadzin tunanetra yang mendapat hadiah umroh hingga modal usaha dari seorang dermawan.
Rifai, muadzin tunanetra di Kabupaten Maros, tak pernah menyangka dirinya bisa mendapat hadiah umroh dan modal usaha.
Kisah Rifai mendapat hadiah umroh dan modal usaha itu bermula ketika ada seseorang yang terketuk hatinya ketika mendengarkan pria berusia 51 tahun itu mengumandangkan adzan.
Menjadi seorang muadzin merupakan pekerjaan yang telah digeluti Rifai selama 20 tahun terakhir ini.
Bahkan, dia harus berjalan tertatih menuju masjid di dekat tempat tinggalnya untuk menunaikan pekerjaan mulia itu.
Baca juga: Kisah Maria Harus Lahirkan Sang Anak di Tengah Jalan, Imbas Ambulans Tak Datang karena Pohon Tumbang
Berkat kegigihannya tersebut, pada Ramadhan 2024 ini Muhammad Rifai mendapat hadiah berupa umroh dari salah satu warga yang kebetulan sedang beribadah di mesjid tempat ia bertugas, menjadi viral di media sosial.
Dilansir melalui unggahan di akun instagram @putridaka Sabtu (23/3/2024) rezeki yang diberikan kepada Rifai ini bermula saat Putri sedang singgah di Mesjid Istiqomah untuk melaksanakan sholat.
Namun tiba-tiba hati Putri tergerak saat melihat Rifai yang memiliki kekurangan berjalan merambah dinding untuk melaksanakan adzan.
Kegigihan Rifai untuk mejalankan ibadah walau dengan penglihatan yang terbatas itu pun membuat Putri merasa haru.
“Azanmu berkumandang sampai ke baitullah
Mampir shalat di mesjid melihat semangat seorang bapak dng keterbatasan penglihatan Berjalan merabah dinding bergegas Mengumandangkan azan,” papar Putri.
Baca juga: Kisah Pemuda Marbut Masjid di Pekanbaru Nyambi Jadi Guru Ngaji Gara-gara Gaji Sering Telat
Setelah melaksanakan sholat, Putri pun bergegas mengajak Rifai untuk berbincang.
Tak disangka setelah mengenal sosok Rifai, tanpa pikir panjang Putri pun langsung menawarkannya hadiah berupa keberangkatan ibadah umroh.
“Kebetulan saya ada rezeki, bapak saya berangkatkan umroh,” ucap Putri.
Tak cukup sampai disitu, Putri juga memberikan hadiah berupa modal usaha untuk Rifai dan keluarganya.
Deretan hadia yang tiba-tiba diterima oleh Rifai itu pun tak kuasa membuatnya merasa haru dan menitikan air mata.
Bersama sang istri keduanya lantas menangis sambil berpelukan.
“Pak rifai mengajarkan kita bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk kita tetap berusaha dan bermanfaat bagi orang lain.
Kita haarus paham bahwa ada banyak orang yang mengalami permasalahan hidup lebih rumit daripada diri sendiri.
Sehat selalu pak rifai sekeluarga
Allah Maha Baik,” tambah Putri.
Kebutaan yang dialami oleh Rifai ini terjadi sejak ia berumur 7 tahun lantaran terkena penyakit cacar.
Meski demikian Rifai dikenal sebagai sosok yang gigih dengan kondisinya yang terbatas.
Kisah Mahasiswa Jadi Marbot Masjid
Ia adalah Deskananda (19), dan dua temannya, Mufaddal (19) dan Zakiyul Fahmi (23).
Deskananda atau yang akrab disapa Nanda, memutuskan jadi marbut di Masjid Al Jihad, di Desa Jeulingke, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh.
Nanda mendaftarkan diri sebagai marbut pada 2022, saat itu ia baru kuliah di Jurusan Sastra Arab UIN Ar Raniry, Banda Aceh.
“Saya dulu datang langsung ke masjid ini menjumpai pengurus menawarkan diri menjadi marbut, Alhamdulillah saat saya datang memang lagi kekurangan marbut di sini," katanya saat ditemui, Kamis (21/3/2024).
Setelah mengikuti wawancara, Nanda menjalani tes azan, mengaji, menjadi imam, dan membaca Al Quran.
Pada 18 Agustus 2022, ia resmi menjadi marbut.
Tugasnya, mengurus kegiatan dan kebutuhan masjid serta jemaah.
Termasuk soal jadwal shalat dan kegiatan keagamaan di Masjid Al Jihad.
Tambah Biaya Kuliah
Menurut Nanda, menjadi marbut adalah sebuah pengabdian.
“Terus orang yang tinggal di masjid itu sendiri orang yang terus semangat dalam meramaikan masjid, itu pemahaman saya, kan ada juga orang yang tinggal di masjid tapi mereka cuma numpang saja, tidak menjadikan masjid sebagai tempat pengabdian," ungkap Nanda.
Pengabdian tersebut membuat upah bukan menjadi hal utama baginya.
"Jadi marbut upah saya Rp 300.000 per bulan, cukuplah untuk tambah biaya kuliah meringankan biaya orangtua, orangtua juga mendukung saya jadi marbut, beliau berpesan jangan melihat bebas kecil gaji, tapi bekerjalah dengan ikhlas, dan saya akan menjadi marbut hingga selesai kuliah nanti," ujarnya.
Bersama Teman
Dalam menjalankan tugas sebagai marbut, Nanda mengaku membagi tugas dengan dua temannya.
Mulai dari menjaga kebersihan, ketersediaan air bersih, mengumandangkan azan, mempersiapkan shalat Jumat, shalat tarawih, dan ibadah saat Hari Raya.
Tugas itu dilakukan dengan mengatur waktu di sela jadwal kuliah.
"Kami di sini ada tiga orang yang mengurus masjid, sehingga kami bisa saling berbagi tugas saat di antara kami ada jadwal masuk kuliah atau kegiatan lain di luar,” katanya.
Selama menjadi marbut di Masjid Al Jihad, kata Nanda, dia banyak mendapatkan pengalaman dan pengetahuan berharga.
Seperti mengajarkan anak-anak mengaji, membangun komunikasi dan interaksi dengan semua kalangan dari berbagai latar yang datang ke masjid tersebut.
“Sebelum bergabung menjadi marbut saya dulunya agak tertutup, tidak banyak interaksi dengan orang lain, jarang saya keluar rumah dan bergaul waktu di kampung, tapi selama di sini Alhamdulillah sudah banyak hal yang sudah saya dapat dalam hidup saya,” ujarnya.
berita viral
muadzin tunanetra
muadzin tunanetra dapat hadiah umroh
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Tabiat Pratu Aprianto Atlet Tinju yang Jadi Tersangka Tewasnya Prada Lucky di NTT, Tetangga Syok |
![]() |
---|
Nasib 20 Tersangka Tewasnya Prada Lucky Namo di NTT, Sudah Ditahan, Terancam 5 Pasal Ini |
![]() |
---|
Profil Bupati Pati Sudewo: Dikenal Tegas, Berani, Tak Gentar Hadapi Demo, Juga Kontroversial |
![]() |
---|
Nusron Wahid Minta Maaf Dua Kali Gara-gara Pernyataan “Tanah Milik Negara” Viral |
![]() |
---|
Siapa Perwira TNI, Tersangka Kasus Kematian Prada Lucky? Ternyata Komandan Pleton, Ini Perannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.